Tentang Jarak, Waktu, dan Ruang
Jarak, salah satunya;
Yang ditempuh seorang jamaat untuk berkencan dengan Tuhannya
di rumah ibadah.
Yang dilalui orang tua untuk mencari sesuap nasi demi
anaknya tidak kelaparan.
Yang dijalani para pengungsi hedonis untuk mencari
kebahagiaan.
Yang kini membentang di antara kita sejauh ratusan
kilometer.
Waktu, hal lainnya;
Yang selama ribuan tahun melarutkan zat-zat kehidupan
menjadi minyak bumi dan gas alam.
Yang selama ratusan tahun menjatuh-bangunkan berbagai
peradaban manusia.
Yang selama puluhan tahun memenjarakan tahanan politik dalam
ketidakadilan.
Yang kini serasa membunuh karena tidak kita habiskan berdua.
Ruang, itu juga;
Yang memungkinkan semut-semut untuk berbaris membawa pasokan
bahan pangan.
Yang membingkai para musisi panggung dan jalanan untuk
menyenandungkan karya.
Yang memberi Sartre dan Beauvoir kesempatan untuk menorehkan
buah pemikiran.
Yang kini serasa lapang, namun hampa, tanpa ada hadirnya dirimu
di sisi.
Jarak, waktu, dan ruang;
Tiga hal yang kita rengkuh bersama ketika berdua;
Namun tanpa kita sadari menyiakannya begitu saja.
Jarak, waktu, dan ruang;
Tiga hal yang baru kita sadari berarti ketika kita terpisah.
Jarak, waktu, dan ruang;
Tiga hal yang akan lebih kita hargai ketika kita bersama
lagi.
Kutunggu kau di sini,
Dalam jarak, waktu, dan ruang yang hanya kita berdua yang
rasa.
Yang hanya kita berdua yang punya.
Yang hanya kita berdua yang genggam, bersama.
0 komentar