• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us

footer logo

pieces of me

Akhirnya kita semua tiba di penghujung bulan Oktober, bulan yang 31 hari yang lalu saya nobatkan sebagai bulan patah hati, the month of broken heart. Karena itu, tema artikel di blog ini sepanjang bulan Oktober adalah patah hati. Jika sebelumnya saya membuka tema bulan ini dengan membuat daftar delapan lagu Barat yang paling mematahkan hati dari para penyanyi wanita (bagi yang terlewat bisa membaca lagi di sini), maka sekarang saya akan menutup tema bulan ini dengan membuat sebuah daftar lain. Masih tentang lagu-lagu patah hati, daftar ini adalah daftar sepuluh lagu Indonesia yang paling mematahkan hati dari para band dengan vokalis pria. Itulah sebabnya mengapa artikel ini diberi judul “Melancholic Bastards”. Selain terinspirasi dari nama salah satu grup band favorit saya, Melancholic Bitch, judul ini juga menggambarkan betapa hebatnya kekuatan musik mereka sehingga mampu meluluhlantakkan hati para pendengarnya. What a bastard, right? So, saya ingatkan sekali lagi bahwa daftar ini saya susun murni berdasarkan selera saya pribadi, bukan atas dasar survei atau jajak pendapat dari manapun. Silakan menikmati, dan selamat menyambut bulan November. Let’s move on from this month of broken heart.

10. ADA Band – Setengah Hati (2004)



Membuka daftar ini di posisi sepuluh, ada ADA Band dengan lagu hits mereka, “Setengah Hati”. Lagu ini pertama kali dirilis pada tanggal 1 Juli 2004, sebagai bagian dari album kelima ADA Band, “Heaven of Love”. Dari judul saja sudah terbaca betapa nelangsanya lagu ini, “Setengah Hati”. Lagu ini berkisah tentang seseorang yang cintanya tak terbalas. Pada hakikatnya, sebuah relasi cinta adalah dua arah. Apabila hanya satu arah saja, maka dapat terbayang sudah rasa sakit yang harus ditanggung oleh pihak yang mencinta itu. “Tertegun ku memandangmu, saat kau tinggalkan ku menangis. Bodohnya ku mengerang pun, jelas sudah takkan kau pedulikan cintaku. Mestinya t’lah ku sadari, berapa perih cinta tanpa balasmu. Harusnya tak ku paksakan, bila akhirnya ‘kan melukaiku.” Namun terkadang, seseorang tak dapat memilih kepada siapa ia jatuh cinta. Bahkan ketika cinta itu hanya sepihak saja, ia rela menanggung segala kesakitan itu. Bahkan ketika cinta itu hanya berbalas dengan setengah hati saja, telah sanggup membuatnya merasa terobati. “Mungkin ku tak akan bisa, jadikan dirimu kekasih yang seutuhnya mencinta. Namun ku relakan diri, jika hanya setengah hati, kau sejukkan jiwa ini.”

9. Kerispatih – Tertatih (2010)



Berikutnya, di posisi sembilan, ada Kerispatih dengan lagu pertama yang mereka rilis paska hengkangnya mantan vokalis, Sammy Simorangkir, yang bertajuk “Tertatih”. Lagu ini sekaligus menjadi debut bagi vokalis baru mereka, Fandy Santoso, yang berhasil memberikan warna vokal yang baru nan segar pada melodi Kerispatih, yang memang terkenal sebagai grup band melankolis. Dari seluruh lagu Kerispatih yang ada, yang kebanyakan memang lagu patah hati, mengapa lagu ini yang masuk dalam daftar? Alasannya adalah vokalis baru mereka yang impresif. Jujur saya sedikit merasa pesimis dengan Kerispatih setelah mereka kehilangan Sammy yang notabene adalah ‘nafas’ dari musik mereka. Namun melalui lagu ini, mereka berhasil membuktikan bahwa mereka sanggup hidup dengan mempertahankan kualitas musik dan vokal yang tak kalah dengan ketika Sammy masih ada dulu. Untuk tingkat kegalauan lagu ini sendiri, tak perlu dipertanyakan lagi. Judulnya saja sudah “Tertatih”, apalagi liriknya, membuat hati orang terseok-seok ketika mendengarnya. “Aku berjalan di dalam kesendirian, aku mencoba tak mengingatmu dan mengenangmu. Aku t’lah hancur lebih dari berkeping-keping, karena cintaku karena rasaku yang tulus padamu. Begitu dalamnya aku terjatuh dalam kesalahan rasa ini.” Dirilis pada tahun 2010 sebagai bagian dari album kompilasi, “Kerispatih and Friends”, lagu ini mengisahkan perasaan kehilangan seseorang yang baru saja berpisah dengan orang yang dicintainya begitu dalam. I’m a big fan of rock ballad, and this song is really satisfying my ears and soul. Ah, and I love the progressive drum sounds the most at the repeated chorus part near the end of the song. “ ... dan aku tertatih. Semua yang pernah kita lewati tak mungkin dapat ku dustai, meskipun harus tertatih.”

