Lovers in Haeundae
“It’s the first time I’ve ever
felt this way.” –Lee Tae Sung (Haeundae Lovers, 2012)
“Having amnesia may actually be a
blessing.” –Lee Tae Sung (Haeundae Lovers, 2012)
“I know that my family doesn’t
have the cleanest history. But since you lost all you memories, I felt that you
would be really lonely in an unfamiliar place like here. So we reached out our
hands to you because I felt that you would feel really lost. My family really
had no other intentions. No matter when you decide to leave, I just want you to
know that much.” –Go So Ra (Haeundae Lovers, 2012)
Sometimes, fate is the
funniest thing in the world. Fate can
do anything and everything is
possible in the name of fate. It also
fate which brings two people from a far different world together. Adalah
Lee Tae Sung (Kim Kang Woo), seorang jaksa yang terkenal bertangan dan
berkepala dingin dalam menangani seluruh kasusnya. Ia bahkan selalu turun
langsung ke lapangan untuk memantau, mengintai, dan menyergap para kriminal
yang ia incar. Aksi liarnya ini tidak hanya membuat namanya dibenci oleh para
kriminal di Korea Selatan, melainkan juga disengiti oleh para rekan kerjanya.
Lee Tae Sung tidak ambil pusing dengan semua itu. Ia bahkan tidak peduli
apabila seluruh dunia membencinya. Namun, siapa yang menyangka bahwa pada
akhirnya, jaksa terbaik di Korea Selatan ini justru jatuh hati kepada putri
mantan seorang gangster, Go So Ra (Jo Yeo Jeong).
Obsesinya pada pekerjaan membuat
Lee Tae Sung melakukan pengejaran bersama timnya hingga ke Busan, tepatnya di
Haeundae, bahkan pada hari pernikahannya sendiri dengan putri Menteri Hukum dan
HAM Korea Selatan, Yoon Se Na (Nam Gyu Ri). Meskipun pernikahannya adalah
perjodohan dan ia sama sekali tidak memiliki ketertarikan kepada Se Na, Tae
Sung pada akhirnya tetap melaksanakan pernikahan itu. Sebaliknya, Se Na sangat
tergila-gila pada Tae Sung. Meskipun begitu, mereka tidak dapat melaksanakan
bulan madu karena Se Na jatuh sakit seusai upacara pernikahan. Alih-alih berada
di sisi istrinya, Tae Sung justru pergi ke Busan sekali lagi untuk menuntaskan
pekerjaannya menangkap pengedar narkotika, Oh Jung Chul (Kim Hyung Bum).
Walaupun kelakuannya ini ditentang oleh ayah angkatnya, pengacara terkemuka Lee
Sae Jo (Choi Sang Hun), Tae Sung tetap melakukannya untuk menjaga reputasi
keluarga yang mengadopsinya itu.
Ketika melakukan pengejaran, Tae
Sung bertemu dengan Go So Ra dan menyalahpahami bahwa gadis itu adalah kekasih
dari Jung Chul. Alhasil, Tae Sung melakukan penyamaran sebagai Nam Hae dan
tinggal di penginapan milik So Ra. Usut punya usut, So Ra adalah putri mantan
seorang pemimpin komplotan gangster White Sand, Go Joong Sik (Im Ha Ryong).
Joong Sik kini menderita penyakit mental akibat penghianatan yang dilakukan
oleh Yang Man Ho, yang telah merebut Haeundae Hotel milik klan mereka. Selama
sepuluh tahun sejak tragedi berdarah itu, So Ra dan Joong Sik tinggal bersama
tiga anak buah setia Joong Sik, Lee Soon Shin (Lee Jae Yong), Boo Young Do
(Park Sang Myun), dan Lee Dong Baek (Park Geon Il). Mereka menanggalkan status
gangster dan menjalani kehidupan normal dengan membuka penginapan dan rumah
makan bernama Uncle’s Fishery. Perlahan tapi pasti, mereka bekerja keras
mengumpulkan uang untuk merebut kembali Haeundae Hotel dengan cara yang legal.
