The Killer
"Sometimes
the truth is revealed later." –Han Sang Hoon (Gap Dong, 2014)
"The
saddest truth I learned from this field is that, humans do things that can't be
explained sometimes." –Han Sang Hoon (Gap Dong, 2014)
"It's
tougher the more you try to avoid it." –Oh Maria (Gap Dong, 2014)
"The
world is dangerous place to live, not because of the people who are evil but
because of the people who don't do anything about it." –Ha Moo
Yeom (Gap Dong, 2014)
"There's
no such thing as perfect justice." –Ryu Tae Oh (Gap Dong, 2014)
The world is a
dangerous place to live, not because of the evil people, but
because of the people who don’t do anything about it. Sepenggal kalimat itu
adalah poin yang paling menghantam benak saya ketika menonton serial drama
Korea Selatan berjudul “Gap Dong”. Apakah moralitas itu? Apakah kemanusiaan
itu? Apakah kedua hal itu berjalan beriringan? Dengan kedok ‘moralitas’,
orang-orang menghakimi mereka yang disebut sebagai pembunuh, dengan cara
memberikan hukuman mati. Bukankah itu juga pembunuhan? Apapun latar
belakangnya, saya percaya bahwa membunuh bukanlah tindakan kemanusiaan. Dunia
memiliki caranya sendiri untuk mencapai keseimbangan. Manusia pun pasti
membayar atas segala yang dilakukannya, entah dalam bentuk apa. Dalam serial
ini, kompleksitas jiwa manusia ditunjukkan melalui sebuah cerita yang apik,
tentang detektif yang berkejar-kejaran dengan seorang pembunuh berantai;
tentang pencariannya atas kebenaran, perjuangannya atas keadilan, dan
penemuannya atas arti kehidupan.
![]() |
"Gap Dong" official poster - source: wiki.d-addicts.com |
Kisah
ini bermula pada tahun 1996 di kota Iltan, di mana terjadi pembunuhan berantai
terhadap gadis-gadis muda. Ketika penyelidikan polisi seolah menemui jalan
buntu, detektif polisi Yang Cheol Gon (Sung Dong Il) menemukan bahwa
satu-satunya petunjuk yang ia miliki mengarah pada Ha Il Sik sebagai pelaku
utamanya. Meskipun memiliki penyakit mental yang membuatnya tidak dapat memberi
kesaksian secara jelas, pada akhirnya Ha Il Sik dinyatakan sebagai tersangka
dan dijatuhi hukuman mati. Dengan tertangkapnya Ha Il Sik, demikian kasus itu
pun ditutup. Detektif Yang, walaupun ia begitu yakin bahwa Ha Il Sik turut
andil dalam pembunuhan berseri itu, ia juga yakin bahwa ada orang lainnya di
balik itu semua yang masih berkeliaran di luar sana. Terutama dengan kondisi
mentalnya yang kurang sehat, tidak mungkin Ha Il Sik melakukan itu semua
seorang diri. Namun pada akhirnya kasus itu ditutup dengan didakwanya Ha Il
Sik.
Tujuh
belas tahun kemudian, detektif polisi Yang Cheol Gon yang kini bertugas di
Seoul, mengajukan kepindahan untuk kembali ke Iltan sebelum ia pensiun. Ia
melakukannya karena satu dorongan, yaitu kasus 17 tahun lalu yang masih
meninggalkan tanda tanya dalam benaknya. Sementara itu, putra almarhum Ha Il
Sik satu-satunya, Ha Moo Yeom (Yoon Sang Hyun) telah beranjak dewasa dan
menjadi detektif polisi di Iltan. Ia menjadi detektif karena satu dorongan,
bahwa ia percaya bahwa sang ayah tidak bersalah, bahwa sang ayah bukanlah pembunuh
yang orang-orang sebut sebagai “Gap Dong”, penjahat yang melakukan pembunuhan
berantai 17 tahun yang lalu. Mendapati fakta bahwa Detektif Yang akan segera
kembali ke Iltan dan menjadi atasannya, Detektif Ha menjadi resah. Sejak
remaja, ia memendam amarah kepada pria itu karena menjadikan sang ayah sebagai
kambing hitam atas kasus yang tak terselesaikan itu. Ia menganggap bahwa
Detektif Yang lah penyebab kematian sang ayah, sementara itu di mata Detektif
Yang, Ha Moo Yeom tak lebih dari sekadar anak pembunuh.