8. Samsons – Luluh (2007)



Di posisi berikutnya yaitu posisi delapan, ada grup band Samsons dengan lagu hits mereka yang berjudul “Luluh”. Dirilis pada tahun 2007 sebagai bagian dari album kedua Samsons yang bertajuk “Penantian Hidup”, “Luluh” adalah lagu rock ballad dengan sentuhan musik orkestra. This song is totally my style! Melodinya menusuk hati sejak bagian intro terdengar, gesekan biola dan denting piano di sepanjang lagu, iringan paduan suara yang mendampingi vokal melankolis Bams, hingga bagian paling akhir yang ditutup dengan sempurna. I really love how this song progresses from the beginning until the very end. Ditambah lagi, saya sangat menyukai videoklip yang dibuat untuk lagu ini, dengan Andhika Pratama dan Renata sebagai model di dalamnya. Jalan cerita videonya pun sejalan dengan kesedihan lagu ini, mematahkan hati. “Ingin ku yakini cinta takkan berakhir, namun takdir menuliskan kita harus berakhir.” Berkisah tentang seseorang yang tak sanggup merelakan kepergian orang yang ia cintai, “Luluh” adalah lagu patah hati yang tak boleh dilewatkan begitu saja. “Segenap hatiku luluh lantak mengiringi dukaku yang kehilangan dirimu. Sungguh ku tak mampu ‘tuk meredam kepedihan hatiku untuk merelakan kepergianmu.”

7. Peterpan – Tak Ada yang Abadi (2008)



Di posisi tujuh ada satu lagu dari Peterpan yang bertajuk “Tak Ada yang Abadi”. Lagu ini dirilis pada bulan Agustus 2008 sebagai bagian dari album kelima Peterpan, “Sebuah Nama Sebuah Cerita”. Album ini adalah album the best of sekaligus album terakhir di mana Ariel dan kawan-kawan menggunakan nama Peterpan, sebelum akhirnya mengganti nama mereka dengan Noah. Lagu ini bercerita tentang perasaan seseorang yang berada di ambang perpisahan dengan orang yang dicintainya. “Takkan selamanya tanganku mendekapmu. Takkan selamanya raga ini menjagamu. Seperti alunan detak jantungku tak bertahan melawan waktu. Dan semua keindahan yang memudar. Atau cinta yang t’lah hilang.” Tak ada yang abadi. Tak ada detak jantung yang sanggup bertahan melawan waktu. Tak ada keindahan yang tak memudar. Tak ada cinta yang tak menghilang. Wew, despite all Ariel is surely a great poet. “Biarkan aku bernafas sejenak, sebelum hilang.” Dengan melodi yang menyayat hati, lagu ini sanggup mengiris-iris perasaan para pendengarnya. “Tak ada yang abadi, tak ada yang abadi, tak ada yang abadi, tak ada yang abadi ...”

6. Sheila on 7 – Waktu yang Tepat untuk Berpisah (2002)



Beranjak ke posisi enam, ada grup band kebanggaan kota Yogyakarta, Sheila on 7 atau yang kerap disebut sebagai SO7, dengan lagu ballad mereka yang bertajuk “Waktu yang Tepat untuk Berpisah”. Hmmm, dari judulnya saja sudah sanggup membuat para pendengarnya menghela nafas panjang. Lagu ini dirilis pada tahun 2002 sebagai bagian dari album ketiga SO7, “07 Des”, yang didaulat sebagai album Indonesia terlaris pada tahun 2002-2003 atas penjualan yang mencapai jutaan salinan. SO7 terkenal dengan lirik-liriknya yang sederhana namun puitis, serta musiknya yang easy-listening namun addictive, begitu juga dengan lagu ini, dan itulah kekuatan utama dari lagu yang super menyayat hati ini. “Dan bila kau harus pergi jauh dan takkan kembali, ku akan merelakanmu bila kau bahagia, selamanya, di sana, walau tanpaku. Ku akan mengerti, cinta, dengan semua yang terjadi, pastikan saja langkahmu tetap berarti. Bisakah aku tanpamu? Sanggupkah aku tanpamu?” Apakah benar-benar ada waktu yang tepat untuk berpisah? Apakah ada hujan yang membawa kehangatan? Apakah ada badai yang memberi kelembutan? Apakah ada perpisahan yang tidak membawa luka? “Aku tak pernah mengharap kau ‘tuk kembali saat kau temukan duniamu. Aku tak pernah menunggu kau tuk kembali saat bahagia mahkotamu. Bila kedamaian selimutmu, jangan kau kembali.” Pada akhirnya, kita memang harus merelakan orang yang paling kita cintai sekalipun untuk pergi ketika waktunya tiba, atau setidaknya mencoba untuk merelakan, seperti makna dari lagu ini. “Sehangat pelukan hujan saat kau lambaikan tangan, tenang wajahmu berbisik, inilah waktu yang tepat ‘tuk berpisah. Selembut belaian badai saat kau palingkan arah, jejak langkahmu terbaca, inilah waktu yang tepat ‘tuk berpisah.”

