“Finding the
meaning of life would be the reason not to die.” –Hong Young Rae (Time Slip Dr.
Jin, 2012)
"People are easy to bewitch, It’s hard to get a persons
heart." –Choon Hong (Time Slip Dr. Jin, 2012)
“If you keep
running away every time you’re scared, then you will do nothing but hide your
entire life. Is that really how a person should live their life? The only way
you can get over that fear is by fighting. Now matter how scared or afraid you
are, you cannot win without fighting.” –Hong Young Rae (Time Slip Dr. Jin,
2012)
“Jin”, sebuah
komik asal Jepang (manga) yang pernah diadaptasi ke dalam serial Jepang, pada
tahun 2012 ini diangkat ke dalam sebuah serial drama Korea Selatan yang
berjudul “Time Slip Dr. Jin”. “Time Slip Dr. Jin” bercerita tentang seorang
dokter muda yang cerdas, sukses dan tampan bernama Jin Hyuk (Song Seung Hun),
yang terlempar ke masa lalu. Jin Hyuk adalah seorang dokter bedah yang lahir
dan besar di keluarga dokter. Berkat kecerdasan dan kemampuannya, ia diakui
sebagai dokter bedah terbaik di usia muda. Dikarenakan kesuksesannya tersebut,
ia menjadi arogan dan cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Ia menjadi
orang yang dingin. Sebaliknya, sang kekasih, Yoo Mi Na (Park Min Young), adalah
pribadi yang hangat dan sangat mempedulikan sesamanya serta orang-orang yang
tidak mampu. Mi Na juga seorang dokter muda yang bekerja di rumah sakit yang
sama dengan Jin Hyuk.
Pada suatu
hari, Mi Na mengalami kecelakaan mobil yang menyebabkannya terluka parah hingga
koma. Di tengah rasa frustasinya, Jin Hyuk mengalami kejadian aneh yang
berujung pada terlemparnya ia ke zaman Dinasti Joseon. Sebelum itu terjadi, ia
telah beberapa kali mengalami kejadian aneh yang serupa. Bahkan telah sekali
terlempar ke masa lalu, namun waktu itu ia kembali ke masa depan lagi, sehingga
ia mengira semua itu hanya mimpi belaka. Kali ini, ia tidak kembali ke masa depan
lagi. Percaya tak percaya, Jin Hyuk harus berjibaku untuk hidup pada zaman yang
benar-benar berbeda. Jin Hyuk mendapat bantuan dari Lee Ha Weung (Lee Bum Soo),
seorang pangeran yang terasing karena lahir dari selir. Pangeran Ha Weung
membantu Jin Hyuk melarikan diri dari kejaran pasukan kepolisian kerajaan yang
dipimpin oleh Kim Kyung Tak (Kim Jaejoong).
Ditengah usaha
pelarian dirinya, Jin Hyuk menyelamatkan nyawa Hong Young Hwi (Jin Lee Han)
yang terluka parah. Ternyata, Young Hwi adalah kakak dari Hong Young Rae (juga
diperankan oleh Park Min Young), gadis yang sangat mirip dengan kekasih Jin
Hyuk di masa depan, Mi Na. Melihat Young Rae membuat Jin Hyuk merasa seperti
berhadapan dengan Mi Na, gadis yang ia cintai dan sangat ia rindukan. Namun pada
masa itu Young Rae adalah tunangan dari Kyung Tak yang juga adalah sahabat
kakaknya. Karena merasa berhutang budi nyawa Young Hwi telah diselamatkan,
keluarga Young Rae mengizinkan Jin Hyuk untuk tinggal di rumah mereka. Tidak ada
satupun orang di Joseon yang tahu bahwa Jin Hyuk berasal dari masa depan. Ia pun
sengaja merahasiakan fakta tersebut karena ia yakin bahwa tidak akan ada yang
percaya padanya. Ia hanya berkata bahwa ia berasal dari tempat yang sangat
jauh, tidak memiliki keluarga dan kerabat, bahkan rumah.
