• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us

footer logo

pieces of me


“Doesn’t really matter how I feel inside, ‘cause life is like a game sometimes. But then you came around me, the walls just disappeared. Nothing to surround me and keep me from my fears. I’m unprotected. See how I’ve opened up. You’ve made me trust.” –Avril Lavigne, Naked



Avril Lavigne, penyanyi dan musisi sekaligus pencipta lagu asal Kanada, merilis debut album bertajuk “Let Go” ketika usianya masih 17 tahun, yaitu pada tanggal 4 Juni 2002. Album ini tercatat sebagai album debut terbaik pada tahun 2002, dengan meraih 6 sertifikat Platinum di Amerika Serikat oleh Recording Industry Association of America (RIAA). Sebuah gebrakan mengagumkan untuk penyanyi pendatang baru di dunia musik. Album ini menghasilkan banyak single hits milik Lavigne seperti “Complicated”, “Sk8er Boi”, “I’m With You” dan “Losing Grip”. Namun ada satu lagu dalam album ini yang menjadi top of mind, yaitu sebuah lagu berjudul “Naked”, yang meskipun tidak dirilis dalam bentuk single dan music video.
Lagu ini mengisahkan perasaan seorang wanita yang telah berhasil diluluhkan hatinya oleh seorang pria, sehingga ia selalu merasa ‘telanjang’ ketika berada di dekat pria itu. Sebelum bertemu dengan pria itu, kehidupan si wanita berjalan biasa saja tanpa ada suatu hal yang membuatnya merasa istimewa. Lalu kemudian pria itu hadir dalam kehidupannya, mengubah segalanya, meruntuhkan dinding hati yang selama ini telah dibangun kokoh oleh wanita itu, merobohkan pertahanannya. Bersama pria itu, ia merasa menemukan jati dirinya, ia merasa nyaman dengan dirinya sendiri, suatu hal yang tak dapat ia temukan sebelumnya. Pria itu membuatnya membuka diri secara perlahan, membuatnya merasakan keyakinan. Bagaikan seseorang yang telanjang, di hadapan pria itu, ia adalah apa adanya dirinya.


“Naked” ditulis liriknya oleh Lavigne, serta diaransemen oleh dirinya sendiri bekerja sama dengan komposer Curtis Frasca dan Sabelle Breer. Lagu ini diproduseri oleh Clif Magness, yang memproduksi sebagian lagu dalam album debut Lavigne. Secara keseluruhan album ini menerima respon positif dari para kritikus musik. Nonetheless, album “Let Go” membawa Lavigne memenangi banyak penghargaan, termasuk dalam ajang bergengsi 2002 MTV Video Music Awards untuk kategori Best New Artist. Album ini membuat Lavigne membukukan rekor sebagai solois wanita termuda yang menduduki peringkat puncak tangga lagu di United Kingdom. Pada tahun 2009, lebih dari 16 juta salinan dari album “Let Go” telah terjual di seluruh dunia.

“I’m trying to remember why I was afraid to be myself and let the covers fall away. I guess I never had someone like you, to help me fit in my skin.” –Avril Lavigne, Naked




* Ditulis sambil mendengarkan lagu “Naked” oleh Avril Lavigne.

“I wake up in the morning, put on my face
The one that’s gonna get me through another day
Doesn’t really matter how I feel inside
’Cause life is like a game sometimes

But then you came around me, the walls just disappeared
Nothing to surround me and keep me from my fears
I’m unprotected, see how I’ve opened up
You’ve made me trust

’Cause I’ve never felt like this before
I’m naked around you
Does it show?
You see right through me and I can’t hide
I’m naked around you
And it feels so right

I’m trying to remember why I was afraid
To be myself and let the covers fall away
I guess I never had someone like you
To help me, to help me fit in my skin

I’m naked, does it show?