5. Dewa – Pupus (2002)



Daftar lima teratas dibuka dengan sebuah lagu dari grup band legendaris Indonesia, Dewa 19, “Pupus”. Lagu ini dirilis pada tanggal 5 April 2002 sebagai bagian dari album kelima Dewa 19, “Cintailah Cinta”. Pada waktu itu, Dewa 19 menggunakan nama Dewa (sebelum akhirnya sekarang kembali menggunakan nama Dewa 19), untuk menandai kembalinya mereka ke industri musik setelah lama vakum. Selain itu, “Cintailah Cinta” adalah album kedua Dewa 19 dengan formasi yang baru paska bergabungnya Once sebagai vokalis (menggantikan Ari Lasso) dan Tyo Nugros sebagai penggebuk drum. Album ini adalah salah satu album favorit saya, karena hampir seluruh lagu dalam album tak ada yang tak enak didengar. Selain itu, album ini adalah album terakhir yang merupakan sisa-sisa ‘kebaikan masa lalu’ Dewa 19, karena yahhh seperti kita tahu (atau setidaknya yang terlihat oleh saya seperti itu) bahwa kemampuan Ahmad Dhani untuk merangkai lirik sepertinya sudah jauh berkurang saat ini. Anyway, this song is everlasting. It’s a hymn for everyone who has an unrequited love. “Aku tak mengerti apa yang ku rasa, rindu yang tak pernah begitu hebatnya. Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu, meski kau takkan pernah tahu. Aku persembahkan hidupku untukmu, telah ku relakan hatiku padamu. Namun kau masih bisu diam seribu bahasa, dan hati kecilku bicara.” Mungkin memang tak ada hal lain selain doa, yang bisa membantu mereka yang cintanya tak berbalas. “Semoga waktu akan mengilhami sisi hatimu yang beku. Semoga akan datang keajaiban hingga akhirnya kau pun mau.”  Satu kata untuk lagu ini; legendaris. “Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan. Kau buat remuk s’luruh hatiku.”

4. Naff – Terendap Laraku (2003)



“Terendap Laraku”, sebuah lagu dari grup band Naff, ada di posisi empat dalam daftar ini. Well, mungkin kalian akan terkejut melihat lagu ini ada dalam daftar. Mereka yang berusia lebih tua dari saya mungkin baru teringat lagi akan lagu ini ketika membacanya dalam daftar ini. Mereka yang berusia lebih muda dari saya mungkin malah baru menyadari bahwa Indonesia punya lagu seperti ini. Yup, saat ini Naff memang sudah tidak seaktif grup band lain, namun yang pasti mereka sempat meninggalkan beberapa lagu hits yang sampai sekarang masih terngiang dan teringat di benak saya, salah satunya adalah “Terendap Laraku”. It’s a genre that I love the most; rock ballad. Dirilis pada tahun 2003 sebagai bagian dari album ketiga Naff yang merupakan album self-titled, lagu ini mengisahkan seseorang yang tak sanggup menepiskan masa lalunya, yang hingga kini masih menyisakan luka mengendap dalam relung jiwa. “Resah jiwaku menepi, mengingat semua yang terlewati saat kau masih ada di sisi, mendekapku dalam hangatnya cintamu. Lambat sang waktu berganti, endapkan laraku di sini, coba ‘tuk lupakan bayangan dirimu yang selalu saja memaksa ‘tuk merindumu.” Terkadang, tak peduli seberapa lama waktu yang telah berlalu, akan selalu ada kenangan tentang seseorang bagi seorang lainnya yang takkan tergerus zaman. “Lihatlah aku di sini, melawan getirnya takdirku sendiri. Tanpamu aku lemah dan tiada berarti.” Dan pada akhirnya, luka hati selalu membawa kontemplasi diri. “Sekian lama aku mencoba menepikan diriku di redupnya hatiku. Letih menahan perih yang ku rasakan, walau ku tahu ku masih mendambamu.”

3. Padi – Semua Tak Sama (2001)



Membuka posisi tiga teratas dalam daftar ini adalah “Semua Tak Sama” dari the one and only, Padi. Again, it’s a rock ballad (yeahhh!). Dirilis pada bulan Maret 2001 sebagai bagian dari album kedua Padi, “Sesuatu yang Tertunda”, lagu ini berkisah tentang seseorang yang terikat pada bayangan orang yang ia cintai pada masa lalunya. Well, luka tak akan terasa begitu menyakitkan apabila cinta tak begitu dalam, bukan? “Dalam benakku lama tertanam sejuta bayangan dirimu. Redup terasa cahaya hati mengingat apa yang t’lah kau berikan. Waktu berjalan lambat mengiring dalam titian takdir hidupku. Cukup sudah aku tertahan dalam persimpangan masa silamku.” Ironisnya, dalam cinta dan luka, segala yang menghantui justru semakin terasa nyata ketika kita berusaha menyingkirkannya. “Ku coba ‘tuk melawan getir yang terus ku kecap, meresap ke dalam relung sukmaku. Ku coba ‘tuk singkirkan aroma nafas tubuhmu, mengalir mengisi laju darahku.” Memang, akan terasa sangat sulit untuk tidak melakukan perbandingan ketika kita pernah merasakan cinta yang begitu sempurna bagi kita. Tak ada yang sanggup menggantikan apa yang menjadi kehilangan kita. Tak ada yang sanggup mengisi apa yang menjadi kekosongan kita. “Semua tak sama, tak pernah sama, apa yang ku sentuh, apa yang ku kecup. Sehangat pelukmu, selembut belaimu, tak ada satupun yang mampu menjadi sepertimu.” Namun bagian akhir dari lagu ini seolah memberi tamparan bagi kita yang tak sanggup melepaskan masa lalu. Pada akhirnya, tak ada yang harus dilakukan selain merelakan. “Sampai kapan kau terus bertahan? Sampai kapan kau tetap tenggelam? Sampai kapan kau mesti terlepas? Buka mata dan hatimu, relakan semua.”

