• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us

footer logo

pieces of me

“Finding the meaning of life would be the reason not to die.” –Hong Young Rae (Time Slip Dr. Jin, 2012) 

"People are easy to bewitch, It’s hard to get a persons heart." –Choon Hong (Time Slip Dr. Jin, 2012)

“If you keep running away every time you’re scared, then you will do nothing but hide your entire life. Is that really how a person should live their life? The only way you can get over that fear is by fighting. Now matter how scared or afraid you are, you cannot win without fighting.” –Hong Young Rae (Time Slip Dr. Jin, 2012)



“Jin”, sebuah komik asal Jepang (manga) yang pernah diadaptasi ke dalam serial Jepang, pada tahun 2012 ini diangkat ke dalam sebuah serial drama Korea Selatan yang berjudul “Time Slip Dr. Jin”. “Time Slip Dr. Jin” bercerita tentang seorang dokter muda yang cerdas, sukses dan tampan bernama Jin Hyuk (Song Seung Hun), yang terlempar ke masa lalu. Jin Hyuk adalah seorang dokter bedah yang lahir dan besar di keluarga dokter. Berkat kecerdasan dan kemampuannya, ia diakui sebagai dokter bedah terbaik di usia muda. Dikarenakan kesuksesannya tersebut, ia menjadi arogan dan cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Ia menjadi orang yang dingin. Sebaliknya, sang kekasih, Yoo Mi Na (Park Min Young), adalah pribadi yang hangat dan sangat mempedulikan sesamanya serta orang-orang yang tidak mampu. Mi Na juga seorang dokter muda yang bekerja di rumah sakit yang sama dengan Jin Hyuk.
Pada suatu hari, Mi Na mengalami kecelakaan mobil yang menyebabkannya terluka parah hingga koma. Di tengah rasa frustasinya, Jin Hyuk mengalami kejadian aneh yang berujung pada terlemparnya ia ke zaman Dinasti Joseon. Sebelum itu terjadi, ia telah beberapa kali mengalami kejadian aneh yang serupa. Bahkan telah sekali terlempar ke masa lalu, namun waktu itu ia kembali ke masa depan lagi, sehingga ia mengira semua itu hanya mimpi belaka. Kali ini, ia tidak kembali ke masa depan lagi. Percaya tak percaya, Jin Hyuk harus berjibaku untuk hidup pada zaman yang benar-benar berbeda. Jin Hyuk mendapat bantuan dari Lee Ha Weung (Lee Bum Soo), seorang pangeran yang terasing karena lahir dari selir. Pangeran Ha Weung membantu Jin Hyuk melarikan diri dari kejaran pasukan kepolisian kerajaan yang dipimpin oleh Kim Kyung Tak (Kim Jaejoong).