Jin Hyuk tidak
tahu sampai kapan ia akan berada pada masa Joseon. Ia menemukan bahwa kemampuan
medisnya sangat bermanfaat untuk masyarakat pada masa itu yang pengetahuan
mengenai kesehatannya masih sangat terbatas. Maka dimulailah petualangan Dokter
Jin di Dinasti Joseon. Meskipun dengan alat-alat yang terbatas, serta berbagai
anggapan miring dan sinis orang-orang pada masa itu, Jin Hyuk berhasil
menyelamatkan banyak nyawa. Pada akhirnya, akankah Jin Hyuk kembali ke masa
depan, tempat ia sesungguhnya hidup? Dapatkah ia bertemu lagi dengan
kekasihnya, Mi Na? Apakah alasan dibalik misteri terlemparnya Jin Hyuk ke masa
lalu? Semua pertanyaan ini akan terjawab di sepanjang 22 episode serial “Time
Slip Dr. Jin”.
“Time Slip Dr.
Jin” ditayangkan oleh stasiun televisi MBC pada bulan Mei hingga Agustus 2012. Serial
ini dapat dikatakan bertabur bintang. Mulai dari aktor kawakan Lee Bum Soo,
aktor tampan berbakat Song Seung Hun, aktris cantik Park Min Young, hingga
mantan personel DBSK, Kim “Hero” Jaejoong. Seluruh jajaran aktor dan aktris
dalam serial ini menampilkan kemampuan akting yang luar biasa. Bahkan Jaejoong
yang bisa dikatakan adalah junior diantara para pemeran lainnya, sanggup
memikat para penonton dengan penghayatan aktingnya. Ketika serial ini
ditayangkan, tema ‘time slip’, baik
yang dari masa lalu ke masa depan maupun dari masa depan ke masa lalu, memang
tengah populer. Seperti dalam serial “Rooftop Prince” dan “Queen In Hyun’s Man”.
Namun dengan tema kedokteran yang diangkatnya, “Time Slip Dr. Jin” berhasil
menghadirkan sesuatu yang berbeda kepada masyarakat. Menonton serial ini tidak
hanya memberi hiburan, melainkan juga menambah wawasan. Selain itu, tentunya
dapat melihat wajah tampan Song Seung Hun di sepanjang serial.
“No matter what
others say, you are mine, my woman.” –Kim Kyung Tak (Time Slip Dr. Jin, 2012)
“If you always look forward, will
you go straight? In order to do so, you have to look to your sides and check
the traffic signs. And you have to ask for directions from other people.” –Jo
Eun Sung (I Do I Do, 2012)
“A person’s fate can’t be like a person’s
heart.” –Hwang Ji An (I Do I Do, 2012)
“If you don’t have teeth, you eat
with your gums. If you have no shoes, you walk barefoot. Isn’t that what life’s
all about?” –Hwang Ji An (I Do I Do, 2012)
Bagaimana jadinya apabila seorang
wanita karir yang telah mapan dan sukses, jatuh cinta kepada seorang pemuda
biasa yang bahkan tidak mengenyam pendidikan tinggi? Kisah ini terjadi dalam
sebuah serial drama Korea Selatan yang berjudul “I Do, I Do”. Hwang Ji An (Kim
Sun Ah) adalah seorang desainer sepatu hak tinggi ternama yang telah menduduki
jabatan bergengsi di tempatnya bekerja. Pada suatu hari, karena sebuah insiden
ia tak sengaja bertemu dengan Park Tae Kang (Lee Jang Woo), seorang bocah
laki-laki biasa yang luntang-lantung karena tak memiliki pekerjaan tetap.
Meskipun sangat jauh berbeda, mereka berdua memiliki satu kesamaan, yaitu rasa
sepi yang diakibatkan oleh masalah keluarga. Karena terlalu sibuk bekerja, Ji
An memiliki hubungan yang kurang baik dengan ayahnya. Sementara Tae Kang tumbuh
besar tanpa seorang ibu yang menelantarkannya begitu saja.