2. Romeo – Bunga Terakhir (1999)



Tiba di posisi dua, adalah one-hit-wonder milik Romeo, “Bunga Terakhir”. Lagu ini dirilis pada tahun 1999 sebagai lagu debut dari album perdana Romeo. Mengapa lagu ini berada di posisi runner-up? Well, this song is one of a kind one-hit-wonder. It’s classic and legendary. Saya sangat menyukai sentuhan musik orkestra dalam melodi lagu ini. Ditambah lagi, vokal baritone Bebi yang dalam dan berat semakin menambah nuansa melankolis dalam lagu ini. Soal lirik, tak perlu ditanya lagi; sederhana namun menghanyutkan. “Kaulah yang pertama menjadi cinta, tinggallah kenangan. Berakhir lewat bunga, seluruh cintaku untuknya.” Lagu ini berkisah tentang seseorang yang melepaskan cinta pertamanya. “Betapa cinta ini sungguh berarti, tetaplah terjaga. Selamat tinggal kasih, ku telah pergi selamanya.” Yah, cinta pertama akan selalu jadi yang paling berkesan, bukan? Karena dari dia lah kita mengenal cinta, bagaimana rasanya mencintai dan dicintai. Baik disadari maupun tidak, cinta pertama membentuk kepribadian kita, bagaimana kita memperlakukan cinta kita di masa depan. “Bunga terakhir, ku persembahkan kepada yang terindah, s’bagai satu tanda cinta untuknya. Bunga terakhir, menjadi satu kenangan yang tersimpan, takkan pernah hilang ‘tuk selamanya.”

1. KLa Project – Semoga (1990)



Akhirnya tiba di posisi nomor satu. Jawara dalam daftar ini tak lain tak bukan adalah grup band legendaris Indonesia, KLa Project, dengan salah satu lagu hits legendaris mereka pula, yang bertajuk “Semoga”. Lagu ini dirilis sebagai bagian dari album kedua KLa yang berjudul “Kedua”, yang dirilis pada tahun 1990 (wow, umur lagu ini sama dengan umur saya!). Mengapa lagu ini menduduki puncak daftar? Pertama, melodinya yang menyayat hati. Dibandingkan versi aslinya, sebenarnya pertama kali saya mendengarkan lagu ini adalah versi aransemen ulang yang mereka buat untuk konser “KLakustik” pada tahun 1996, yang selanjutnya termuat dalam album live concert berjudul sama. On that version, the arrangement is just awesome! It’s incorporating classical orchestra music and modern pop, with all elements from piano, violin, guitar, and even drum are blending perfectly. Kedua, liriknya yang begitu mengena. “Merenungkanmu kini, menggugah haruku. Berbagai kenangan berganti, masa yang t’lah lalu. Sebenarnya ku ingin menggali hasrat untuk kembali. Melukiskanmu lagi, di dalam benakku. Perlahan terbayang pasti garis wajahmu. Kehangatan cinta kasih dapat ku baca jelas di situ.” Yup, lagu ini bercerita tentang seseorang yang menengok kembali ke masa lalunya, dan menyadari bahwa ia telah begitu kehilangan selama ini. “Lihatlah ku di sini, memendam rindu. Setiap ku berseru, yang ku sebut hanya namamu.” Lirik pada bagian chorus dari lagu ini sungguh mengena; adakah waktu mendewasakan kita? Wahhh. It hits me right in the heart since the first time I heard it. Mendengarkan lagu ini membuat saya berkontemplasi; memikirkan kembali bagaimana saya bisa sampai pada titik ini, menelusuri jejak kenangan satu persatu serta apa-apa saja yang telah dan mungkin saya lewatkan selama ini. This song makes us reminiscing, and that’s the power of it. It’s everlasting. “Adakah waktu mendewasakan kita? Ku harap masih ada hati bicara. Mungkinkah saja terurai satu persatu pertikaian yang dulu, bagai pintaku? Semoga.”
Wrote by Mashita Fandia
“I just want you to love me, will love come? Tell me that you love me, if you feel the same way like me. I’m hoping, hoping and hoping, but I can’t have you. And even though I know that, I’m still looking for you again, like a fool.” –Kim Na Young, Hope and Hope (바라고 바라고) (OST. Marriage, Not Dating) [translated lyrics]

Among all four drama series that I’ve watched on this month, “Marriage, Not Dating” is catching my attention for its heartbreaking soundtracks. One of the soundtracks is titled “Hope and Hope”, which is suited well with this month’s theme; broken heart. This ballad song is performed by female soloist Kim Na Young. “Hope and Hope (바라고 바라고)” was released as a single “Marriage, Not Dating OST Part 4” on August 22nd, 2014. Later, it was released as a part of the album “Marriage, Not Dating OST” on August 29th, 2014.