Ditengah usaha pelarian dirinya, Jin Hyuk menyelamatkan nyawa Hong Young Hwi (Jin Lee Han) yang terluka parah. Ternyata, Young Hwi adalah kakak dari Hong Young Rae (juga diperankan oleh Park Min Young), gadis yang sangat mirip dengan kekasih Jin Hyuk di masa depan, Mi Na. Melihat Young Rae membuat Jin Hyuk merasa seperti berhadapan dengan Mi Na, gadis yang ia cintai dan sangat ia rindukan. Namun pada masa itu Young Rae adalah tunangan dari Kyung Tak yang juga adalah sahabat kakaknya. Karena merasa berhutang budi nyawa Young Hwi telah diselamatkan, keluarga Young Rae mengizinkan Jin Hyuk untuk tinggal di rumah mereka. Tidak ada satupun orang di Joseon yang tahu bahwa Jin Hyuk berasal dari masa depan. Ia pun sengaja merahasiakan fakta tersebut karena ia yakin bahwa tidak akan ada yang percaya padanya. Ia hanya berkata bahwa ia berasal dari tempat yang sangat jauh, tidak memiliki keluarga dan kerabat, bahkan rumah.
Jin Hyuk tidak tahu sampai kapan ia akan berada pada masa Joseon. Ia menemukan bahwa kemampuan medisnya sangat bermanfaat untuk masyarakat pada masa itu yang pengetahuan mengenai kesehatannya masih sangat terbatas. Maka dimulailah petualangan Dokter Jin di Dinasti Joseon. Meskipun dengan alat-alat yang terbatas, serta berbagai anggapan miring dan sinis orang-orang pada masa itu, Jin Hyuk berhasil menyelamatkan banyak nyawa. Pada akhirnya, akankah Jin Hyuk kembali ke masa depan, tempat ia sesungguhnya hidup? Dapatkah ia bertemu lagi dengan kekasihnya, Mi Na? Apakah alasan dibalik misteri terlemparnya Jin Hyuk ke masa lalu? Semua pertanyaan ini akan terjawab di sepanjang 22 episode serial “Time Slip Dr. Jin”.
“Time Slip Dr. Jin” ditayangkan oleh stasiun televisi MBC pada bulan Mei hingga Agustus 2012. Serial ini dapat dikatakan bertabur bintang. Mulai dari aktor kawakan Lee Bum Soo, aktor tampan berbakat Song Seung Hun, aktris cantik Park Min Young, hingga mantan personel DBSK, Kim “Hero” Jaejoong. Seluruh jajaran aktor dan aktris dalam serial ini menampilkan kemampuan akting yang luar biasa. Bahkan Jaejoong yang bisa dikatakan adalah junior diantara para pemeran lainnya, sanggup memikat para penonton dengan penghayatan aktingnya. Ketika serial ini ditayangkan, tema ‘time slip’, baik yang dari masa lalu ke masa depan maupun dari masa depan ke masa lalu, memang tengah populer. Seperti dalam serial “Rooftop Prince” dan “Queen In Hyun’s Man”. Namun dengan tema kedokteran yang diangkatnya, “Time Slip Dr. Jin” berhasil menghadirkan sesuatu yang berbeda kepada masyarakat. Menonton serial ini tidak hanya memberi hiburan, melainkan juga menambah wawasan. Selain itu, tentunya dapat melihat wajah tampan Song Seung Hun di sepanjang serial.