Pada pertemuan pertama itu, Ji An
dan Tae Kang sama-sama mabuk berat, sehingga secara tak sengaja mereka tidur
bersama. Namun setelah one night stand itu, mereka berdua sepakat untuk tidak
saling berhubungan lagi satu sama lain. Ternyata nasib mereka tidak hanya
sampai disitu. Ji An menjebloskan Tae Kang ke penjara karena lelaki itu
tertangkap basah sebagai pembuat sepatu imitasi yang menjiplak hasil karya Ji
An. Padahal, Tae Kang hanya membantu ayahnya yang memang berprofesi sebagai
pembuat sepatu imitasi. Mengetahui anaknya tertangkap, ayah Tae Kang tak
tinggal diam dan menyerahkan diri ke polisi supaya anaknya dibebaskan.
Pengorbanan sang ayah membuat Tae Kang berusaha lebih keras untuk meningkatkan
taraf hidupnya. Hingga pada suatu hari, ia memutuskan untuk mengikuti sebuah
kompetisi mendesain sepatu.
Beruntung, Tae Kang menjadi juara
pertama dalam kompetisi itu dan diterima bekerja di perusahaan penyelenggara
kompetisi tersebut. Ternyata, Ji An adalah bos barunya. Di perusahaan itu, Tae
Kang kemudian berteman baik dengan Yeom Na Ri (Im Soo Hyang), calon pewaris
perusahaan yang juga merupakan saingan kerja Ji An. Lambat laun, Na Ri
menumbuhkan rasa untuk Tae Kang. Sementara itu, Ji An dijodohkan oleh kedua orangtuanya
dengan seorang dokter kandungan tampan bernama Jo Eun Sung (Park Geon Hyeong).
Meskipun Ji An telah menegaskan bahwa ia tidak ingin menikah, Eun Sung yang
pada mulanya berpikiran sama pun perlahan mulai jatuh cinta kepada Ji An.
Kondisi mulai menjadi rumit ketika pada akhirnya Ji An menemukan bahwa ia
sedang mengandung anak Tae Kang.
Sebuah kesalahpahaman yang tak
dielakkan pun terjadi. Tae Kang yang secara tidak sengaja mengetahui bahwa Ji
An sedang hamil, menyangka bahwa ayah dari anak itu adalah Eun Sung. Padahal,
lelaki itu perlahan menyadari bahwa ia sebenarnya jatuh cinta kepada Ji An, dan
berharap bahwa bayi yang dikandung wanita itu adalah anaknya. Sementara itu,
Eun Sung yang patah hati pun mengetahui bahwa sebenarnya Tae Kang adalah ayah
kandung dari janin di perut Ji An. Di lain pihak, Ji An sekuat tenaga
menyembunyikan kehamilannya dari semua orang di kantornya, termasuk Tae Kang.
Pada akhirnya bagaimana benang kusut diantara mereka akan terurai? “I Do, I Do”
adalah sebuah serial drama komedi romantis yang ditayangkan oleh stasiun
televisi MBC pada bulan Mei hingga Juli 2012 lalu.
Serial berjumlah 16 episode ini
dibintangi oleh aktris kawakan Kim Sun Ah, yang beradu akting dengan apik
bersama aktor muda berbakat Lee Jang Woo. Meskipun jarak usia keduanya terpaut
jauh, mereka sanggup menampilkan chemistry antara hubungan wanita yang lebih
tua dengan lelaki yang jauh lebih muda. “I Do, I Do” adalah serial yang sangat
menghibur. Kemampuan akting para pemeran di dalamnya tidak usah diragukan lagi.
Meskipun serial ini memiliki rating yang tergolong rendah, namun “I Do, I Do”
memiliki pesona dan daya tarik tersendiri dalam memikat para penontonnya untuk
mengikuti episode demi episode.
“When do you
truly become an adult? Even though we age, we still panic, we’re immature,
don’t know much, and we make a lot of mistakes. There are no adults in this
world, but there are children with wrinkles.” –Jo Eun Sung (I Do I Do, 2012)
Akhirnya penantian panjang para
penggemar Kpop di Indonesia berakhir sudah. Pada tanggal 22 September 2012
kemarin, SM Town menggebrak Indonesia. Dalam rangka SM Town Live World Tour
III, pihak SM Entertainment menetapkan Indonesia sebagai salah satu negara
tujuannya, setelah Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan. Konser
yang menampilkan seluruh jajaran artis papan atas dibawah naungan SM
Entertainment ini digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Kangta, BoA,
TVXQ, Super Junior, Girls’ Generation, SHINee, f(x) dan EXO diboyong langsung
dari negeri ginseng untuk tampil menyapa para penggemarnya di tanah air.