Adalah Choi Joon Hyuk (Jung Suk
Won), CEO baru Haeundae Hotel yang didatangkan dari Amerika Serikat oleh Yang
Man Ho. Joon Hyuk memiliki visi dan misi yang jauh berbeda dengan Yook Tam Hee
(Kim Hye Eun), istri Man Ho. Tanpa semua orang tahu, lelaki itu pun mengemban
misi rahasia yang ia bawa sebagai CEO di Haeundae Hotel. Ia pun membantu Man Ho
yang tengah dalam kondisi sekarat untuk mencari anak lelaki kandungnya yang
menghilang ketika anak itu masih kecil dulu. Di satu sisi, Joon Hyuk tertarik
pada So Ra sejak pertemuan pertama mereka. Lelaki itu pun menggunakan berbagai
cara untuk dapat mendekati So Ra.
Segala konflik dimulai ketika
pada suatu hari Tae Sung mengalami kecelakaan ketika tengah mengejar Jung Chul.
Tae Sung mengalami koma dan hilang ingatan ketika ia sadar kemudian. Sedangkan
Jung Chul meninggal dunia, namun jasadnya yang tak teridentifikasi membuat
orang-orang mengira bahwa Tae Sung lah yang meninggal, karena jenazah Jung Chul
ditemukan di mobil Tae Sung dan mengenakan jam tangan jaksa itu. Alhasil, Tae
Sung menjalani kehidupan barunya sebagai Nam Hae di Busan. Ia bahkan menjalani
pernikahan palsu dengan So Ra untuk menolong gadis itu, seiring dengan perasaan
sayangnya yang semakin bertumbuh untuk So Ra. Begitu pula dengan gadis itu yang
jatuh cinta kepada Nam Hae. Namun rupanya, sebuah fakta mengejutkan kemudian
terungkap, bahwa Tae Sung alias Nam Hae, adalah putra kandung dari Man Ho,
seorang mantan gangster sekaligus musuh besar dari keluarga So Ra. Bom atom
seolah dijatuhkan dalam kehidupan So Ra ketika selain fakta bahwa pria yang
dicintainya adalah anak kandung dari orang yang paling dibencinya, pria itu
juga adalah seorang jaksa.
Hubungan Tae Sung dan So Ra
bagaikan menentang hukum alam, seorang jaksa dan putri dari keluarga gangster
saling jatuh cinta. Namun takdir itulah yang mengikat mereka. Kondisi semakin
rumit dengan terbongkarnya fakta bahwa Joon Hyuk adalah putra tiri dari ibu
kandung So Ra yang kini tinggal di Amerika Serikat, dan kedatangannya adalah
untuk menjadikan Haeundae Hotel sebagai cabang ke-35 dari jaringan Prestige
Hotel. Selain itu, istri sah Tae Sung, Se Na, tidak tinggal diam dan berusaha
merebut kembali Tae Sung ke sisinya, meskipun ia tahu bahwa lelaki itu tidak
pernah mencintainya. Ditambah lagi dengan kehadiran Hwang Joo Hee (Kang Min
Kyung), sahabat So Ra yang juga sahabat Se Na, yang rela melakukan segalanya
demi harta dan kedudukan. Di tengah segala prahara ini, kekuatan cinta Tae Sung
dan So Ra diuji.
“Haeundae Lovers”, yang juga dikenal dengan judul “Lovers of Haeundae”, ditayangkan oleh stasiun televisi KBS pada bulan Agustus hingga September 2012. Serial drama komedi romantis yang terdiri dari 16 episode ini mengambil lokasi syuting di
Love is not something that someone could control. Merupakan
satu-satunya anak adopsi dalam keluarganya yang terpandang, sedari kecil
seorang Lee Tae Sung tidak pernah melakukan sesuatu atas keinginannya sendiri.