“No matter what others say, you are mine, my woman.” –Kim Kyung Tak (Time Slip Dr. Jin, 2012)
Wrote by Mashita Fandia
“If you always look forward, will you go straight? In order to do so, you have to look to your sides and check the traffic signs. And you have to ask for directions from other people.” –Jo Eun Sung (I Do I Do, 2012)
“A person’s fate can’t be like a person’s heart.” –Hwang Ji An (I Do I Do, 2012)
“If you don’t have teeth, you eat with your gums. If you have no shoes, you walk barefoot. Isn’t that what life’s all about?” –Hwang Ji An (I Do I Do, 2012)


Bagaimana jadinya apabila seorang wanita karir yang telah mapan dan sukses, jatuh cinta kepada seorang pemuda biasa yang bahkan tidak mengenyam pendidikan tinggi? Kisah ini terjadi dalam sebuah serial drama Korea Selatan yang berjudul “I Do, I Do”. Hwang Ji An (Kim Sun Ah) adalah seorang desainer sepatu hak tinggi ternama yang telah menduduki jabatan bergengsi di tempatnya bekerja. Pada suatu hari, karena sebuah insiden ia tak sengaja bertemu dengan Park Tae Kang (Lee Jang Woo), seorang bocah laki-laki biasa yang luntang-lantung karena tak memiliki pekerjaan tetap. Meskipun sangat jauh berbeda, mereka berdua memiliki satu kesamaan, yaitu rasa sepi yang diakibatkan oleh masalah keluarga. Karena terlalu sibuk bekerja, Ji An memiliki hubungan yang kurang baik dengan ayahnya. Sementara Tae Kang tumbuh besar tanpa seorang ibu yang menelantarkannya begitu saja.
Pada pertemuan pertama itu, Ji An dan Tae Kang sama-sama mabuk berat, sehingga secara tak sengaja mereka tidur bersama. Namun setelah one night stand itu, mereka berdua sepakat untuk tidak saling berhubungan lagi satu sama lain. Ternyata nasib mereka tidak hanya sampai disitu. Ji An menjebloskan Tae Kang ke penjara karena lelaki itu tertangkap basah sebagai pembuat sepatu imitasi yang menjiplak hasil karya Ji An. Padahal, Tae Kang hanya membantu ayahnya yang memang berprofesi sebagai pembuat sepatu imitasi. Mengetahui anaknya tertangkap, ayah Tae Kang tak tinggal diam dan menyerahkan diri ke polisi supaya anaknya dibebaskan. Pengorbanan sang ayah membuat Tae Kang berusaha lebih keras untuk meningkatkan taraf hidupnya. Hingga pada suatu hari, ia memutuskan untuk mengikuti sebuah kompetisi mendesain sepatu.
Beruntung, Tae Kang menjadi juara pertama dalam kompetisi itu dan diterima bekerja di perusahaan penyelenggara kompetisi tersebut. Ternyata, Ji An adalah bos barunya. Di perusahaan itu, Tae Kang kemudian berteman baik dengan Yeom Na Ri (Im Soo Hyang), calon pewaris perusahaan yang juga merupakan saingan kerja Ji An. Lambat laun, Na Ri menumbuhkan rasa untuk Tae Kang. Sementara itu, Ji An dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan seorang dokter kandungan tampan bernama Jo Eun Sung (Park Geon Hyeong). Meskipun Ji An telah menegaskan bahwa ia tidak ingin menikah, Eun Sung yang pada mulanya berpikiran sama pun perlahan mulai jatuh cinta kepada Ji An. Kondisi mulai menjadi rumit ketika pada akhirnya Ji An menemukan bahwa ia sedang mengandung anak Tae Kang.
Sebuah kesalahpahaman yang tak dielakkan pun terjadi. Tae Kang yang secara tidak sengaja mengetahui bahwa Ji An sedang hamil, menyangka bahwa ayah dari anak itu adalah Eun Sung. Padahal, lelaki itu perlahan menyadari bahwa ia sebenarnya jatuh cinta kepada Ji An, dan berharap bahwa bayi yang dikandung wanita itu adalah anaknya. Sementara itu, Eun Sung yang patah hati pun mengetahui bahwa sebenarnya Tae Kang adalah ayah kandung dari janin di perut Ji An. Di lain pihak, Ji An sekuat tenaga menyembunyikan kehamilannya dari semua orang di kantornya, termasuk Tae Kang. Pada akhirnya bagaimana benang kusut diantara mereka akan terurai? “I Do, I Do” adalah sebuah serial drama komedi romantis yang ditayangkan oleh stasiun televisi MBC pada bulan Mei hingga Juli 2012 lalu.
Serial berjumlah 16 episode ini dibintangi oleh aktris kawakan Kim Sun Ah, yang beradu akting dengan apik bersama aktor muda berbakat Lee Jang Woo. Meskipun jarak usia keduanya terpaut jauh, mereka sanggup menampilkan chemistry antara hubungan wanita yang lebih tua dengan lelaki yang jauh lebih muda. “I Do, I Do” adalah serial yang sangat menghibur. Kemampuan akting para pemeran di dalamnya tidak usah diragukan lagi. Meskipun serial ini memiliki rating yang tergolong rendah, namun “I Do, I Do” memiliki pesona dan daya tarik tersendiri dalam memikat para penontonnya untuk mengikuti episode demi episode.