Suasana GBK sebelum konser dimulai
Konser berlangsung pada hari
Sabtu, dimulai tepat pukul 18.30 WIB dengan klip pembuka dari SM Town. F(x)
tampil memukau sebagai starter pada malam itu, membawakan lagu hits mereka,
“Hot Summer”. Meskipun tanpa kehadiran Sulli, keempat anggota f(x) lainnya,
Victoria, Amber, Luna dan Krystal tetap tampil maksimal dengan kostum bernuansa
biru cerah. Setelah introduction, mereka membawakan lagu “Pinocchio (Danger)”
dengan manis. After a hot opening by the girls, Kangta strikes a pose. Penyanyi
solo ini membawakan tembang ballad-nya yang berjudul “Remember”, yang
dilanjutkan dengan “Breaka Shaka”. Baik f(x) maupun Kangta sempat menyapa para penonton dengan
bahasa Indonesia. Kangta, even he only sing two songs, his charm is
overflowing.
f(x) membuka konser dengan "Hot Summer"
Penampilan Kangta membawakan "Breaka Shaka"
F(x) Amber, EXO-M Kris, dan
SHINee Key menampilkan kolaborasi pertama dalam konser malam itu dengan lagu
“Like A G6”, yang semakin memanaskan suasana GBK malam itu. Kemudian
dilanjutkan dengan penampilan duet kakak-beradik cantik, SNSD Jessica dan f(x)
Krystal yang membawakan “California Gurls”. Duet ini kemudian dilanjutkan
dengan duet maknae tampan, TVXQ Changmin dan SuJu Kyuhyun yang menampilkan
“Just The Way You Are”. Rangkaian kolaborasi ditutup dengan SuJu Eunhyuk dan Donghae
yang membawakan hits terkenal mereka, “Oppa Oppa”, membuat penonton di seantero
GBK turut melonjak-lonjak girang bersama dua pria ini.
EXO gives a hot performances with
their two consecutive hits, “History” and “MAMA”. Both EXO-K and EXO-M sing those
two songs in Korean and Mandarin. While “History” is dominated by EXO-M, EXO-K
dominates the “MAMA”. The choreography is spectacular! In the middle of those
two songs, the boys greets their fans with warm and chilling atmosphere. “Hana
dul set... We are one! Selamat malam, kami EXO!” begitulah mereka menyapa para
penonton yang memadati GBK malam itu. Setelah itu, masing-masing dari mereka
memperkenalkan diri dan menyapa penonton dengan bahasa Indonesia, serta
mengungkapkan kesan-kesan melalui leader EXO-K, Suho.
EXO menampilkan "History"
EXO dalam sesi perkenalan
Menyusul penampilan para junior,
Girls’ Generation alias SNSD tampil menghangatkan GBK. Dibuka dengan penampilan
solo sang leader, Taeyeon, yang membawakan “Devil’s Cry”, para gadis
mengguncang panggung dengan “Run Devil Run” dan “Genie (Tell Me Your Wish)”.
Taeyeon membuka dengan penampilan seksi ala gothic rocker chic, diikuti dengan
para member-nya yang tak kalah seksi dan atraktif. Di antara jeda kedua lagu,
SNSD melakukan sesi perkenalan yang dilengkapi dengan perayaan ulang tahun
Hyoyeon yang telah dipersiapkan oleh para SONE. Setelah itu, Super Junior
bersama f(x) membawakan lagu kolaborasi mereka, “Oops!”.
Dengan pembukaan yang fantastis,
akhirnya SHINee membakar panggung GBK dengan “Lucifer” versi remix. Minho yang
tidak hadir pada malam itu digantikan oleh EXO-M Luhan sebagai guest dancer.
