Around Thirty
“Again another day passes by like
a cloud of cigarette smoke. Within small bits of my memory, I wonder how I have
lived by. It’s getting further and further away. I thought my youth would last
forever, but within my emptying heart, I cannot find anything anymore.”
–Kim Kwang Seok, Around Thirty
[translated lyrics]
Dirilis pertama kali pada tahun
1994 sebagai bagian dari album keempat almarhum Kim Kwang Seok, “Around Thirty”
terkenal sebagai all time favorite song.
At that time, all critics were praising the lyrics as the best lyrics. And indeed, I was choking up while listening to it as I read the translation of its
lyrics. The more I try to understand
the meaning of it, the more I get
goose-bumps and choked up. Therefore
I know why people called this song as a song that will live forever. You couldn’t help but being immersed in its
touching and emotional melody and lyrics.
“Around Thirty” menceritakan
kegelisahan dan refleksi seseorang ketika usianya telah mencapai thirty-something. Mungkin bagi mereka
yang belum mencapai usia tersebut akan kesulitan menangkap makna sesungguhnya
dari lagu ini, termasuk saya pada awalnya. Namun, saya kemudian mencoba
merasakannya dari sudut pandang usia saya sekarang ini (yes, it’s twenty-something).
Karena pada hakikatnya, refleksi tidak hanya dapat dilakukan ketika kita telah
menginjak kepala tiga, dan kegelisahan tidak hanya datang ketika kita telah
berusia tiga puluhan. Ketika hari demi hari berganti, pernahkah kita memikirkan
betapa cepatnya waktu berlalu? Pernahkah kita memikirkan hidup seperti apa yang
telah kita jalani selama ini? Bahagiakah kita? Puaskah kita? Masih adakah
sesuatu yang ingin kita raih dan capai? Adakah yang masih belum kita cari dan temukan
selama ini?
![]() |
Moon Myung Jin ketika membawakan lagu "Around Thirty" pada program "Immortal Songs 2" Episode 115 |
Manusia dapat merasa bagaikan
memiliki dunia dalam genggamannya ketika mereka masih muda. Namun bagaimana
rasanya ketika mereka tua nanti, dan menengok kembali hari-hari yang telah
mereka lalui dulu? Bagaimana jika ternyata cinta yang sebenarnya ditakdirkan
untuk kita ternyata telah terlewatkan oleh kita? Bagaimana jika ternyata kita
menghabiskan masa muda kita untuk mencintai orang yang ternyata tidak
ditakdirkan untuk kita? Dan satu hal yang harus kita sadari, bahwa tak ada yang
abadi dalam kehidupan ini. Tidak masa muda, tidak juga cinta. “Around Thirty”
menggambarkan perasaan seseorang ketika mereka melakukan refleksi atas hidupnya
dan menyadari bahwa ia telah melewatkan cinta sejatinya. Cinta sejati yang tak
pernah ia lepaskan dan tidak juga ia tinggalkan, meskipun musim terus berganti.
Cinta itu meninggalkan kekosongan, yang membuatnya hidup dalam perpisahan,
meskipun hari demi hari terus berlalu.
Hearing this song makes me feel like I’m walking through my life. The music makes me think how I’ve lived my
life this far and how I’ll live from now on. Whether the original or the remake version, I love both of it. Moon Myung
Jin made a great harmony performance with the legend. Moreover, it ended perfectly
with quotes from the late Kim Kwang Seok on a video footage. “I’ll be gone. Be happy. Don’t be too sad.
You never know.” Ketika
kalimat-kalimat terakhir itu tampil di layar, seketika saya tercekat.
Kalimat-kalimat itu mungkin saja terlihat sederhana, namun makna di dalamnya
sungguh luar biasa. I’ll be gone now,
so please be happy. Don’t be too sad of this farewell, because you never know what you might find
later on.
“I forget little by little. I
thought our love would last forever, but again another day passes by, and I’m
living with goodbyes every day. I’m living with goodbyes every day.”
–Kim Kwang Seok, Around Thirty
[translated lyrics]
“Tto haru meoreojyeo
ganda naeppumeun dambae yeongicheoreom
(Again another day passes by like a cloud of cigarette smoke)
(Again another day passes by like a cloud of cigarette smoke)
Jakgiman han nae gieok
soge mueol chaewo salgo itneunji
(Within small bits of my memory, I wonder how I have lived by)
Jeomjeom deo
meoreojyeo ganda meomulleo itneun cheongchunin jul aratneunde
(It’s getting further and further away, I thought my youth would last
forever, but)
Bieo ganeun nae gaseumsogen deo amu geotdo chadeul su eobne
Bieo ganeun nae gaseumsogen deo amu geotdo chadeul su eobne
(Within my emptying heart, I cannot find anything anymore)
Gyejeoreun dasi
doraojiman tteonagan nae sarangeun eodie
(Seasons return again and again, but where’s my love who’s left?)
Naega tteona bonaen geotdo aninde naega tteona on geotdo aninde
Naega tteona bonaen geotdo aninde naega tteona on geotdo aninde
(I neither send her away nor leave her)
Jogeumssik idjhyeojyeo ganda meomulleo itneun sarangin jul aratneunde
(I forget little by little, I thought our love would last forever, but)
Jogeumssik idjhyeojyeo ganda meomulleo itneun sarangin jul aratneunde
(I forget little by little, I thought our love would last forever, but)
Tto haru meoreojyeo
ganda maeil ibyeolhamyeo salgo itguna
(Again another day passes by, and I’m living with goodbyes every day)
Maeil ibyeolhamyeo salgo itguna
Maeil ibyeolhamyeo salgo itguna
(I’m living with goodbyes every day)”
0 komentar