“When do you truly become an adult? Even though we age, we still panic, we’re immature, don’t know much, and we make a lot of mistakes. There are no adults in this world, but there are children with wrinkles.” –Jo Eun Sung (I Do I Do, 2012)
Wrote by Mashita Fandia
Akhirnya penantian panjang para penggemar Kpop di Indonesia berakhir sudah. Pada tanggal 22 September 2012 kemarin, SM Town menggebrak Indonesia. Dalam rangka SM Town Live World Tour III, pihak SM Entertainment menetapkan Indonesia sebagai salah satu negara tujuannya, setelah Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan. Konser yang menampilkan seluruh jajaran artis papan atas dibawah naungan SM Entertainment ini digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Kangta, BoA, TVXQ, Super Junior, Girls’ Generation, SHINee, f(x) dan EXO diboyong langsung dari negeri ginseng untuk tampil menyapa para penggemarnya di tanah air.

Suasana GBK sebelum konser dimulai

Konser berlangsung pada hari Sabtu, dimulai tepat pukul 18.30 WIB dengan klip pembuka dari SM Town. F(x) tampil memukau sebagai starter pada malam itu, membawakan lagu hits mereka, “Hot Summer”. Meskipun tanpa kehadiran Sulli, keempat anggota f(x) lainnya, Victoria, Amber, Luna dan Krystal tetap tampil maksimal dengan kostum bernuansa biru cerah. Setelah introduction, mereka membawakan lagu “Pinocchio (Danger)” dengan manis. After a hot opening by the girls, Kangta strikes a pose. Penyanyi solo ini membawakan tembang ballad-nya yang berjudul “Remember”, yang dilanjutkan dengan “Breaka Shaka”. Baik f(x) maupun  Kangta sempat menyapa para penonton dengan bahasa Indonesia. Kangta, even he only sing two songs, his charm is overflowing.

f(x) membuka konser dengan "Hot Summer"

Penampilan Kangta membawakan "Breaka Shaka"

F(x) Amber, EXO-M Kris, dan SHINee Key menampilkan kolaborasi pertama dalam konser malam itu dengan lagu “Like A G6”, yang semakin memanaskan suasana GBK malam itu. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan duet kakak-beradik cantik, SNSD Jessica dan f(x) Krystal yang membawakan “California Gurls”. Duet ini kemudian dilanjutkan dengan duet maknae tampan, TVXQ Changmin dan SuJu Kyuhyun yang menampilkan “Just The Way You Are”. Rangkaian kolaborasi ditutup dengan SuJu Eunhyuk dan Donghae yang membawakan hits terkenal mereka, “Oppa Oppa”, membuat penonton di seantero GBK turut melonjak-lonjak girang bersama dua pria ini.
EXO gives a hot performances with their two consecutive hits, “History” and “MAMA”. Both EXO-K and EXO-M sing those two songs in Korean and Mandarin. While “History” is dominated by EXO-M, EXO-K dominates the “MAMA”. The choreography is spectacular! In the middle of those two songs, the boys greets their fans with warm and chilling atmosphere. “Hana dul set... We are one! Selamat malam, kami EXO!” begitulah mereka menyapa para penonton yang memadati GBK malam itu. Setelah itu, masing-masing dari mereka memperkenalkan diri dan menyapa penonton dengan bahasa Indonesia, serta mengungkapkan kesan-kesan melalui leader EXO-K, Suho.

EXO menampilkan "History"