I’m so naked around you and I can’t hide
You’re gonna see right through, baby”
Wrote by Mashita Fandia

“I don’t know you, but I want you, all the more for that.” –Glen Hansard & Marketa Irglova, Falling Slowly (OST. Once)


“Once”, sebuah film Irlandia garapan John Carney pada tahun 2006, meraih sukses dan popularitas walau hanya dengan dana produksi yang minimalis. Seiring kepopuleran film ini, soundtrack dari film musikal ini pun mendapat sorotan penuh dari publik dunia. Salah satu lagu, yang juga merupakan lagu utama, dari soundtrack film ini berjudul “Falling Slowly”. Lagu ini dibawakan oleh Glen Hansard dan Marketa Irglova, yang juga berperan sebagai dua karakter utama dalam film “Once”. Lagu ini dirilis pertama kali pada tanggal 21 April 2006 dalam album “The Swell Season” milik duo Hansard dan Irglova. Versi milik band The Frames (band dimana Hansard merupakan personilnya) dari lagu “Falling Slowly” kemudian dirilis pada tanggal 22 September 2006 dalam album “The Cost”. Pada tanggal 22 Mei 2007, lagu ini kembali dirilis sebagai bagian dari album “Once: Music from the Motion Picture”. Terakhir, pada bulan Februari 2008, “Falling Slowly” dirilis sebagai single.
Lagu pop ballad ini bercerita tentang dua orang yang baru saling mengenal, namun telah memiliki ketertarikan mendalam untuk satu sama lain. Perlahan namun pasti, mereka saling jatuh cinta satu sama lain. Somehow, perasaan mereka masih terhalang oleh sebuah tembok besar yang bernama masa lalu. Masa lalu mereka berdua yang kelam, luka dan kesakitan yang mereka pernah alami, berangkat dari sana, mereka berdua menemukan sesuatu yang berbeda ketika mereka bertemu kini. Terlepas dari bagaimana akhirnya, mereka sadar bahwa yang mereka rasakan kini adalah nyata. “You have suffered enough, and warred with yourself, it’s time that you won.” Mereka memiliki pilihan, untuk terus tenggelam dalam kekalutan masa lalu mereka, atau untuk kemudian melangkah bersama memperjuangkan masa depan yang lebih baik untuk mereka berdua. “Take this sinking boat and point it home, we’ve still got time. Raise your hopeful voice you have a choice, you’ll make it now.” In the end, terlepas dari bagaimana kelamnya masa lalu mereka, mereka kini saling jatuh cinta, dan tak ada yang dapat menghalangi atau menghilangkan perasaan itu.

“Falling Slowly” menyabet penghargaan dalam ajang bergengsi Academy Award untuk kategori Best Original Song pada tahun 2008. Lagu ini ditulis dan diaransemen oleh Hansard dan Irglova selama proses pembuatan film “Once”. Sang sutradara dan penulis naskah, Carney, pun akhirnya memasukkan lagu ini sebagai bagian dari film tersebut. Rupanya kerjasama dan intuisi Hansard, Irglova dan Carney berbuah manis. Lagu dan film ini sekaligus menuai berbagai pujian dari banyak kritikus. “Once” merajai berbagai festival film terkemuka di seluruh dunia, seperti Sundance Film Festival dan Dublin Film Festival. “Once” memenangi Independent Spirit Award sebagai Best Foreign Film. Tak hanya di daratan Eropa saja, “Once” berhasil menembus pasar box office di Amerika Serikat dan seluruh dunia. Bahkan sutradara kondang Steven Spielberg menyatakan, “A little movie called ‘Once’ gave me enough inspiration to the rest of this year”.

“Falling slowly, eyes that know me, and I can’t go back.” –Glen Hansard & Marketa Irglova, Falling Slowly (OST. Once)







* Ditulis sambil mendengarkan lagu “Falling Slowly” oleh Glen Hansard dan Marketa Irglova.

“I don’t know you, but I want you, all the more for that
Words fall through me, and always fool me, and I can’t react
And games that never amount to more than they’re meant will play themselves out

Take this sinking boat and point it home, we’ve still got time
Raise your hopeful voice you have a choice, you’ll make it now

Falling slowly, eyes that know me, and I can’t go back
Moods that take me and erase me, and I’m painted black
You have suffered enough, and warred with yourself, it’s time that you won

Take this sinking boat and point it home, we’ve still got time
Raise your hopeful voice you have a choice, you’ve made it now

Falling slowly, sing your melody, I’ll sing it loud”
Wrote by Mashita Fandia
“I am what I am, I’ll do what I want, but I can’t hide.” –Dido, Here With Me