"Marriage, Not Dating OST Part 4" single cover by Kim Na Young - source: wiki.d-addicts.com


Falling in love is always beautiful. Even when it hurts, it’s a beautiful pain. Why? Because love is blinding. “Hope and Hope (바라고 바라고)” is a song about someone who’s being hurt from the one-sided love she feels towards the man inside her heart. Crying a lot because of longing, being lost too deep in memories, she has been through those feelings all alone. “For a long time I’ve been only crying, even today I’m still longing for you. It was so hard back then to keep watch over me and comfort me, that feeling, that feeling. For a long time I’ve been lost in memories of you, but when I open my eyes, I only see your back. Is this a dream? Am I still living on those days when I used to face you?” He won’t even know how hard it has been for her to guard her feelings, how sad she feels when she saw him leaving. He won’t even know how many tears she has cried, because she always smile outside, for him. “You don’t even know because I’m always smiling, how much my exhausted heart has cried. If I call out to you and tell you I miss you thousands of times, will you think of me at least once?”
When we have the sincerity in our love, will the sincerity reach that person we love? When we sincerely long for that person, will he/she think of us, at least just once? “I just want you to love me, will love come? Tell me that you love me, if you feel the same way like me. I’m hoping, hoping and hoping, but I can’t have you. And even though I know that, I’m still looking for you again, like a fool.” When we sincerely mention that person in our prayers, will the sincerity get through him/her? “If I desperately call out your name, will we be able to meet again as before?” Will that person feel the same way like we are? For me, I personally think that a prayer is the biggest form of love, the most sincere one. Even though we know we can’t have that person, we keep praying for the love to be able to reach him/her. Because we can’t help but keep having this feeling, can’t help but always look for that person, even though we know we can’t have him/her. “I can’t live without you, will you come? Tell me that you love me, if you feel the same way like me. I’m hoping, hoping and hoping, but I can’t have you, and even though I know that, I’m still looking for you again, like a fool.”

"Marriage, Not Dating" official photo - source: program.interest.me/tvn


“Hope and Hope (바라고 바라고)” goes well with the drama series’ storyline. It’s a theme song for the main characters, Joo Jang Mi (portrayed by Han Groo), about her feeling towards Gong Gi Tae (portrayed by Yeon Woo Jin), which at first is one-sided and therefore hurts her a lot. But as the series progress, we can see that Jang Mi’s sincerity through her love and efforts will reach Gi Tae’s heart. October is almost over, so, if this month for you is a month of broken heart –like what it is for me– then don’t give up hopes. Because nothing lasts forever, and November will come soon.

“You don’t even know because I’m always smiling, how much my exhausted heart has cried. If I call out to you and tell you I miss you thousands of times, will you think of me at least once?” –Kim Na Young, Hope and Hope (바라고 바라고) (OST. Marriage, Not Dating) [translated lyrics]



“Hanchamdongan geurae ulgiman hajanha oneuldo geuriwo hajanha
(For a long time I’ve been only crying, even today I’m still longing for you)
Geudongan himdeurotji nalbomyeo wirohaneun geumal geumal
(It was so hard back then to keep watch over me and comfort me, that feeling, that feeling)
Hanchamdongan neoui chueogeul hemaeda nuneul tteobomyeon dwitmoseumman boyeoseo
(For a long time I’ve been lost in memories of you, but when I open my eyes, I only see your back)
Hoksi kkumingeonji ajikdo neowa majubodeon nare salgoinneungeon aninji
(Is this a dream? Am I still living on those days when I used to face you?)

I just want you to love me, sarangi olkkayo, tell me that you love me, neodo nawa gatdamyeon
(I just want you to love me, will love come? Tell me that you love me, if you feel the same way like me)
Tto barago barago baraedo neol gajilsu eopdan geol almyeonseodo neoreul tto babogachi chatneunna
(I’m hoping, hoping and hoping, but I can’t have you, and even though I know that, I’m still looking for you again, like a fool)

Moreulgeoya hangsang utgo isseodo jichin gaseumi eolmana ulgoinneunji
(You don’t even know because I’m always smiling, how much my exhausted heart has cried)
Neol bogosipdago sumanbeon bulleobomyeon neodo nareul hanbeonjjeum saenggakhaneunji
(If I call out to you and tell you I miss you thousands of times, will you think of me at least once?)

Aetage ne ireum bulleobomyeon tto geuttaecheoreom dasi mannalsu isseulkka
(If I desperately call out your name, will we be able to meet again as before?)

I can’t live without you, geudaega olkkayo, tell me that you love me, neodo nawa gatdamyeon
(I can’t live without you, will you come? Tell me that you love me, if you feel the same way like me)
Tto barago barago baraedo neol gajilsu eopdan geol almyeonseodo neoreul tto babogachi chatneunna
(I’m hoping, hoping and hoping, but I can’t have you, and even though I know that, I’m still looking for you again, like a fool)”
Wrote by Mashita Fandia
“Those clouds keeps flowing, they even meet each other while floating the sky. But where is my love that I am meant to meet waiting for me?” –Jo Young Nam, For Once in My Life [translated lyrics]

Jo Young Nam adalah salah satu penyanyi dan musisi legendaris yang dimiliki oleh Korea Selatan. Lebih dari itu, ia adalah seorang seniman berjiwa bebas nan muda dengan kepribadian yang unik. Jo telah dua kali hadir sebagai legenda pada program acara musik “Immortal Songs 2: Singing the Legend”. Pertama adalah pada episode 37, kemudian pada kali kedua Jo hadir dalam program ini, dua episode spesial khusus ditayangkan, yaitu episode 158 dan 159. Piala “Immortal Songs 2” untuk edisi spesial Jo ini berhasil dibawa pulang oleh ALi. Solois wanita bernama asli Jo Young Jin ini tampil pada bagian kedua edisi spesial Jo Young Nam, yaitu episode 159, dengan membawakan lagu bertajuk “For Once in My Life”. Episode ini ditayangkan di stasiun televisi KBS pada tanggal 2 Agustus 2014, serta mengudara pada tanggal 23 Agustus 2014 di channel KBS World. “For Once in My Life” dirilis pertama kali pada tanggal 27 Agustus 1978, sebagai bagian dari album Jo Young Nam yang bertajuk “Love Is (사랑이란)”.