EXO dalam sesi perkenalan

Menyusul penampilan para junior, Girls’ Generation alias SNSD tampil menghangatkan GBK. Dibuka dengan penampilan solo sang leader, Taeyeon, yang membawakan “Devil’s Cry”, para gadis mengguncang panggung dengan “Run Devil Run” dan “Genie (Tell Me Your Wish)”. Taeyeon membuka dengan penampilan seksi ala gothic rocker chic, diikuti dengan para member-nya yang tak kalah seksi dan atraktif. Di antara jeda kedua lagu, SNSD melakukan sesi perkenalan yang dilengkapi dengan perayaan ulang tahun Hyoyeon yang telah dipersiapkan oleh para SONE. Setelah itu, Super Junior bersama f(x) membawakan lagu kolaborasi mereka, “Oops!”.
Dengan pembukaan yang fantastis, akhirnya SHINee membakar panggung GBK dengan “Lucifer” versi remix. Minho yang tidak hadir pada malam itu digantikan oleh EXO-M Luhan sebagai guest dancer. Para penonton rupanya tidak dibiarkan mengistirahatkan badan dan suaranya untuk sebentar saja. Usai SHINee, Super Junior tampil membawakan “Superman” dan “Don’t Don”. SuJu yang sempat dikabarkan akan tampil tanpa leader mereka, Leeteuk, yang seharusnya telah memasuki masa wajib militernya, ternyata tampil dengan formasi lengkap dikarenakan jadwal enlist militer Leeteuk yang diundur. Kemudian SHINee tampil kembali membawakan “Ring Ding Dong” versi rock, yang dilanjutkan dengan “Bonamana” versi rock oleh Super Junior. Seketika panggung GBK terasa seperti sebuah konser rock internasional.


SHINee dalam sesi perkenalan

SHINee tampil membawakan “Juliette” dan “Love Like Oxygen” secara berturut-turut. Dalam lagu yang kedua, EXO-K Sehun tampil sebagai guest dancer menggantikan posisi Minho. Diantara kedua lagu tersebut, SHINee melakukan sesi perkenalan yang semakin berkesan dengan perayaan ulang tahun Key oleh para Shawol. Untuk mendinginkan suasana, sebuah lagu ballad berjudul “Missing You” dibawakan oleh SuJu Ryeowook dan EXO-M Chen, beserta SuJu Eunhyuk. Suasana yang sempat menjadi tenang kemudian berubah hangat kembali ketika Taetiseo tampil membawakan “Twinkle”. Kemudian menjadi semakin panas dengan kolaborasi antara Taetiseo dan EXO D.O, Luhan, Sehun dan Chanyeol yang membawakan “DJ Got Us Falling In Love Again”.
Penampilan kemudian dilanjutkan dengan dance battle antara para dancer terbaik yang dimiliki oleh SM Entertainment. Dance battle dibuka dengan penampilan akrobatik oleh f(x) Victoria, lalu penampilan bela diri oleh EXO-M Tao. TVXQ Yunho menampilkan solo dance yang powerful. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan trio male dancer SuJu Eunhyuk, SHINee Taemin dan EXO-K Kai, lalu trio female dancer SNSD Hyoyeon, Yuri dan Yoona. Kesemuanya menampilkan atraksi dance yang super enerjik. Kemudian mereka semua berkumpul di panggung tengah untuk memberikan penampilan puncak dari dance battle yang fantastis.

Girls' Generation dalam sesi perkenalan dan selebrasi ultah Hyoyeon

Super Junior menampilkan "Superman"

The queen of Kpop, BoA, akhirnya muncul di atas panggung. Tidak tanggung-tanggung, ia membawakan tiga lagu sekaligus. Dibuka dengan “Hurricane Venus” yang membakar suasana, BoA melanjutkan penampilannya dengan “Not Over You”. Sebagai penutup penampilan pertamanya ini, BoA membawakan “The Shadow”. The queen sings and dances beautifully. She really is one of a kind! Setelah itu, Super Junior kembali tampil dengan lagu hits sepanjang masanya, “Sorry Sorry”. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan Super Junior-M yang membawakan “Perfection”. Penampilan SuJu kemudian masih berlanjut dengan “A-Cha”. SNSD kembali tampil membawakan “Mr. Taxi”. Konser dilanjutkan dengan duet SHINee Jonghyun dan Taemin yang super panas dalam lagu “Internet War”.
TVXQ, alias DBSK, alias Dong Bang Shin Ki, tampil membawakan tiga lagu sekaligus secara berturut-turut. Penampilan mereka buka dengan “Maximum”, kemudian dilanjutkan lagu hits sepanjang masa mereka, “Mirotic”, lalu ditutup dengan “Keep Your Head Down (Why)”. TVXQ proves that they still have the power even after left with only leader Yunho and maknae Changmin. Setelah itu, para gadis SNSD kembali menghibur para penonton dengan dua lagu mereka, “Gee” dan “Kissing You”. SuJu pun tampil kembali membawakan “Dancing Out”. Kemudian BoA kembali tampil di atas panggung utama membawakan hits andalannya, “Only One”. Kali ini, couple dance partner yang ditampikan adalah SHINee Taemin.