Dido, penyanyi dan penulis lagu dari Inggris, merilis debut album yang bertajuk “No Angel”, pada tanggal 1 Juni 1999 di Amerika Serikat. Album ini kemudian dirilis di daratan Eropa pada tanggal 13 Oktober 2000, lalu secara internasional di seluruh dunia pada bulan Februari 2001. Single pertama yang dirilis dari album perdananya ini bertajuk “Here With Me”. Lagu ini dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 8 Juni 1999, menyusul kemudian di Eropa pada tanggal 29 Januari 2001, dan terakhir secara khusus di Inggris pada tanggal 5 Februari 2001. Sebuah music video untuk lagu ini dirilis pada bulan Desember 2000 dengan fokus terhadap penampilan Dido. Lagu ini meraih sertifkat Silver di Inggris, sementara album “No Angel” menjadi album debut terlaris kedua di Inggris. Pada tahun 2005, angka penjualan album ini mencapai lebih dari 21 juta salinan di seluruh dunia.
Lagu ini berkisah tentang keresahan dan kegelisahan. “I didn’t hear you leave. I wonder, how am I still here? And I don’t want to move a thing, it might change my memory.” Terbangun pada suatu pagi tanpa kehadiran sang kekasih di sampingnya. Ia bahkan tak menyadari kepergian orang itu. Ia tidak beranjak, dan tetap berada di tempat yang sama ketika orang itu meninggalkannya. Ia tidak ingin mengubah suatu apapun, karena ia tak ingin kehilangan suatu apapun. “I don’t want to call my friends. They might wake me from this dream. And I can’t leave this bed, risk forgetting all that’s been.” Ia bahkan tak ingin mencari pertolongan untuk keresahan dan kegelisahannya. Ia takut semua hanya akan membawanya keluar dari segala ingatan dan kenangan tentang orang itu. Sebelum kekasihnya kembali padanya, berada di sisinya, ia tak mau pergi, takkan sanggup untuk tidur, tak dapat bernapas, tak bisa bersembunyi. Ia tak dapat melakukan apapun hingga  orang itu datang kembali ke sampingnya.

“Here With Me” adalah lagu pop R n’ B yang ditulis liriknya oleh Dido sendiri. Ia mengaransemen lagu ini bersama dengan komposer Paul Statham dan Pascal Gabriel. Lagu ini diproduksi oleh Dido bekerja sama dengan produser Rick Nowels. Selain meraih kesuksesan secara angka, lagu ini banyak digunakan sebagai theme song dalam serial dan film. Serial yang sempat menggunakan lagu ini adalah serial “Roswell” dan “E.R.”. Sementara lagu ini juga tampil sebagai jajaran soundtrack untuk film “Bounce”, yang albumnya “Bounce: Music from and Inspired by Miramax Motion Picture” dirilis pada tanggal 7 November 2000. Yang paling populer adalah ketika lagu ini digunakan sebagai salah satu soundtrack untuk film multiplot “Love Actually”. Album “Love Actually: Original Motion Picture Soundtrack” dirilis pada tanggal 11 November 2003.

“I won’t go, I won’t sleep, I can’t breathe, until you’re resting here with me. I won’t leave, I can’t hide, I cannot be, until you’re resting here with me.” –Dido, Here With Me






* Ditulis sambil mendengarkan lagu “Here With Me” oleh Dido.

“I didn’t hear you leave, I wonder, how am I still here?
And I don’t want to move a thing, it might change my memory

Oh, I am what I am, I’ll do what I want, but I can’t hide

I won’t go, I won’t sleep
I can’t breathe, until you’re resting here with me
I won’t leave, I can’t hide
I cannot be, until you’re resting here with me

I don’t want to call my friends, they might wake me from this dream
And I can’t leave this bed, risk forgetting all that’s been”
Wrote by Mashita Fandia
“And I hope that you get this message that I’m leaving for you, ’cause I hate that you left without hearing the words that I needed you to.” –Miley Cyrus, I Hope You Find It (OST. The Last Song)