Tepat
sebelum kepindahan Detektif Yang ke Iltan, sesuatu yang menghebohkan
mengguncang kantor kepolisian Iltan. Di sebuah rumah sakit jiwa di sana,
kalimat “I’m the real Gap Dong”
tertulis dengan cat merah di dinding kamar mandi. Kejadian ini pun mendorong
kepolisian Iltan untuk menyelidiki kembali kasus tersebut, dengan diawali dari
rumah sakit jiwa khusus untuk para kriminal itu. Di rumah sakit jiwa itu,
Detektif Ha bertemu dengan dokter jiwa Oh Maria (Kim Min Jung), yang langsung
menarik perhatiannya sedari awal mereka bertemu, karena wanita itu mengetahui
‘obsesi’ yang dimilikinya terhadap kasus Gap Dong. Adalah Ryu Tae Oh (Lee Joon),
pemuda yang merupakan salah seorang pasien di rumah sakit jiwa tersebut. Pemuda
jenius yang sekaligus juga psikopat itu memiliki satu rahasia, yaitu bahwa ia
mengetahui siapa Gap Dong sesungguhnya. Namun alih-alih melaporkan itu semua ke
pihak yang berwajib, Tae Oh justru menganggap bahwa Gap Dong adalah idolanya
dan mendewa-dewakan Gap Dong.
Detektif
Yang pun tiba di Iltan. Akibat kejadian di rumah sakit jiwa tersebut, ia
berkonfrontasi dengan Detektif Ha. Meskipun belum ada petunjuk yang nyata,
keduanya sama-sama waspada terhadap kemungkinan bahwa kasus yang sama bisa saja
terulang kembali. Beberapa waktu kemudian, Ryu Tae Oh keluar dari rumah sakit
jiwa khusus kriminal itu, karena masa tahanan dan perawatannya telah habis. Ia
kemudian bekerja sebagai barista di sebuah kafe. Sementara itu, Detektif Ha
terluka ketika tengah melakukan penyergapan terhadap seseorang yang ‘lepas
kendali’ di tengah keramaian. Dokter Oh yang kebetulan tengah berada di tempat
yang sama pun membantu Detektif Ha. Kejadian itu pun membuat Detektif Ha harus
masuk rumah sakit dan absen dari pekerjaannya untuk sementara waktu. Namun
rupanya ia tak diizinkan untuk beristirahat terlalu lama. Keesokan harinya,
seorang wanita ditemukan telah terbunuh, dengan modus operandi yang sama
seperti Gap Dong dulu.
Adalah
Ma Ji Wool (Kim Ji Won), remaja pembuat webtoon
dengan nama pena “Matilda” yang dekat dengan Detektif Ha. Ji Wool menggunakan
sosok Detektif Ha sebagai sketsa bagi tokoh utama dalam cerita webtoon-nya. Ketika ia kebetulan bertemu
dengan Ryu Tae Oh, lelaki itu pun mengizinkan Ji Wool untuk menggunakan
sosoknya sebagai sketsa karakter dalam cerita webtoon-nya. Namun, fakta yang mengejutkan mulai bermunculan karena
webtoon yang dibuat oleh Ji Wool
memiliki kesamaan dengan pembunuhan yang terjadi. Meskipun dieliminasi dari tim
penyelidik karena dianggap memiliki hubungan dengan Gap Dong, Detektif Ha tetap
melakukan penyelidikan atas pembunuhan yang meniru modus operandi Gap Dong itu.
Ia bekerja sama dengan Dokter Oh, yang menyembunyikan sebuah rahasia besar,
yaitu bahwa ketika remaja dulu, ia adalah satu-satunya korban yang selamat dari
Gap Dong. Dan kini ia mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mencari Gap Dong
yang sebenarnya.