BoA menampilkan "The Shadow"
TVXQ menampilkan "Keep Your Head Down (Why)"
Rangkaian all hits penutup konser dibuka dengan f(x) yang tampil kembali memecah suasana dengan “Electric Shock” di atas panggung depan. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan SHINee di panggung tengah membawakan “Sherlock”. Girls’ Generation menyusul setelahnya dengan “The Boys” di panggung tengah, yang dirangkai dengan “Sexy, Free & Single” oleh Super Junior di panggung utama. Sebagai penutup, TVXQ tampil membawakan “Rising Sun” di atas panggung utama. Finally, the incredible concert comes to an end. Seluruh jajaran pengisi acara konser malam itu membanjiri panggung dengan setelan kaos SM Town yang super santai. Mereka semua membawakan lagu “Hope” sembari berjalan mengelilingi panggung. Setelah lagu itu selesai dibawakan, dengan komando Kangta, mereka semua menyampaikan ucapan terima kasih kepada para penonton yang telah hadir di GBK malam itu. Dengan kompak, mereka membungkukkan badan 90 derajat kepada para penonton. Kemudian satu persatu dari mereka memasuki panggung, dan konser pun berakhir.

SM Town's all artists membawakan lagu "Hope" sebagai penampilan penutup rangkaian konser SM Town Live World Tour III di Indonesia

SM Entertainment tidak main-main dalam menjamu para penggemarnya. Mereka adalah artis pertama yang sukses mengadakan konser di lokasi sebesar GBK (setelah sebelumnya konser Lady Gaga dibatalkan). Panggung yang super luas, dengan ratusan lampu sorot, sound system, serta seperangkat efek-efek spesial yang melengkapi, seperti kembang api, air mancur, confetti dan grid box yang sanggup membawa para artis berkeliling venue. Tiga layar LED raksasa terpampang di tengah dan sisi kanan-kiri panggung. Main stage sangat luas hingga menutupi sisi panjang lapangan GBK, sementara tinggi panggungnya sendiri hampir mencapai tinggi stadion. Gelaran set tata panggung untuk konser ini sangat megah dan canggih, semakin menyempurnakan penampilan maksimal dari para pengisi acara.


As one of Kpop’s big fans, I was highly anticipating for this concert. Jauh-jauh hari ketika penjualan tiket dibuka, saya dan beberapa teman langsung membeli tiket untuk kelas Festival. Sebelum itu, saya akui bahwa saya sempat mengalami keraguan untuk menonton konser ini. Namun setelah melewati beberapa pertimbangan, akhirnya saya membulatkan tekad untuk berangkat. Alhasil, tekad saya tidak sia-sia. The concert was awesome! Orang bijak mengatakan, no pain no gain. Dan frase tersebut benar adanya. Tidak ada suatu kepuasan yang luar biasa tanpa adanya perjuangan yang luar biasa pula. Begitulah jalan saya menuju konser SM Town.
Tiba di GBK pada pukul 10 pagi, antrian (sangat) panjang telah terjadi di depan gerbang lapis pertama. Begitu gerbang dibuka, ratusan penonton termasuk saya berdesakan masuk. Setelah itu kami harus mengantri dan menunggu lagi hingga gerbang lapis kedua dibuka pada pukul 4 sore. Ketika itulah tragedi terjadi. Berdesak-desakan hingga tergencet penonton lainnya, kepanasan, sesak napas, keringat bercucuran, semua itu berlangsung selama berjam-jam hingga gerbang dibuka. Beruntung saya tidak pingsan waktu itu, apalagi mengingat saya kurang tidur pada malam sebelumnya karena menghabiskan malam di perjalanan kereta dari Yogyakarta menuju Jakarta. Singkat cerita, akhirnya saya dan teman-teman berhasil masuk dengan selamat ke dalam stadion pada pukul 4 sore.

