7 Lagu "Korean Ballad" untuk Menemani Hari Istirahat
Hari kemarin, saya terpaksa seharian berada di rumah saja dan tidak pergi ke mana-mana, bahkan termasuk kampus maupun kantor. Bukan karena apa-apa, tetapi badan saya tumbang akibat pada malam sebelumnya saya kehujanan hingga hampir tengah malam. (Hujan hari itu juga yang menggagalkan rencana untuk menonton film “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak”, yang kemudian malah menjebak saya di toko buku Togamas sehingga hasrat belanja buku membuncah, membuat saya mengeluarkan sejumlah dana di luar anggaran untuk membeli buku. Tak apalah. Selalu ada maaf untuk buku.) Siang harinya ketika saya merasa badan saya agak membaik, saya memutuskan untuk membunuh waktu dengan membaca buku-buku yang saya beli pada malam sebelumnya. Saya berhasil menyelesaikan dua novel, yang salah satunya sesungguhnya ingin saya tulis ulasannya hari ini. Inspirasi sudah muncul, namun apa daya hasrat berkata lain.
Sembari menuntaskan dua novel kemarin, saya menyetel tujuh lagu
pilihan dalam daftar dengar saya. Maklum, kondisi rumah kemarin kosong. Kedua orang
tua saya pergi bekerja. Adik saya yang laki-laki kuliah dari pagi hingga sore. Adik
saya yang perempuan sekolah, dari pagi hingga sore pula. Kalau tidak ada latar
musik yang menghiasi, rasanya bangunan rumah terlampau sepi dan mencekam. Apalagi
salah satu novel yang saya baca bergenre kriminal. Tujuh lagu yang saya
dengarkan secara berulang-ulang tersebut kesemuanya adalah lagu Korea dan
bergenre ballad, yang sesungguhnya sangat
sesuai dengan nuansa novel pertama yang saya tamatkan kemarin; judulnya “That Summer”, ditulis oleh senior saya
semasa SMA dan kuliah, Ayu Rianna. Saya ingat beberapa lagu pernah saya tulis
ulasannya di weblog ini, sementara
beberapa lainnya belum sempat saya ulas. Yang jelas, lagu-lagu ini sempurna
untuk menemani hari istirahat saya. Terlebih lagi, turunnya hujan di luar sana
yang tak henti sedari pagi semakin melengkapi suasana sendu itu.
Fly to the Sky – Missing You (2003)
Sebelum heboh dengan para idol
group, SM Entertainment (salah satu dari tiga besar agensi artis terkemuka
di Korea Selatan) melambungkan duo vokal yang terdiri dari Brian dan Hwanhee. Lagu
ini adalah signature song dari duo
yang menamakan diri mereka Fly to the Sky tersebut. Seperti judulnya, lirik
lagu ini bercerita tentang rasa rindu. Highlight-nya
ada pada harmoni vokal Brian dan Hwanhee. Dengarkan dan resapi, maka kita akan
terhanyut dalam rasa rindu yang tak kesampaian.
Naul – Memory of the Wind (2012)
Tercatat sebagai salah satu vokalis pria yang memiliki suara paling powerful di Korea Selatan, anggota dari
grup vokal Brown Eyed Soul ini merilis album solo perdananya dengan lagu ini
sebagai lagu andalan. Saking
terkenalnya, lagu yang susah dinyanyikan karena high pitch-nya ini sering dijadikan tantangan bagi peserta music variety show di Negeri Ginseng. Liriknya
berkisah tentang seseorang yang telah berdamai dengan diri dan masa lalunya,
sehingga mampu menjadikan masa lalu tersebut sebagai kenangan yang ia hargai
keberadaannya. Ulasan lebih lengkap mengenai lagu ini dapat dilihat di sini.
Jung Joon Young & Jang Hye
Jin – Me and You (2017)
Kalau teman-teman ingat, lagu ini juga muncul dalam daftar 7 Lagu untuk Menemani Rasa Tidak-Diinginkan. Jadi, saya tak perlu berkata
banyak-banyak lagi tentang lagu ini. Cukup baca ulasan lengkapnya di sini.
Sung Si Kyung – On the Street (2006)
Terkenal sebagai the Emperor of
Ballad-nya Korea Selatan, lagu ini adalah salah satu signature song-nya Sung Si Kyung. Penulis lagu ini adalah musisi
dan produser terkenal (dan lebih terkenal lagi lewat variety show “Family Outing”), Yoon Jong Shin. Liriknya menceritakan
seseorang yang mengenang orang yang dikasihinya, dengan cara menelusuri
tempat-tempat penuh kenangan di mana mereka pernah menghabiskan waktu bersama.
Dudududuw~
BUZZ – Coward (2005)
Band dengan Min Kyung Hoon sebagai frontman-nya
ini merupakan satu-satunya band yang ada dalam daftar ini. Lagu ini juga
merupakan lagu yang tidak bergenre ballad
murni, melainkan rock ballad. Liriknya
kalau dicermati memang terbaca sangat maskulin; bercerita tentang seorang pria
yang merasa bahwa dirinya adalah seorang pengecut (seperti judulnya) karena
tidak sanggup menyatakan perasaannya secara jantan terhadap perempuan yang ia
sayangi. Wajar. Beberapa orang menemukan bahwa kejujuran adalah hal yang
menakutkan untuke diungkapkan, karena mereka takut pandangan mata orang-orang
akan berbeda setelah kejujuran itu terungkap. Ulasan lebih lengkap mengenai
lagu ini dapat dibaca di sini.
Lee Seung Chul – Fate (2004)
Kalau Sung Si Kyung didapuk sebagai the Emperor of Ballad, maka penyanyi satu ini adalah the Emperor of Vocals-nya Korea Selatan.
Ia adalah penyanyi senior yang sangat disegani di dunia musik Negeri Ginseng
tersebut. Lagu ini dirilisnya sebagai original
soundtrack untuk serial drama yang sangat populer pada waktu itu, “Phoenix”. Ulasan lengkap untuk lagu ini
dapat dibaca di sini.
Urban Zakapa – Wish (2017)
Teman-teman tahu atau pernah mendengar atau bahkan sudah tamat
menonton serial drama “Goblin”? Nah,
lagu ini adalah salah satu pengisi original
soundtrack-nya. Lagu ini diputar sebagai latar untuk menggambarkan emosi
yang dirasakan oleh karakter yang diperankan Gong Yoo ketika harus berpisah
dengan karakter yang diperankan oleh Kim Go Eun; kesepian dan kehilangan. Rumah
yang biasanya ‘penuh’ terasa kosong karena ketidakhadiran satu orang saja. Ya
sama lah seperti yang saya rasakan sekarang. Anyway, ulasan lengkap untuk lagu ini ada di sini.
Tags:
bbku
bbku mini
bbkumini
buzz
coward
fate
fly to the sky
jung joon young
kpop
lee seung chul
me and you
memory of the wind
missing you
music
naul
on the street
sung si kyung
urban zakapa
wish
2 komentar
Wah kurang Davichi ini
ReplyDeleteOiya benerrr
Delete