![]() |
"Gap Dong" official photo - source: www.asianwiki.com |
“Gap
Dong” adalah serial drama action thriller
yang terdiri dari 20 episode. Serial ini mengudara di stasiun televisi kabel tvN
dan ditayangkan pada bulan April hingga Juni 2014, menggantikan serial
“Emergency Couple” yang telah tamat sebelumnya pada slot waktu tayang yang
sama. “Gap Dong” berdasarkan kisah nyata tentang pembunuhan berantai yang
terjadi di kota Hwaseong, di mana jatuh korban sebanyak sepuluh orang wanita
yang dibunuh secara sadis pada tahun 1986 hingga 1991. Kasus tersebut tetap
menjadi misteri hingga saat ini karena tidak terpecahkan dan tidak berhasil
ditemukan pelakunya. Lebih dari sekadar konflik antara detektif dan kriminal,
“Gap Dong” memberikan gambaran kisah bahwa kehidupan ini adalah area abu-abu,
dan manusia lah yang menentukan, akan memberi warna apa dalam kehidupan mereka;
putih atau hitam. Dan bahwa segala sesuatu tidak selalu seperti yang terlihat.
Apa yang dari satu sisi terlihat hitam, bisa saja terlihat putih dari sisi yang
lain.
Criminals are the
product of the society. Tak ada seorang pun di dunia ini
yang terlahir sebagai kriminal. Tidak Ryu Tae Oh, tidak juga Cha Do Hyuk. Tak
ada manusia yang terlahir sebagai monster. Dorongan psikis yang ditimbulkan
oleh pengaruh kondisi sosial di sekitarnya lah yang mengubah seorang manusia
menjadi monster. Dimulai dari lingkungan yang paling dekat dengan mereka, yaitu
keluarga, hingga lingkup yang lebih besar, yaitu masyarakat di mana ia tumbuh.
Kriminal adalah produk dari masyarakat sosial di sekitarnya. Kondisi itulah
yang memberi pengaruh pada setiap pilihan yang manusia ambil, yang pada
akhirnya menjadikan mereka monster. Setiap manusia pasti memiliki sisi jahat
dalam dirinya, yang dapat dipicu oleh lingkungan di sekitarnya. Dan pada
akhirnya pilihan adalah final yang menentukan, apakah sisi jahat itu yang akan
menang dan mendominasi atau tidak. Ada pepatah bijak mengatakan, “Bencilah
kejahatannya, bukan penjahatnya.” Sejatinya, manusia tidak berubah, melainkan
memilih.
No man has no choice.
Instead, no man has a choice to not choose. Kehidupan di dunia ini
mengharuskan manusia untuk memilih. Memilih untuk menjadi atau tidak menjadi,
untuk melakukan atau tidak melakukan. Dengan tragedi yang terjadi di masa
remajanya, Ha Moo Yeom bisa saja mengambil jalan sebagai kriminal untuk
membalas dendam atas apa yang terjadi pada ayahnya dulu. Namun ia memilih untuk
membersihkan nama sang ayah dengan menjadi seorang polisi, meskipun ia telah
mendapatkan cap sebagai anak seorang kriminal. Oh Maria bisa saja mengambil
jalan sebagai pembunuh untuk membalas dendam atas apa yang terjadi padanya
ketika remaja dulu. Namun ia memilih untuk tidak melakukannya. Segala pilihan
yang manusia ambil dalam setiap detik kehidupannya akan menuntun mereka pada
satu titik waktu ketika mereka merasakan hasil dari pilihan tersebut. Mungkin
tidak saat itu juga, mungkin belum secepatnya, tapi waktu akan memberikan
jawabannya.
Time might never heal
or erase, but it would
reveal. Luka dari masa lalu akan selalu ada. Trauma yang ditimbulkan dari
luka itu tak akan hilang dengan mudah. Namun waktu adalah entitas abadi yang
memiliki kekuatan untuk mengungkapkan segala fakta; fakta yang akan membuat
luka itu terobati hingga bahkan sanggup menghilangkan trauma itu secara
perlahan. Mungkin tidak sekarang, mungkin tidak secepatnya, tapi kebenaran
pasti akan terungkap oleh waktu. Waktu pula yang membuat Oh Maria memahami dan
menerima kenyataan pahit yang dialaminya di masa lalu. Mungkin tidak memaafkan
dan juga melupakan, tapi setidaknya ia dapat memahami. Begitu juga dengan Ha
Moo Yeom. Pada akhirnya, kegigihan seseorang akan membuahkan hasil. Pencarian
mereka atas kebenaran, perjuangan mereka untuk keadilan, pada akhirnya waktu
akan serta merta membantu mereka untuk mengungkapkan segalanya. Keadilan tak
akan punah dari dunia ini, selama masih ada yang peduli.