Penyanyi muda berbakat jebolan Disney Channel, Miley Cyrus, merilis sebuah lagu untuk soundtrack film “The Last Song”. Dalam film yang diangkat dari novel karya Nicholas Sparks ini, Cyrus turut berperan sebagai tokoh utama perempuan. Salah satu lagu yang disumbangkan Cyrus berjudul “I Hope You Find It”. Lagu ini dirilis bersama dengan album “The Last Song: Original Soundtrack” pada tanggal 23 Maret 2010, seminggu sebelum perilisan film tersebut pada tanggal 31 Maret 2010.
Lagu ini bercerita tentang seseorang yang dengan rela membebaskan orang yang dicintainya untuk pergi menemukan apa yang dicarinya dalam kehidupan ini. Ia membebaskannya karena cintanya yang begitu dalam. Meskipun sempat merasa sakit atas kepergiannya, pada akhirnya ia tetap mengirim harapan dan doa untuk orang itu. Ia berharap, setidaknya sebelum orang itu pergi, dia mendengar segala yang ingin dikatakannya. Bahwa ia mencintainya, dan bahwa ia selalu mendoakan yang terbaik untuknya. Paulo Coelho pernah berkata, apabila kita siap untuk mencintai seseorang, maka kita juga harus siap untuk membebaskannya. Set them free. If they really meant to be with us, then they will always find their way back. Indeed, love is about the art of holding on and letting go.

“I Hope You Find It” adalah lagu pop ballad yang dibalut vokal berat nan seksi Miley Cyrus. Lagu ini ditulis liriknya dan diaransemen oleh komposer Jeffrey Steele dan Steven Robson. Meskipun bukan merupakan single utama dari album soundtrack “The Last Song”, lagu ini berhasil menarik perhatian karena diputarkan pada credit title dari film tersebut. Melodi ini memiliki melodi yang indah, dengan lirik yang sederhana namun bermakna dalam.

“And I hope you find it, what you’re looking for, and I hope it’s everything you dreamed your life could be and so much more. And I hope you’re happy, wherever you are. I wanted you to know that, and nothing’s gonna change that, and I hope you find it.” –Miley Cyrus, I Hope You Find It (OST. The Last Song)




* Ditulis sambil mendengarkan lagu “I Hope You Find It” oleh Miley Cyrus.

“These clouds aren’t going nowhere, baby
Rain keeps coming down
I just thought I’d try to call you, baby
For you got too far out of the town
And I hope that you get this message that I’m leaving for you
’Cause I hate that you left without hearing the words that I needed you to

And I hope you find it, what you’re looking for
And I hope it’s everything you dreamed your life could be
And so much more
And I hope you’re happy, wherever you are
I wanted you to know that, and nothing’s gonna change that
And I hope you find it

Am I supposed to hang around and wait forever?
Last words that I said
But that was nothing but a broken heart talking, baby
You know that wasn’t what I meant
Call me up, let me know that you got this message that I’m leaving for you
’Cause I hate that you left without hearing the words that I needed you to

Whatever it is out there that you were missing here

And I hope you find it, I hope you find it”
Wrote by Mashita Fandia
“A little bit of laughs, a little bit of pain. I’m telling you, it’s all in the game of love.” –Santana feat. Michelle Branch, The Game Of Love



Santana, sebuah band musik Latin rock asal Amerika Serikat yang digawangi oleh gitaris super, Carlos Santana, merilis studio album ke-18 mereka pada tanggal 22 Oktober 2002. Album yang bertajuk “Shaman” ini memiliki lagu berjudul “The Game Of Love” sebagai lead single. Lagu yang menampilkan penyanyi solo wanita berbakat, Michelle Branch, ini dirilis pada tanggal 17 September 2002. Lagu ini diciptakan oleh komposer Gregg Alexander dan Rick Nowels. Sebuah music video dari lagu ini dirilis dengan menampilkan Santana dan Michelle Branch membawakan lagu ini ditengah keramaian orang yang mengungkapkan cinta mereka.
Lagu ini menggambarkan perasaan seorang gadis yang resah karena cinta. Ia telah sepenuhnya masuk ke dalam dan dikendalikan oleh cinta. Hatinya yang paling dalam telah berhasil tersentuh. Yang meresahkannya adalah karena lelaki yang telah mencuri hatinya itu menggantungnya dalam ketidakpastian. Ia telah menyerahkan seluruh hatinya, dan ia tidak ingin digantungkan oleh keadaan yang serba tidak pasti. Ketidakpastian itu membunuhnya perlahan. Namun gadis itu sadar, bukan cinta namanya apabila tidak dating sepaket dengan rasa sakit. Indeed, love is the toughest game humans play.