Saya dan teman-teman sebelum konser dimulai. Kiri-kanan: Marsha, Anggie, Beje, saya (Mashita), Fachnia

Selama penantian menjelang dimulainya konser, para penonton menunggu dengan tertib di blok masing-masing. Saya bahkan sempat tertidur sejenak karena rasa kantuk yang luar biasa mendera. Akhirnya matahari terbenam dan malam pun tiba. Konser sebentar lagi dimulai. Lampu dimatikan, musik mulai terdengar. Adrenalin saya berpacu. Rasa kantuk dan lelah hilang seketika, berganti rasa antusias dan semangat yang luar biasa. Apalagi ketika para gadis f(x) membuka penampilan malam itu, saya turut larut dalam histeria para penonton lainnya. Tangan saya tidak berhenti mengarahkan kamera untuk merekam dan menjepret setiap penampilan.



Ketika akhirnya SNSD tampil, perasaan saya membuncah. Tanpa terasa air mata saya mulai menetes ketika kami bersama-sama menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Hyoyeon, yang kebetulan berulang tahun tepat pada hari ketika konser itu diadakan. Tangis haru saya tak berakhir disitu. Setelah introduction dan perayaan ultah Hyoyeon, mereka melanjutkan penampilan dengan lagu “Genie” yang notabene adalah lagu pertama SNSD yang saya sukai, lagu yang membuat saya menyukai mereka hingga kini, sekaligus lagu mereka yang paling saya sukai. Ketika pada pertengahan lagu Tiffany meneriakkan, “Indonesia, put it back on!”, tangis saya pecah tak terbendung lagi. Mengapa? Saya pun tidak tahu pasti. Perasaannya tak terdefinisikan. Perasaan ketika akhirnya kita bisa melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri sesuatu yang benar-benar kita sukai, yang selama ini hanya dapat kita lihat melalui layar kecil, sekarang ini langsung ditampilkan di depan mata kita. Ya, mungkin seperti itulah, hingga membuat tangis saya pecah.
Saya merinding, berkali-kali, selama konser berlangsung. Bahkan menceritakannya kembali berkali-kali, termasuk menuliskannya saat ini, saya merinding. SNSD adalah penampil utama yang paling saya tunggu pada konser itu. Salah satu motivasi terbesar saya untuk datang ke konser SM Town. Mengingat perjuangan saya untuk sampai disitu, melihat performa luar biasa mereka, mendengar seruan “Indonesia, put it back on!” dari Tiffany, membuat saya meneteskan air mata untuk diri saya sendiri, untuk SNSD, untuk semua artis SM Town, serta untuk seluruh penonton konser yang berjuang bersama saya. Katakanlah saya berlebihan, tetapi itu adalah bentuk ketulusan. Ini adalah konser besar pertama yang saya tonton, konser dengan artis yang benar-benar saya sukai dari hati. Jadi, ketika saya berdiri di sana, diantara ratusan orang lainnya, meneriakkan fanchant sekeras-kerasnya, ikut bernyanyi bersama, berteriak histeris sembari melambaikan tangan ketika para artis lelaki melintas, saya benar-benar merasakan ‘feel’nya. Sesuatu yang tak dapat dideskripsikan.