As long as there are
people who still have faith, the peace is not impossible. Sebuah keputusan yang mengagumkan oleh
Ma Ji Wool untuk menaruh rasa percaya pada Ryu Tae Oh, seorang yang dianggap
monster oleh orang-orang lainnya. Namun itu lebih dari cukup. Rasa percaya yang
begitu besar dari satu orang saja sanggup memantik secercah kemanusiaan yang
terpendam dalam diri seorang monster. Monster dalam diri manusia dapat bangkit
karena tekanan orang-orang di sekitar. Monster akan tetap menjadi monster
karena penghakiman orang-orang di sekitar. Orang-orang yang seperti ini, tanpa
mereka sadari adalah para monster itu sendiri dengan kedok masyarakat. Tanpa
sadar mereka telah menjadi monster yang menciptakan monster dengan
ketidakpedulian mereka. Di kehidupan yang keras ini, bukanlah orang-orang jahat
yang paling berbahaya, melainkan orang-orang yang tidak memiliki kepedulian
atas kejahatan yang terjadi di sekitarnya. Pada akhirnya, yang menghancurkan
masyarakat bukanlah anarkisme, melainkan apatisme.
![]() |
"Gap Dong" official photo - source: www.asianwiki.com |
Cerita
yang berdasarkan pada kejadian nyata memang selalu menarik perhatian, termasuk
serial “Gap Dong” ini. Apalagi, kisah pembunuhan berantai ini merupakan salah
satu yang paling terkenal di Korea Selatan karena hingga saat ini kasus
tersebut tidak terpecahkan dan belum diketahui siapa pembunuh sebenarnya.
Serial ini mengelaborasi kejadian nyata dengan kisah fiksi yang memacu
adrenalin. Jajaran aktor dan aktris dalam “Gap Dong” pun berhasil menghidupkan
peran mereka dengan sangat baik. Untuk aktor kawakan seperti Yoon Sang Hyun dan
Sung Dong Il memang tak perlu diragukan lagi, namun kejutan datang dari Lee
Joon, yang berperan sebagai psikopat Ryu Tae Oh. Personil dari boy group MBLAQ ini menunjukkan
kemampuan akting yang luar biasa sebagai pemuda yang memiliki gangguan
kejiwaan. Meskipun di luar konteks, saya sangat menyukai pasangan Ryu Tae Oh
dan Ma Ji Wool. I personally think that
Lee Joon and Kim Ji Won looked great together, and they would surely make a great couple. Secara keseluruhan, “Gap
Dong” sangat menarik untuk diikuti. Smart
and thrilling!
"Sometimes
what you see is not the truth." –Cha Do Hyuk (Gap Dong, 2014)
"Sometimes
pity can be stronger than love." –Ha Moo Yeom (Gap Dong, 2014)
“Liking
someone is tough indeed. It's even tougher to trust in someone."
–Ryu Tae Oh (Gap Dong, 2014)
Ryu
Tae Oh: “How does it feel to like someone?”
Ma
Ji Wool: “It’s tough, agonizing to death, gloomy as hell. It’s annoying and feels
like crap. It’s not worth it.”
Ryu
Tae Oh: “Why do people do it?”
Ma
Ji Wool: “It’s not your choice, it’s just happened.”
(Gap
Dong, 2014)
"Life
is full of decisions. And ironically choices aren't a choice, but a must. No
one has the freedom to not choose anything. Yeah, we have to make choices,
that’s the cross we must bear. But the easier it is to make a hard decision,
the less human you are. There are no clear answers in life. It'd be weird to
make choices without struggles. See? Depending on your choice, you can be on a
smooth freeway or a tiring but nice road like this." –Oh Maria
& Ha Moo Yeom (Gap Dong, 2014)
0 komentar