Para penonton rupanya tidak dibiarkan mengistirahatkan badan dan suaranya untuk
sebentar saja. Usai SHINee, Super Junior tampil membawakan “Superman” dan “Don’t
Don”. SuJu yang sempat dikabarkan akan tampil tanpa leader mereka, Leeteuk,
yang seharusnya telah memasuki masa wajib militernya, ternyata tampil dengan
formasi lengkap dikarenakan jadwal enlist militer Leeteuk yang diundur. Kemudian
SHINee tampil kembali membawakan “Ring Ding Dong” versi rock, yang dilanjutkan
dengan “Bonamana” versi rock oleh Super Junior. Seketika panggung GBK terasa
seperti sebuah konser rock internasional.
SHINee dalam sesi perkenalan
SHINee tampil membawakan
“Juliette” dan “Love Like Oxygen” secara berturut-turut. Dalam lagu yang kedua,
EXO-K Sehun tampil sebagai guest dancer menggantikan posisi Minho. Diantara
kedua lagu tersebut, SHINee melakukan sesi perkenalan yang semakin berkesan
dengan perayaan ulang tahun Key oleh para Shawol. Untuk mendinginkan suasana,
sebuah lagu ballad berjudul “Missing You” dibawakan oleh SuJu Ryeowook dan EXO-M
Chen, beserta SuJu Eunhyuk. Suasana yang sempat menjadi tenang kemudian berubah
hangat kembali ketika Taetiseo tampil membawakan “Twinkle”. Kemudian menjadi
semakin panas dengan kolaborasi antara Taetiseo dan EXO D.O, Luhan, Sehun dan
Chanyeol yang membawakan “DJ Got Us Falling In Love Again”.
Penampilan kemudian dilanjutkan
dengan dance battle antara para dancer terbaik yang dimiliki oleh SM
Entertainment. Dance battle dibuka dengan penampilan akrobatik oleh f(x)
Victoria, lalu penampilan bela diri oleh EXO-M Tao. TVXQ Yunho menampilkan solo
dance yang powerful. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan trio male dancer
SuJu Eunhyuk, SHINee Taemin dan EXO-K Kai, lalu trio female dancer SNSD
Hyoyeon, Yuri dan Yoona. Kesemuanya menampilkan atraksi dance yang super
enerjik. Kemudian mereka semua berkumpul di panggung tengah untuk memberikan
penampilan puncak dari dance battle yang fantastis.
Girls' Generation dalam sesi perkenalan dan selebrasi ultah Hyoyeon
Super Junior menampilkan "Superman"
The queen of Kpop, BoA, akhirnya
muncul di atas panggung. Tidak tanggung-tanggung, ia membawakan tiga lagu
sekaligus. Dibuka dengan “Hurricane Venus” yang membakar suasana, BoA
melanjutkan penampilannya dengan “Not Over You”. Sebagai penutup penampilan
pertamanya ini, BoA membawakan “The Shadow”. The queen sings and dances
beautifully. She really is one of a kind! Setelah itu, Super Junior kembali
tampil dengan lagu hits sepanjang masanya, “Sorry Sorry”. Kemudian dilanjutkan
dengan penampilan Super Junior-M yang membawakan “Perfection”. Penampilan SuJu
kemudian masih berlanjut dengan “A-Cha”. SNSD kembali tampil membawakan “Mr.
Taxi”. Konser dilanjutkan dengan duet SHINee Jonghyun dan Taemin yang super
panas dalam lagu “Internet War”.
TVXQ, alias DBSK, alias Dong Bang
Shin Ki, tampil membawakan tiga lagu sekaligus secara berturut-turut.
Penampilan mereka buka dengan “Maximum”, kemudian dilanjutkan lagu hits
sepanjang masa mereka, “Mirotic”, lalu ditutup dengan “Keep Your Head Down
(Why)”. TVXQ proves that they still have the power even after left with only
leader Yunho and maknae Changmin. Setelah itu, para gadis SNSD kembali
menghibur para penonton dengan dua lagu mereka, “Gee” dan “Kissing You”. SuJu
pun tampil kembali membawakan “Dancing Out”. Kemudian BoA kembali tampil di
atas panggung utama membawakan hits andalannya, “Only One”. Kali ini, couple
dance partner yang ditampikan adalah SHINee Taemin.