"Love Is" album cover by Jo Young Nam - source: www.maniadb.com


No one wants to be lonely in this life. Eventually, no matter how independent people are, there will come a day when they realize that they want to spend their entire life with someone special. Actually, there will come the time when they realize that they need that someone special to spend the rest of their lives with. “For Once in My Life” is a song that tells about someone who has been living as a single for years, and now as he/she feels old enough to settle down, they realize that they need someone, and that they want to meet that someone; that is his/her true love, at least just for once in their life. The most heartbreaking thing for those single people is, that as the time goes by and there’s no one by their side, they realize that their youth is fading too. “The time of life keeps flowing, it flows and flows along with the river. But where do those days of my youth go flowing and flowing away? Those clouds keeps flowing, they even meet each other while floating the sky. But where is my love that I am meant to meet waiting for me?”
Time is cruelly irreversible. In your loneliness, have you ever asked for yourself, when will the time come for you to be able to love someone? When will the time come for you to be able to meet your true love, your fate? Time keeps flying away, but when will we can find our destined person? Where can we find them? Youth only happens once in our lifetime. The most heartbreaking thing for those single people is, that as time goes by and there’s no one by their side, they realize that loneliness is killing them. “That swallow keeps flying, it even comes back again when spring comes. But those days of my youth will never come back again once they’re gone. We only have once at a time, for the days of you and I to be young. But when will me meet and make promise for our everlasting future?” As people get older, even the most independent ones need to settle. As people get older, even the toughest ones need someone else to be leaned on. Eventually, no one wants to be alone in this life. Just for once, they want to love and to be loved. Just for once, they need somebody to love and to be loved. “For once in my life, let me love you, my love.”

ALi ketika membawakan lagu "For Once in My Life" pada program "Immortal Songs 2" episode 159


“For Once in My Life” merupakan remake dari sebuah lagu bertajuk “Magia” yang dipopulerkan oleh penyanyi Italia, Massimo Ranieri, pada tahun 1969. Sembilan tahun kemudian, Jo Young Nam merilis versi berbahasa Korea dari melodi lagu ini. Musik orkestra yang kaya serta lirik sentimental yang ditulis oleh Jo sangat sesuai dengan emosi masyarakat Korea Selatan, sehingga lagu ini menuai popularitas pada waktu itu. Tahun 70-an memang masa-masa keemasan bagi Jo. Pada waktu itu ia debut sebagai seorang aktor dengan membintangi film yang dibuat oleh sutradara Choi In Hyun berdasarkan lagu ini, bahkan dengan judul yang sama. Pada program “Immortal Songs 2” episode 159, ALi membawakan “For Once in My Life” dengan penghayatan luar biasa. She sings it with the feeling of wanting to meet her true love for once in her life. It’s dedicated for her true love that she hasn’t met yet. Indeed, she gives her all to the performance, and so the performance itself is like a cry for true love. And guess what, ALi has succeeded in breaking the record for the highest score with 447 points through that performance. She defeats Gummy’s previous highest score (445 points) and sets a new record on the show. The Queen of “Immortal Songs 2” is back!

“We only have once at a time, for the days of you and I to be young. But when will me meet and make promise for our everlasting future?” –Jo Young Nam, For Once in My Life [translated lyrics]






“Heulleoganeun jeoseworeun gangmulttara heulleo heulleogajiman
(The time of life keeps flowing, it flows and flows along with the river)
Jeomeun narui naecheongchuneun eodiro heulleo heulleoseo gana
(But where do those days of my youth go flowing and flowing away?)
Heulleoganeun jeogureumdo heureuda seoro tto mannaneunde
(Those clouds keeps flowing, they even meet each other while floating the sky)
Mannayahal naesarangeun eodiseo nalgidarigo itna
(But where is my love that I am meant to meet waiting for me?)

Naesaenge danhanbeon manirado geudaereul danhanbeon manirado geudaereul saranghage hayeoju
(For once in my life, just for once in my life, let me love you)
Naesaenge danhanbeon manirado geudaereul danhanbeon manirado geudaereul saranghage hayeoju
(For once in my life, just for once in my life, let me love you)
Sarang naesarang naesarang
(Love, my love, my love)

Naraganeun jeo jebineun bomiomyeon dasi doraojiman
(That swallow keeps flying, it even comes back again when spring comes)
Jeomeun narui naecheongchuneun hanbeongamyeon dasioji angetji
(But those days of my youth will never come back again once they’re gone)
Danhanbeon bakke eobneun geudaewa naui jeomeun nalinde
(We only have once at a time, for the days of you and I to be young)
Urin eonjena manna yeongwonhan apnareul maengsehana