“The Game Of Love” menyabet penghargaan super bergengsi Grammy Award untuk kategori “Best Pop Collaboration with Vocals” pada tahun 2002. Album “Shaman” sendiri debut pada posisi puncak Billboard 200 pada minggu pertama perilisannya, dengan penjualan mencapai angka 298.973 salinan. Album ini mendapat sertifikat Double Platinum dari Recording Industry Association of America (RIAA) dan sertifikat Emas di Yunani. “The Game Of Love” adalah lagu pop rock dengan sentuhan Latin khas Santana. Vokal Michelle Branch terbukti sangat sesuai dan menyatu apik dalam lagu ini. Lagu ini adalah mood booster yang handal bagi para pendengarnya.

“So please tell me why don’t you come around no more, ’cause right now I’m crying outside the door of your loving store.” –Santana feat. Michelle Branch, The Game Of Love




* Ditulis sambil mendengarkan lagu “The Game Of Love” oleh Santana feat. Michelle Branch.

“Tell me just what you want me to be
One kiss and boom you’re the only one for me
So please tell me why don’t you come around no more
’Cause right now I’m crying outside the door of your candy store

It just takes a little bit of this, a little bit of that
It started with a kiss, now we’re up to bat
A little bit of laughs, a little bit of pain
I’m telling you, my babe, it’s all in the game of love

This, whatever you make it to be
Sunshine set on this cold lonely sea
So please baby, try and use me for what I’m good for
It ain’t saying goodbye that’s knocking down the door of your candy store

It’s all in this game of love
You roll me, control me, console me, please hold me
You guide me, divide me, into what

Make me feel good, yeah

So please tell me why don’t you come around no more
’Cause right now I’m dying outside the door of your loving store

It’s all in this game of love, it’s all in the game of love, yeah, in the game of love

Roll me, control me, please hold me
Make me feel good, yeah”
Wrote by Mashita Fandia
“What have we started? Don’t break this heart of mine. Have I been fool enough to let you walk away with all of me?” –Sophie Ellis-Bextor, What Have We Started?



Sophie Ellis-Bextor, penyanyi solo wanita asal Inggris, merilis album ketiganya pada tanggal 21 Mei 2007. Dalam album bertajuk “Trip The Light Fantastic” ini terdapat sebuah lagu berjudul “What Have We Started?”. Berbeda dengan kebanyakan lagu Ellis-Bextor yang mengusung irama electronic dance pop, lagu “What Have We Started?” ini berirama pop ballad dengan sentuhan brit pop ala Ellis-Bextor yang tetap kentara. Meskipun bukan merupakan lagu andalan dari album ini dan tidak dirilis sebagai single, “What Have We Started?” merupakan salah satu lagu terbaik yang dimiliki oleh Ellis-Bextor.
Lagu ini bercerita tentang seorang wanita yang menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta, dan segala ketakutan yang muncul seiring dengan rasa cinta itu. “I’m old enough now to understand love, what it’s capable of and the pain it can cause, but here I go again.” Ia pernah mengalami jatuh cinta sebelumnya. Cinta yang kemudian berujung pada patah hati dan rasa sakit yang mendalam. Sakit yang kemudian memunculkan rasa takut dan trauma akan cinta. Hingga akhirnya ia bertemu dengan pria itu. “I promised myself I’d never give in, but your love won me around, my feet left the ground, and so here I go again.” Entah mengapa, ia merasakan bahwa pria itu berbeda dengan pria-pria sebelumnya. Pria itu sanggup merebut hatinya, mengisi kekosongan yang telah lama bercokol dalam jiwanya. Ia telah jatuh cinta kepada pria itu, sesuatu yang tak dapat ia hindari. “My eyes don’t lie, they show the truth. I’ve fallen for you, to fight it’s no use. Look at me now, I’m under your spell. Where does our story end? It’s for you to tell.” Pada akhirnya ia berpasrah diri untuk mengambil seluruh risiko yang ada. Pada hakikatnya hidup adalah tentang mengambil pilihan, dengan setiap risiko yang ada dalam pilihan tersebut. Wanita itu berharap apa yang telah mereka mulai selama ini adalah nyata, dan pria itu takkan menimbulkan rasa sakit yang sama seperti masa lalunya dulu. Karena ia tidak tahu lagi, apakah ia masih dapat jatuh cinta lagi, apabila cinta yang ia miliki kali ini menyakitinya lagi.