Segala yang ia lakukan selama itu adalah untuk membanggakan dan membahagiakan
ayah angkat yang telah membesarkannya itu. Terlebih, untuk membalas budi
kebaikan ayah angkatnya tersebut. Termasuk ketika ia menerima dengan pasrah
pernikahan yang diatur oleh keluarganya. Meskipun dijodohkan dengan seorang
putri dari keluarga baik-baik dan terpandang, Lee Tae Sung sama sekali tidak
memiliki perasaan lebih kepada wanita yang kemudian menjadi istrinya itu. Semuanya
berbeda ketika kemudian ia bertemu dengan Go So Ra. Untuk pertama kalinya, Lee
Tae Sung menemukan dan merasakan ketulusan dari seorang wanita. Wanita itu
mengulurkan tangannya kepada Lee Tae Sung pada saat-saat terpuruknya dalam
hidup. Bahkan ketika wanita itu tidak mengetahui siapa Lee Tae Sung sebenarnya,
serta kenyataan bahwa pria itu tidak memiliki apapun di dunia ini termasuk
ingatannya sendiri, Go So Ra menawarkan kenyaman dan memberinya kehangatan.
Bersama Go So Ra, Lee Tae Sung menemukan jati dirinya, dan menjadi pribadi yang
lebih baik dari sebelumnya. Tanpa memedulikan latar belakang status sosial,
tanpa adanya kepentingan politis apapun, untuk pertama kalinya Lee Tae Sung
ingin melakukan sesuatu atas keinginannya sendiri, yaitu untuk mencintai Go So
Ra.
Someone’s feeling is not something that other person could control.
Cinta datang dengan sendirinya, dari hati, dan bukan sesuatu yang dapat
dipaksakan maupun dirasionalisasikan. Meskipun seseorang berpikir bahwa dengan
segala yang ia miliki ia merupakan sosok yang paling tepat dan sempurna untuk
orang yang ia cintai, ia tidak dapat memaksa orang itu untuk membalas rasa
cintanya. Bagi seorang Yoon Se Na, pernikahannya dengan Lee Tae Sung lebih dari
sekadar perjodohan semata. Ia merasa bahwa dirinya tulus mencintai pria itu.
Namun ketika seorang Lee Tae Sung tidak berada dalam posisinya yang sekarang,
apakah ia akan tetap mencintainya? Apabila pria itu tidak berasal dari keluarga
terpandang dan memiliki status sosial yang tinggi, akankah ia tetap berada di
sisinya? Memaksakan cinta tidak akan membawa kemana pun kecuali kesakitan.
Hingga pada akhirnya, manusia harus belajar untuk melepaskan. Untuk merelakan.
Demi sesuatu yang lebih baik.
Meskipun memiliki hasil rating yang tidak begitu memuaskan selama masa penayangannya, “Haeundae Lovers” cukup menarik perhatian khalayak dengan daftar jajaran pemainnya. Serial ini merupakan proyek comeback aktor kawakan Kim Kang Woo ke layar kaca setelah tiga tahun lamanya. Selama ini Kang Woo memang lebih dikenal sebagai aktor layar lebar. Despite of its lack of rating, I personally think that this drama series has an entertaining plot and unique characters. Sebagai sebuah drama komedi romantis, “Haeundae Lovers” berhasil memikat bahkan sejak episode pertamanya. Serial ini jauh dari kata membosankan, not overly dramatic, dan memberikan nuansa segar dengan humor-humor yang ditampilkan di dalamnya. Ditambah lagi dengan chemistry yang ditampilkan oleh pasangan tokoh utamanya. Indeed, bagi penonton yang menyukai serial komedi romantis yang sarat akan tokoh-tokoh unik nan humoris, “Haeundae Lovers” is definitely recommended!
“It’s okay for you to think I’m
overstepping my place. Since no one’s seeing right now, I’ll lend it to you.
Whether you want to cry, rest, doze off, or blow your nose, do whatever you
want. You’ve lent me your hand, so I’m just lending you my shoulder.”
–Lee Tae Sung (Haeundae Lovers, 2012)
“He said that he won’t leave any
traces behind when he’s going. But, what’s will all of these? He left so many
things for me to reminisce.” –Go So Ra (Haeundae Lovers, 2012)
Tags:
davichi
haeundae lovers
jo yeo jeong
jung suk won
kang min kyung
kdrama
kim kang woo
lovers in haeundae
lovers of haeundae
nam gyu ri
0 komentar