BoA menampilkan "The Shadow"
TVXQ menampilkan "Keep Your Head Down (Why)"
Rangkaian all hits penutup konser
dibuka dengan f(x) yang tampil kembali memecah suasana dengan “Electric Shock”
di atas panggung depan. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan SHINee di
panggung tengah membawakan “Sherlock”. Girls’ Generation menyusul setelahnya
dengan “The Boys” di panggung tengah, yang dirangkai dengan “Sexy, Free &
Single” oleh Super Junior di panggung utama. Sebagai penutup, TVXQ tampil
membawakan “Rising Sun” di atas panggung utama. Finally, the incredible concert
comes to an end. Seluruh jajaran pengisi acara konser malam itu membanjiri
panggung dengan setelan kaos SM Town yang super santai. Mereka semua membawakan
lagu “Hope” sembari berjalan mengelilingi panggung. Setelah lagu itu selesai
dibawakan, dengan komando Kangta, mereka semua menyampaikan ucapan terima kasih
kepada para penonton yang telah hadir di GBK malam itu. Dengan kompak, mereka
membungkukkan badan 90 derajat kepada para penonton. Kemudian satu persatu dari
mereka memasuki panggung, dan konser pun berakhir.
SM Town's all artists membawakan lagu "Hope" sebagai penampilan penutup rangkaian konser SM Town Live World Tour III di Indonesia
SM Entertainment tidak main-main
dalam menjamu para penggemarnya. Mereka adalah artis pertama yang sukses
mengadakan konser di lokasi sebesar GBK (setelah sebelumnya konser Lady Gaga
dibatalkan). Panggung yang super luas, dengan ratusan lampu sorot, sound
system, serta seperangkat efek-efek spesial yang melengkapi, seperti kembang
api, air mancur, confetti dan grid box yang sanggup membawa para artis
berkeliling venue. Tiga layar LED raksasa terpampang di tengah dan sisi
kanan-kiri panggung. Main stage sangat luas hingga menutupi sisi panjang
lapangan GBK, sementara tinggi panggungnya sendiri hampir mencapai tinggi
stadion. Gelaran set tata panggung untuk konser ini sangat megah dan canggih,
semakin menyempurnakan penampilan maksimal dari para pengisi acara.
As one of Kpop’s big fans, I was
highly anticipating for this concert. Jauh-jauh hari ketika penjualan tiket
dibuka, saya dan beberapa teman langsung membeli tiket untuk kelas Festival.
Sebelum itu, saya akui bahwa saya sempat mengalami keraguan untuk menonton
konser ini. Namun setelah melewati beberapa pertimbangan, akhirnya saya
membulatkan tekad untuk berangkat. Alhasil, tekad saya tidak sia-sia. The
concert was awesome! Orang bijak mengatakan, no pain no gain. Dan frase
tersebut benar adanya. Tidak ada suatu kepuasan yang luar biasa tanpa adanya
perjuangan yang luar biasa pula. Begitulah jalan saya menuju konser SM Town.
Tiba di GBK pada pukul 10 pagi,
antrian (sangat) panjang telah terjadi di depan gerbang lapis pertama. Begitu
gerbang dibuka, ratusan penonton termasuk saya berdesakan masuk. Setelah itu
kami harus mengantri dan menunggu lagi hingga gerbang lapis kedua dibuka pada
pukul 4 sore. Ketika itulah tragedi terjadi. Berdesak-desakan hingga tergencet
penonton lainnya, kepanasan, sesak napas, keringat bercucuran, semua itu berlangsung
selama berjam-jam hingga gerbang dibuka. Beruntung saya tidak pingsan waktu
itu, apalagi mengingat saya kurang tidur pada malam sebelumnya karena
menghabiskan malam di perjalanan kereta dari Yogyakarta menuju Jakarta. Singkat
cerita, akhirnya saya dan teman-teman berhasil masuk dengan selamat ke dalam
stadion pada pukul 4 sore.