“What Have We Started?” ditulis liriknya oleh Sophie Ellis-Bextor sendiri, dengan hasil komposisi dan aransemen bersama Gabriel dan Robinson. Album “Trip The Light Fantastic” sendiri menuai banyak tanggapan positif dari berbagai kritikus musik di Inggris dan seluruh daratan Eropa. Secara angka penjualan, album ini mendapat sertifikat Gold di Inggris dan Rusia. Meskipun tidak dibuat music video untuk lagu ini, Ellis-Bextor hampir selalu membawakan lagu ini secara live dalam setiap penampilannya, termasuk ketika ia menjadi salah satu jajaran artis pengisi Jakarta’s Soul Nation Festival, pada tahun 2011 lalu.

“What have we started? I’m so far in this time, that if you hurt me now, I may never love again.” –Sophie Ellis-Bextor, What Have We Started?


* Ditulis sambil mendengarkan lagu “What Have We Started?” oleh Sophie Ellis-Bextor.

“My eyes don’t lie, they show the truth
I’ve fallen for you, to fight it’s no use
I promised myself, I’d never give in
But your love won me around, my feet left the ground
And so here I go again

What have we started? Don’t break this heart of mine
Have I been fool enough to let you walk away with all of me?
What have we started? I’m so far in this time
That if you hurt me now, I may never love again

Look at me now, I’m under your spell
Where does our story end? It’s for you to tell
See, I’m old enough now to understand love
What it’s capable of and the pain it can cause
Oh but here I go again

I don’t want to waste this chance
You could be well worth the danger
Better to have loved and lost
But it’s so hard to say now I’ve given my heart away”
Wrote by Mashita Fandia
Backstreet Boys, boy band legendaris asal Amerika Serikat ini beranggotakan Brian Littrell, Nick Carter, A.J. McLean, Howie Dorough dan Kevin Richardson. Sepanjang karir mereka, kelima pria ini telah menghasilkan banyak karya-karya indah. Dapat dikatakan bahwa saya tumbuh besar bersama Backstreet Boys, atau yang kerap disebut dengan BSB. Ketika boy band merajai industri musik dunia pada tahun 2000-an, BSB adalah salah satu terbaik yang pernah ada. Berikut ini adalah delapan lagu legendaris mereka sepanjang masa menurut versi saya.

8. Incomplete


Daftar dibuka dengan sebuah lagu berjudul “Incomplete”. Lagu ini menjadi bagian dalam album kelima BSB, “Never Gone”, yang dirilis pada tanggal 14 Juni 2005. Single dari lagu ini sendiri telah dirilis sebelumnya, yaitu pada tanggal 1 April 2005. Lagu ini merupakan lagu comeback song dari BSB setelah sebelumnya mereka hiatus dari dunia musik selama sekitar lima tahun lamanya. “Incomplete” merupakan sebuah comeback yang dahsyat karena melalui lagu ini mereka berhasil menunjukkan bahwa mereka masih mampu menghasilkan karya yang indah setelah lama menghilang.
“I tried to go on like I never knew you. I’m awake but my world is half asleep. I pray for this heart to be unbroken. But without you all I’m going to be is incomplete.”


7. As Long As You Love Me


Di urutan berikutnya adalah lagu berjudul “As Long As You Love Me”. Ini adalah lagu sangat lawas milik BSB, yang termasuk dalam album kedua mereka, “Backstreet’s Back”. Album ini dirilis pada tanggal 11 Agustus 1997, menyusul kemudian dirilis sebagai single pada tanggal 29 September 1997 di Eropa dan 21 Oktober 1997 di Amerika Serikat. Lagu dengan melodi dan lirik yang easy listening ini berhasil merebut hati jutaan gadis di dunia pada masa itu. Ditambah lagi dengan penampilan mereka yang masih polos layaknya remaja kasmaran.
“I don’t care who you are, where you’re from, what you did, as long as you love me.”


