Belum Ada Judul
Hal yang menyakitkan terjadi pada pagi hari,
Ketika aku terbangun di atas sofa lipat di
ruang tengah rumah sahabatku,
Sofa lipat yang aku sengaja biarkan terlipat,
Karena jika lipatan itu ku buka, kelapangannya
justru akan menyesakkan,
Dan bahkan dalam kondisi terlipat pun,
Aku terbangun tiap paginya dengan rasa hampa,
Dengan dingin yang menusuk relungku karena tak
ada hangatmu di sisi,
Karena aku terbangun dengan kekosongan,
Tanpa peluk dekapmu untuk menghangatkan
pagiku.
Hal yang menyakitkan terjadi pada malam hari,
Ketika aku bersiap untuk mengakhiri hari di
atas sofa lipat ini,
Tanpa adamu yang mengantarku ke alam mimpi,
Tanpa ciumanmu yang melelapkanku,
Tanpa hadirmu yang menenangkanku,
Dan malam-malam terasa begitu melelahkan,
Hampanya terasa menyesakkan,
Sendirinya terasa mematikan.
Hal yang menyakitkan terjadi pada sore hari,
Ketika aku bersiap pulang dari apapun
rutinitas yang ku cari sendiri,
Ketika aku tersadar bahwa aku sedang tak punya
tempat untuk pulang,
Ketika aku tahu bahwa aku tak bisa menggapai
tempat yang ku inginkan,
Ketika aku terdampar pada hamparan penolakan
dan pengasingan,
Ketika satu-satunya tempatku berpulang tengah
menutup pintu hatinya,
Aku dalam kebingungan dan tak tahu arah,
Aku dalam kelimbungan dan tak punya tujuan,
Sayang, sungguh aku ingin pulang.
Sayang, sungguh engkaulah satu-satunya rumahku.
Hal yang paling menyakitkan terjadi setiap
saat,
Di tengah rasa ironis yang mengiris-iris perih
di kalbu,
Menyadari bahwa aku terbangun pada awal bulan
November,
Bulan yang pernah dijanjikan,
Namun yang ku dapat justru pembuangan.
Hal yang paling menyakitkan terjadi setiap
saat,
Dan sudah satu minggu,
Namun hal yang paling menyakitkan terjadi
setiap saat,
Dan aku rindu.
M.F
0 komentar