Saya dan teman-teman sebelum konser dimulai. Kiri-kanan: Marsha, Anggie, Beje, saya (Mashita), Fachnia
Selama penantian menjelang
dimulainya konser, para penonton menunggu dengan tertib di blok masing-masing.
Saya bahkan sempat tertidur sejenak karena rasa kantuk yang luar biasa mendera.
Akhirnya matahari terbenam dan malam pun tiba. Konser sebentar lagi dimulai.
Lampu dimatikan, musik mulai terdengar. Adrenalin saya berpacu. Rasa kantuk dan
lelah hilang seketika, berganti rasa antusias dan semangat yang luar biasa. Apalagi
ketika para gadis f(x) membuka penampilan malam itu, saya turut larut dalam
histeria para penonton lainnya. Tangan saya tidak berhenti mengarahkan kamera
untuk merekam dan menjepret setiap penampilan.
Ketika akhirnya SNSD tampil,
perasaan saya membuncah. Tanpa terasa air mata saya mulai menetes ketika kami
bersama-sama menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Hyoyeon, yang kebetulan
berulang tahun tepat pada hari ketika konser itu diadakan. Tangis haru saya tak
berakhir disitu. Setelah introduction dan perayaan ultah Hyoyeon, mereka
melanjutkan penampilan dengan lagu “Genie” yang notabene adalah lagu pertama
SNSD yang saya sukai, lagu yang membuat saya menyukai mereka hingga kini,
sekaligus lagu mereka yang paling saya sukai. Ketika pada pertengahan lagu Tiffany
meneriakkan, “Indonesia, put it back on!”, tangis saya pecah tak terbendung
lagi. Mengapa? Saya pun tidak tahu pasti. Perasaannya tak terdefinisikan.
Perasaan ketika akhirnya kita bisa melihat secara langsung dengan mata kepala
sendiri sesuatu yang benar-benar kita sukai, yang selama ini hanya dapat kita
lihat melalui layar kecil, sekarang ini langsung ditampilkan di depan mata
kita. Ya, mungkin seperti itulah, hingga membuat tangis saya pecah.
Saya merinding, berkali-kali,
selama konser berlangsung. Bahkan menceritakannya kembali berkali-kali,
termasuk menuliskannya saat ini, saya merinding. SNSD adalah penampil utama
yang paling saya tunggu pada konser itu. Salah satu motivasi terbesar saya
untuk datang ke konser SM Town. Mengingat perjuangan saya untuk sampai disitu,
melihat performa luar biasa mereka, mendengar seruan “Indonesia, put it back
on!” dari Tiffany, membuat saya meneteskan air mata untuk diri saya sendiri,
untuk SNSD, untuk semua artis SM Town, serta untuk seluruh penonton konser yang
berjuang bersama saya. Katakanlah saya berlebihan, tetapi itu adalah bentuk
ketulusan. Ini adalah konser besar pertama yang saya tonton, konser dengan
artis yang benar-benar saya sukai dari hati. Jadi, ketika saya berdiri di sana,
diantara ratusan orang lainnya, meneriakkan fanchant sekeras-kerasnya, ikut
bernyanyi bersama, berteriak histeris sembari melambaikan tangan ketika para
artis lelaki melintas, saya benar-benar merasakan ‘feel’nya. Sesuatu yang tak
dapat dideskripsikan.
Saya dan teman-teman seperjuangan setelah konser berakhir. Kiri-kanan: Dhirga, Marsha, saya (Mashita), Beje, Anggie, Fachnia
Perjuangan keras saya terbayarkan. Seluruh pengisi
acara SM Town menampilkan performa yang luar biasa! Melihat mereka secara
langsung memberikan nuansa dan atmosfer yang (sangat) jauh berbeda dari sekadar
melihat mereka di layar komputer maupun televisi. Melihat mereka secara
langsung membuat saya lebih menyukai dan menghargai perjuangan mereka. Melihat
mereka secara langsung menghadirkan pengalaman dan perasaan yang luar biasa. 22
September 2012 selamanya akan menjadi hari bersejarah bagi saya. SM Town,
thanks for put in on. :’)