6. The Call


Pada tanggal 21 November 2000, BSB merilis album keempat mereka yang bertajuk “Black & Blue”. Dalam album ini terdapat sebuah lagu berjudul “The Call”, yang kemudian dirilis sebagai single pada tanggal 6 Februari 2001. Saya ingat betul lagu dance pop ini sangat tenar pada masanya, yaitu ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Pada waktu itu lagu ini marak digunakan sebagai lagu pengiring untuk tim dance sekolah. Indeed, lagu ini memang danceable dengan beat-nya yang enerjik.
“Let me tell you the story about the call that changed my destiny. Me and my boys went out, just to end up in misery.”


5. Larger Than Life


Pada urutan kelima adalah lagu BSB yang berjudul “Larger Than Life”. Lagu ini merupakan bagian dari album ketiga mereka, “Millennium”, yang dirilis pada tanggal 18 Mei 1999. Lagu pop rock dance ini kemudian dirilis sebagai single pada tanggal 3 September 1999. Berhubung lagu ini pada waktu itu dirilis menjelang pergantian abad baru, BSB mengusung konsep futuristik pada video klip lagu ini, yang juga sejalan dengan melodi elektrik yang enerjik dalam lagu ini. Mendengarkan lagu ini dapat menimbulkan semangat. Such a great mood-booster!
“Every time we’re down, you can make it right, and that’s what makes you larger than life.”


4. Drowning


“Drowning” terdapat dalam album kompilasi pertama BSB, yang diberi judul “The Hits: Chapter One”, atau terkenal juga dengan judul “Greatest Hits – Chapter One”. Album ini dirilis pada tanggal 24 Oktober 2001, dengan lagu “Drowning” sebagai promotional single yang dirilis lebih dulu pada tanggal 16 Oktober 2001. Ini adalah lagu yang terakhir mereka rilis sebelum hiatus panjang selama hampir lima tahun lamanya. Sebagai sebuah goodbye song, lagu ini berhasil menancapkan kesan yang dalam sehingga para penggemar BSB selalu setia menanti kembalinya mereka.
“’Cause everytime I breathe, I take you in, and my heart beats again. I can’t help it. You keep me drowning in your love.”


3. More Than That


Memasuki tiga besar, di peringkat ketiga adalah lagu BSB berjudul “More Than That”, yang menjadi bagian dari album “Black & Blue”. Lagu ini dirilis sebagai single ketiga dari album tersebut, mengikuti jejak “Shape Of My Heart” dan “The Call”, pada bulan Mei 2001. Meskipun secara angka, kesuksesan lagu ini tergolong mengecewakan, karena perolehannya yang jauh dibawah single hits BSB lainnya, bagi saya lagu ini jauh dari kata mengecewakan. Indeed, so far “Black & Blue” is my top-of-mind album of them.
“I will love you more than that. I won’t say the words, then take them back. Don’t give loneliness a chance. Listen to me when I say, I will love you more than that.”


2. Show Me The Meaning Of Being Lonely


Pada posisi runner-up adalah lagu yang berjudul “Show Me The Meaning Of Being Lonely”. Lagu pop ballad ini dirilis sebagai bagian dari album “Millennium”, yang kemudian diluncurkan sebagai single pada tanggal 21 Desember 1999. Lagu super sendu ini adalah lagu pertama BSB yang saya sukai. Saya jatuh cinta pada lagu ini sejak pertama kali mendengarnya ketika saya kecil dulu. Lagu ini menunjukkan sisi melankolis dari BSB, yang pada waktu itu sanggup mematahkan hati jutaan gadis di dunia.
“Show me the meaning of being lonely. Is this the feeling I need to walk with? Tell me why I can’t be there where you are. There’s something missing in my heart.”