(But when will me meet and make promise for our everlasting future?)”
Wrote by Mashita Fandia
“One time, my heart is broken by seeing you cry all alone by yourself because of him. I want to come running to him and say this, ‘The one girl that you’ve just hurt, for me is my everything.’” –Kim Kyung Ho, People Who Make Me Sad [translated lyrics]

Kim Kyung Ho adalah salah satu rocker legendaris Korea Selatan. Ia juga merupakan penyanyi yang diorbitkan oleh komposer dan produser musik ternama, Lee Kyung Sup. Pada program acara musik “Immortal Songs 2: Singing the Legend” episode 161 di mana Lee hadir sebagai legenda, salah satu lagu hits yang ditampilkan adalah lagu yang Lee berikan untuk Kim, “People Who Make Me Sad”. Dengan aransemen rock ballad ala 90-an dan suara Kim yang melengking tinggi, serta lirik lagu yang menyayat hati, “People Who Make Me Sad” adalah lagu favorit saya akhir-akhir ini yang selalu mengisi playlist dan saya dengarkan paling tidak sepuluh kali dalam sehari. Dalam episode yang ditayangkan oleh stasiun televisi KBS pada tanggal 16 Agustus 2014, serta mengudara di channel KBS World pada tanggal 6 September 2014 tersebut, “People Who Make Me Sad” dibawakan oleh solois pria, Hong Kyung Min. Sebagai penampilan penutup pada episode tersebut, Hong memberi sebuah penampilan luar biasa yang pada akhirnya membuatnya memenangkan piala “Immortal Songs 2” dengan lagu “People Who Make Me Sad”.

"Kim;Kyungho 1997" album cover by Kim Kyung Ho - source: www.maniadb.com


There are many heart-breaking things in this world. One of them is an unrequited love. There are many kinds of unrequited love. I personally think, that the most heart-breaking unrequited love is the one that we have for our best friend. “People Who Make Me Sad” is a song about someone who have a one-sided love for his best friend and is being hurt, not only because of the best friend but also the other person that the best friend loves. If that kind of situation was happening to us, we can’t help but wishing that we could be the kind of person that more of like a lover than just a best friend. “The one person whose voice you will recognize at once when I call out of nowhere and just saying ‘it’s me’. The one person you will be reminded first when you see a shirt on the shop’s show-windows. The one person who will be kept in your wallet forever. The one person you will go to find first whenever you feel sad and tired of loneliness. The one person who will hug you in your birthdays.” These later two sentences are got me so. “Can’t I be that kind of person to you? I don’t want to be just a friend for you.” Why can’t I be that kind of person to you, when I don’t want to be just a friend for you?
It is being said that there is no pure friendship between a man and a woman, because one of them (or maybe two) will always secretly fall for the other one. It’s just the matter of timing whether the love becomes an unrequited one. The hardest part of a one-sided love is seeing the person we love loves someone else. The worst part of an unrequited love is seeing the person we love is hurt by that someone else. “One time, my heart is broken by seeing you cry all alone by yourself because of him. I want to come running to him and say this, ‘The one girl that you’ve just hurt, for me is my everything.’” The feeling that we could treat that person much more better than that someone else, the feeling that the person deserves much more than that someone else, it’s torturing. “One time, my heart is broken by seeing you cry all alone by yourself because of him. I want to come running to him and say this, ‘The girl by your side is someone that I could never have even if I traded everything of my life.’” When that person is our everything, why must they cry for someone else? When that person is the one we can never ever have, why must they’re hurt by someone else? That person we love and that someone else, are people who make us sad. We can only sincerely wish that the someone else would understand that they’re the happiest person in this world, because they can have that person we love by their side. “The only reason that you are the happiest person out of everyone else in this world, is because you have her by your side.”

Hong Kyung Min ketika membawakan lagu "People Who Make Me Sad" pada program "Immortal Songs 2" episode 161


Dirilis pertama kali pada tahun 1997, “People Who Make Me Sad” adalah bagian dari album kedua Kim Kyung Ho yang terjual hingga jutaan salinan, membuat Kim menjadi salah satu rocker papan atas di negeri ginseng tersebut. Lagu rock ballad ini menonjolkan kualitas vokal Kim yang tak tertandingi. Bahkan seorang Hong Kyung Min pun merasa sangat nervous untuk membawakan lagu tersebut dalam program “Immortal Songs 2”. Kali itu adalah pertama kalinya Hong tidak menyanyikan lagu dengan kunci originalnya dalam sepanjang sejarah ia tampil di program “Immortal Songs 2”. Ia menurunkan kunci lagu dan membawakannya satu kunci lebih renda dibandingkan versi originalnya. Meskipun demikian, kali itu adalah pertama (dan mungkin terakhir) Hong menyanyikan sebuah lagu dengan kunci tertinggi sepanjang sejarah karirnya dalam industri musik Korea Selatan. MC dari program ini, Jung Jae Hyung, menyatakan bahwa penampilan Hong kali itu adalah ‘a rediscovery of Hong Kyung Min’. Indeed, the ending was breathtaking, and Hong gave his all in that performance. Thanks to him, I discovered this amazing song.