Saya dan teman-teman seperjuangan setelah konser berakhir. Kiri-kanan: Dhirga, Marsha, saya (Mashita), Beje, Anggie, Fachnia

Perjuangan keras saya terbayarkan. Seluruh pengisi acara SM Town menampilkan performa yang luar biasa! Melihat mereka secara langsung memberikan nuansa dan atmosfer yang (sangat) jauh berbeda dari sekadar melihat mereka di layar komputer maupun televisi. Melihat mereka secara langsung membuat saya lebih menyukai dan menghargai perjuangan mereka. Melihat mereka secara langsung menghadirkan pengalaman dan perasaan yang luar biasa. 22 September 2012 selamanya akan menjadi hari bersejarah bagi saya. SM Town, thanks for put in on. :’)
Wrote by Mashita Fandia
Newer Posts Older Posts Home

About Me

About Me
29 | music | movies | cultural studies

Featured post

Out of the Woods

Let’s analogizing a (romance) relationship as a tropical forest, with all of its maze of trees, wild animals, and dangerous gorges; t...


TSOGM - a fiction

TSOGM - a fiction
Click on the picture to read the stories. Enjoy! ;)
Powered by Blogger.

Blog Archive

  • ►  2020 (8)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
  • ►  2019 (3)
    • ►  September (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2018 (199)
    • ►  November (21)
    • ►  October (18)
    • ►  September (19)
    • ►  August (18)
    • ►  July (17)
    • ►  June (17)
    • ►  May (20)
    • ►  April (17)
    • ►  March (19)
    • ►  February (15)
    • ►  January (18)
  • ►  2017 (223)
    • ►  December (18)
    • ►  November (23)
    • ►  October (18)
    • ►  September (18)
    • ►  August (23)
    • ►  July (17)
    • ►  June (17)
    • ►  May (17)
    • ►  April (23)
    • ►  March (17)
    • ►  February (15)
    • ►  January (17)
  • ►  2016 (38)
    • ►  December (16)
    • ►  November (6)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (5)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
  • ►  2015 (189)
    • ►  November (14)
    • ►  October (20)
    • ►  September (17)
    • ►  August (17)
    • ►  July (18)
    • ►  June (18)
    • ►  May (17)
    • ►  April (17)
    • ►  March (19)
    • ►  February (16)
    • ►  January (16)
  • ►  2014 (199)
    • ►  December (16)
    • ►  November (18)
    • ►  October (18)
    • ►  September (16)
    • ►  August (16)
    • ►  July (17)
    • ►  June (16)
    • ►  May (17)
    • ►  April (16)
    • ►  March (17)
    • ►  February (15)
    • ►  January (17)
  • ►  2013 (195)
    • ►  December (16)
    • ►  November (15)
    • ►  October (17)
    • ►  September (15)
    • ►  August (16)
    • ►  July (17)
    • ►  June (18)
    • ►  May (16)
    • ►  April (16)
    • ►  March (16)
    • ►  February (17)
    • ►  January (16)
  • ▼  2012 (215)
    • ►  December (18)
    • ►  November (20)
    • ►  October (17)
    • ▼  September (18)
      • Going to the Past
      • I Do
      • Indonesia, Put It Back On!
      • The Man behind the Code
      • Farewell, West Men!
      • The Legendary Rocking Stage
      • High School Never Ends
      • Just Once Again
      • The Queen of Drama
      • The Woman behind the Wizard
      • The Hollywood's Beloved Man
      • When Loves Meet
      • If You Were My Love
      • Under the Same Sky
      • Because You're the Person
      • Big
      • In Love with You
      • Face of the Group: The Visual Line
    • ►  August (16)
    • ►  July (18)
    • ►  June (18)
    • ►  May (19)
    • ►  April (17)
    • ►  March (20)
    • ►  February (18)
    • ►  January (16)
  • ►  2011 (18)
    • ►  December (13)
    • ►  November (5)

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Copyright © 2016 pieces of me. Designed by OddThemes & Blogger Templates