1. Shape Of My Heart


Menduduki posisi puncak dalam daftar delapan lagu legendaris sepanjang masa milik BSB menurut versi saya, adalah lagu mereka yang bertajuk “Shape Of My Heart”. Lagi-lagi, lagu ini merupakan bagian dari album “Black & Blue”, yang sebelumnya telah dirilis sebagai lead single dari album ini pada tanggal 3 Oktober 2000. Lagu ini meraih sukses tidak hanya di hati saya, melainkan juga di industri musik internasional. Selain memperoleh nominasi Grammy Award, lagu ini membukukan rekor bertahan di posisi teratas MTV Total Request Live selama 61 minggu berturut-turut. Di Amerika Serikat, album “Black & Blue” berhasil terjual sebanyak 1,6 juta keping hanya dalam waktu satu minggu sejak perilisannya. Album ini mencetak rekor sebagai album dengan penjualan internasional terbaik dalam waktu seminggu, karena terjual lebih dari 5 juta salinan dalam minggu pertama peluncurannya. Terlepas dari seluruh catatan angka tersebut, “Shape Of My Heart” adalah lagu BSB yang paling sukses mencuri hati saya dan tidak pernah membuat saya bosan kapan pun saya ingin mendengarkannya.
“I’m here with my confession, got nothing to hide no more. I don’t know where to start, but to show you the shape of my heart.”


Wrote by Mashita Fandia
Newer Posts Older Posts Home

About Me

About Me
29 | music | movies | cultural studies

Featured post

Out of the Woods

Let’s analogizing a (romance) relationship as a tropical forest, with all of its maze of trees, wild animals, and dangerous gorges; t...


TSOGM - a fiction

TSOGM - a fiction
Click on the picture to read the stories. Enjoy! ;)
Powered by Blogger.

Blog Archive

  • ►  2020 (8)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
  • ►  2019 (3)
    • ►  September (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2018 (199)
    • ►  November (21)
    • ►  October (18)
    • ►  September (19)
    • ►  August (18)
    • ►  July (17)
    • ►  June (17)
    • ►  May (20)
    • ►  April (17)
    • ►  March (19)
    • ►  February (15)
    • ►  January (18)
  • ►  2017 (223)
    • ►  December (18)
    • ►  November (23)
    • ►  October (18)
    • ►  September (18)
    • ►  August (23)
    • ►  July (17)
    • ►  June (17)
    • ►  May (17)
    • ►  April (23)
    • ►  March (17)
    • ►  February (15)
    • ►  January (17)
  • ►  2016 (38)
    • ►  December (16)
    • ►  November (6)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (5)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
  • ►  2015 (189)
    • ►  November (14)
    • ►  October (20)
    • ►  September (17)
    • ►  August (17)
    • ►  July (18)
    • ►  June (18)
    • ►  May (17)
    • ►  April (17)
    • ►  March (19)
    • ►  February (16)
    • ►  January (16)
  • ►  2014 (199)
    • ►  December (16)
    • ►  November (18)
    • ►  October (18)
    • ►  September (16)
    • ►  August (16)
    • ►  July (17)
    • ►  June (16)
    • ►  May (17)
    • ►  April (16)
    • ►  March (17)
    • ►  February (15)
    • ►  January (17)
  • ►  2013 (195)
    • ►  December (16)
    • ►  November (15)
    • ►  October (17)
    • ►  September (15)
    • ►  August (16)
    • ►  July (17)
    • ►  June (18)
    • ►  May (16)
    • ►  April (16)
    • ►  March (16)
    • ►  February (17)
    • ►  January (16)
  • ▼  2012 (215)
    • ►  December (18)
    • ▼  November (20)
      • Naked
      • Falling Slowly
      • Here With Me
      • I Hope You Find It
      • The Game of Love
      • What Have We Started?
      • 8 Backstreet Boys' Everlasting Songs
      • Fragile Heart
      • Today Was A Fairytale
      • Catch Me
      • It Will Rain
      • Better
      • In Heaven
      • For First Time Lovers
      • Once When I Have A Lover
      • One Man
      • Heaven
      • What is Love?
      • Cold as Ice
      • Cold Hearted
    • ►  October (17)
    • ►  September (18)
    • ►  August (16)
    • ►  July (18)
    • ►  June (18)
    • ►  May (19)
    • ►  April (17)
    • ►  March (20)
    • ►  February (18)
    • ►  January (16)
  • ►  2011 (18)
    • ►  December (13)
    • ►  November (5)

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Copyright © 2016 pieces of me. Designed by OddThemes & Blogger Templates