“One time, my heart is broken by seeing you cry all alone by yourself because of him. I want to come running to him and say this, ‘The girl by your side is someone that I could never have even if I traded everything of my life.’” –Kim Kyung Ho, People Who Make Me Sad [translated lyrics]





“Amuttaego nige jeonhwalhae nayahamyeo mareul kkeonaedo nugunji hanbeone aranael neoui dan han saram
(The one person whose voice you will recognize at once when I call out of nowhere and just saying ‘it’s me’)
Syowindoe geollin syeocheureul bomyeon jeil meonjeo niga tteoollil saram
(The one person you will be reminded first when you see a shirt on the shop’s show-windows)
Neoui jigab soke hangsang ganjikdoel saram
(The one person who will be kept in your wallet forever)
Nige geureon sarami nailsun eobneunji nigyeote itneun nae chinguga anira
(Can’t I be that kind of person to you? I don’t want to be just a friend for you)

Eonjenga geuga neoreul mam apeuge hae neohonja ulgo itneungeol bwatseo
(One time, my heart is broken by seeing you cry all alone by yourself because of him)
Dallyeoga geuege na imal haejwotseumyeon
(I want to come running to him and say this)
Geudaega ullineun geu han yeojaga naegen salmui jeonburago
(The one girl that you’ve just hurt, for me is my everything)

Honjaseoneun himdeun seulpeumi omyeon jeil meonjeo niga chadja jul saram
(The one person you will go to find first whenever you feel sad and tired of loneliness)
Neoui saengilmada kkotjeul angyeojul saram
(The one person who will hug you in your birthdays)
Nige geureon sarami nailsun eobneunji nigyeote itneun nae chinguga anira
(Can’t I be that kind of person to you? I don’t want to be just a friend for you)

Eonjenga geuga neoreul mam apeuge hae neohonja ulgo itneungeol bwatseo
(One time, my heart is broken by seeing you cry all alone by yourself because of him)
Dallyeoga geuege na imal haejwotseumyeon
(I want to come running to him and say this)
Naui ilsaengeul modu jueodo nan eotji mothaneun geunyeol gajin geudaerago
(The girl by your side is someone that I could never have even if I traded everything of my life)

Geunyeol gyeotedun iyumaneuro dareun i sesang nuguboda geudaen haengbokhan georago
(The only reason that you are the happiest person out of everyone else in this world, is because you have her by your side)”
Wrote by Mashita Fandia
Newer Posts Older Posts Home

About Me

About Me
32 | music | movies | cultural studies

Featured post

Out of the Woods

Let’s analogizing a (romance) relationship as a tropical forest, with all of its maze of trees, wild animals, and dangerous gorges; t...


TSOGM - a fiction

TSOGM - a fiction
Click on the picture to read the stories. Enjoy! ;)
Powered by Blogger.

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2020 (8)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
  • ►  2019 (3)
    • ►  September (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2018 (199)
    • ►  November (21)
    • ►  October (18)
    • ►  September (19)
    • ►  August (18)
    • ►  July (17)
    • ►  June (17)
    • ►  May (20)
    • ►  April (17)
    • ►  March (19)
    • ►  February (15)
    • ►  January (18)
  • ►  2017 (223)
    • ►  December (18)
    • ►  November (23)
    • ►  October (18)
    • ►  September (18)
    • ►  August (23)
    • ►  July (17)
    • ►  June (17)
    • ►  May (17)
    • ►  April (23)
    • ►  March (17)
    • ►  February (15)
    • ►  January (17)
  • ►  2016 (38)
    • ►  December (16)
    • ►  November (6)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (5)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
  • ►  2015 (189)
    • ►  November (14)
    • ►  October (20)
    • ►  September (17)
    • ►  August (17)
    • ►  July (18)
    • ►  June (18)
    • ►  May (17)
    • ►  April (17)
    • ►  March (19)
    • ►  February (16)
    • ►  January (16)
  • ▼  2014 (199)
    • ►  December (16)
    • ►  November (18)
    • ▼  October (18)
      • Melancholic Bastards
      • Hope
      • For Once in My Life
      • People Who Make Me Sad
      • Empty
      • Still, Marry Me
      • Like a Child
      • Just One Day
      • Discovery of Romance
      • Back
      • Cold Love
      • Marriage, Not Dating
      • You're Just a Memory Now
      • For My Remaining Love
      • It's Okay, That's Love
      • Do You Know?
      • If I Leave
      • The Queen of Broken Heart
    • ►  September (16)
    • ►  August (16)
    • ►  July (17)
    • ►  June (16)
    • ►  May (17)
    • ►  April (16)
    • ►  March (17)
    • ►  February (15)
    • ►  January (17)
  • ►  2013 (195)
    • ►  December (16)
    • ►  November (15)
    • ►  October (17)
    • ►  September (15)
    • ►  August (16)
    • ►  July (17)
    • ►  June (18)
    • ►  May (16)
    • ►  April (16)
    • ►  March (16)
    • ►  February (17)
    • ►  January (16)
  • ►  2012 (215)
    • ►  December (18)
    • ►  November (20)
    • ►  October (17)
    • ►  September (18)
    • ►  August (16)
    • ►  July (18)
    • ►  June (18)
    • ►  May (19)
    • ►  April (17)
    • ►  March (20)
    • ►  February (18)
    • ►  January (16)
  • ►  2011 (18)
    • ►  December (13)
    • ►  November (5)

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Copyright © 2016 pieces of me. Designed by OddThemes & Blogger Templates