Tahun Baru di Olympus
Athena tersenyum sumringah memandang langit cerah. Hari pertama di tahun yang baru. Suasana hatinya secerah langit pagi itu. Ia menyapa semua orang yang berpapasan dengannya dalam perjalanannya menuju ke rumah; penjual sayur, penjaga warung, penjual hewan ternak, penjual soto, penjual jajanan pasar, penjual bubur ayam, penjual diri, dan penjual-penjual lainnya.
Sesampainya di rumah, Athena bahkan tersenyum lebar ketika mendapati
pemandangan familiar di ruang tamu. Ketiga adik laki-lakinya, Apollo, Hermes,
dan Hephaestus, masih tertidur dalam kondisi setengah telanjang. Kursi, lantai,
dan meja ruang tamu dipenuhi sisa-sisa makanan dan sampah berserakan, hasil
dari pesta semalam suntuk. Situasi dapur pun tak kalah hebohnya. Di sana ia menemukan
adik perempuannya, Artemis, tertidur di lantai. Untungnya ia masih mengenakan
pakaian dalam lengkap; atasan dan bawahan.
Athena kemudian mengecek kamar tidur utama. Ayahnya, Zeus, dan ibu
tirinya, Hera, belum pulang dari liburan mereka ke Timbuktu. Untungnya, kamar
tidur utama tidak tersentuh kekacauan pesta semalam. Ia pun pergi ke kebun
belakang rumah untuk mengecek taman bunganya. Athena menyapa bunga-bunganya dan
mengucapkan selamat tahun baru kepada mereka. Ia juga memperkenalkan satu
anggota baru dalam keluarga taman bunganya.
“Anak-anak, ucapkan selamat datang kepada adik baru kalian. Namanya
Matahari. Yang akur ya kalian,” ujar Athena sembari memindahkan Matahari dari
pot plastik ke sebidang tanah di samping Mawar Putih.
Athena
tersenyum memandang Matahari, yang kemarin diadopsikan oleh kekasihnya. Ini akan jadi tahun yang indah. Lalu ia
mengalihkan pandangan ke arah rumah dan menghela napas. Walaupun beberapa hal tidak akan banyak berubah, semoga tahun ini jadi
tahun yang indah.Tags:
apollo
artemis
athena
fiksi
hephaestus
hera
hermes
serial olympus
suatu hari di olympus
tahun baru di olympus
zeus
0 komentar