The Moon That Embraces the Sun
“In the sky of Joseon, there can’t
be two suns and two moons. In order to be balance, there is only one sun and
one moon.” (The Moon That Embraces the Sun, 2012)
“A
tree desires to stand still but the wind never ceases. What else can I do? It
is best to avoid it before it’s broken or chopped off.” –Prince Yang Myung (The
Moon That Embraces the Sun, 2012)
“It’s
time that you let go of the one you keep in your heart. Empty a place in your
heart for someone new. Don’t struggle to cover the truth with laughter anymore.
Isn’t it too painful a thing to live your life in disguise while lying to your
heart?”
–Shaman Wol (The Moon That Embraces the Sun, 2012)
“A
nobleman should not blame all faults and wrongs on others. Furthermore, a
farmer doesn’t blame that the ground isn’t fertile, and a musician doesn’t
blame the instrument. The problem is with the owner, it doesn’t depend on the
target.”
–Heo Yeon Woo (The Moon That Embraces the Sun, 2012)
Bagi seorang raja, sudah
selayaknya bahwa seorang ratu adalah segala sumber kekuatannya. Apabila sumber
kekuatan tersebut diambil darinya, maka apa yang terjadi? Tentu saja sang raja
akan menjadi lemah, tak berdaya tanpa kekuatannya. Dalam kehidupan kerajaan,
meskipun sang raja ketika masih menjadi putra mahkota tidak sanggup memilih
sendiri calon permaisurinya, meskipun pernikahan mereka melalui perjodohan,
apabila mereka memang ditakdirkan untuk bersama, maka cinta itu akan menemukan
jalannya. Namun apa yang terjadi apabila takdir tersebut diingkari? Kisah
tragis nan romantis antara raja dengan belahan hatinya ini terukir manis dalam
sebuah serial drama berjudul “The Moon That Embraces the Sun”.
Putra mahkota kerajaan Dinasti
Joseon, Lee Hwon remaja (Yeo Jin Goo), adalah seorang putra mahkota yang
enerjik, bersemangat dan cerdas. Sebagai seorang putra mahkota, kepribadiannya
sangat jauh dari kesan calon raja yang kalem dan cenderung arogan. Lee Hwon
justru seorang pemuda yang sederhana dengan pemikiran-pemikiran demokratisnya
yang sangat mempedulikan rakyat. Ini dipengaruhi karena ia tumbuh bersama kakak
tirinya, anak dari selir raja, pangeran Yang Myung remaja (Lee Min Ho).
Meskipun hanya seorang putra dari selir, Yang Myung adalah pemuda yang cerdas,
berwibawa dan memiliki jiwa pengelana. Ia juga sangat menyayangi dan melindungi
adik tirinya, Lee Hwon.
Pada suatu hari secara tak
sengaja putra mahkota Lee Hwon bertemu dengan Heo Yeon Woo remaja (Kim Yoo Jung).
Yeon Woo adalah seorang gadis cantik yang cerdas, putri dari seorang pejabat
istana. Berbeda dari kebanyakan gadis pada masanya, Yeon Woo sangat suka
membaca dan berpengetahuan luas. Berkat takdir pertemuan pertama tersebut,
mereka saling jatuh cinta. Jauh sebelum Yeon Woo dilahirkan ke dunia, seorang
peramal istana pernah melihat gambaran masa depan bahwa Yeon Woo ditakdirkan
menjadi seorang permaisuri. Namun sang peramal dihukum mati akibat fitnah kejam
yang dijatuhkan kepadanya waktu itu.
Tak disangka, ternyata pangeran
Yang Myung juga telah jatuh cinta kepada Yeon Woo sejak lama, karena kakak Yeon
Woo, Heo Yeom remaja (Siwan) adalah sahabat Yang Myung. Mereka berdua menempuh
pendidikan bersama, serta bersahabat, bertiga dengan Kim Chae Woon remaja (Lee
Won Geun). Heo Yeom adalah pemuda yang tampan dan cerdas, ia lulus sebagai
sarjana sastra terbaik dan masuk ke istana sebagai munhak (mentor sekaligus penasihat) bagi sang putra mahkota Lee
Hwon. Sementara Woon yang juga tampan dan kuat, lulus sebagai sarjana militer
terbaik dan masuk ke istana sebagai pasukan pengawal kerajaan. Malang bagi Yang Myung,
statusnya sebagai pangeran membuatnya tidak sanggup menjadi pejabat istana
ataupun menteri.
Putra mahkota Lee Hwon sangat
menginginkan Yeon Woo yang dicintainya menjadi putri mahkota. Namun beberapa
pihak yang haus dan serakah akan kekuasaan berusaha menghalangi cinta yang
murni dan tulus tersebut. Mereka adalah tak lain tak bukan sang ibu suri
sendiri serta salah seorang menteri yang korup. Mereka menginginkan putri dari
sang menteri, Yoon Bo Kyung remaja (Kim So Hyun) untuk menjadi putri mahkota.
Namun akhirnya sang raja memutuskan untuk menyelenggarakan pemilihan calon
putri mahkota secara adil dan terbuka. Sehingga pada akhirnya, dengan segala
kecerdasan, tata krama, serta kecantikan dan ketulusan yang dimilikinya, Yeon
Woo berhasil diangkat sebagai putri mahkota kerajaan Dinasti Joseon.
Namun rupanya upaya jahat sang
ibu suri dan menteri tidak berhenti sampai disitu. Ibu suri diam-diam
memerintahkan cenayang kerajaan untuk mengguna-guna Yeon Woo dan membunuhnya.
Alih-alih membunuhnya, cenayang kerajaan hanya membuat Yeon Woo sakit keras dan
memalsukan kematian gadis itu. Ia pun membawa Yeon Woo pergi ke tempat yang
sangat jauh dari istana dan mengamankannya. Rupanya sang cenayang kerajaan
tersebut adalah sahabat dari peramal istana yang dulu dihukum mati. Sebelum
sahabatnya mati, ia berjanji padanya untuk melindungi gadis yang ditakdirkan
menjadi permaisuri.
Akibat ‘kematian’ putri mahkota
Yeon Woo, putra mahkota Lee Hwon mengalami depresi berat. Sang kakak, Heo Yeom
serta sang ayah dikeluarkan dari istana dan diasingkan selama beberapa tahun.
Pangeran Yang Myung memutuskan untuk menjauhkan diri dari istana dan sama
sekali tidak menengok adik tirinya. Bo Kyung diangkat sebagai putri mahkota dan
dinikahkan dengan Lee Hwon. Putra mahkota Lee Hwon mengangkat Woon sebagai
pengawal pribadinya. Sementara itu, dalam pengasingan dan kehidupan barunya,
Yeon Woo kehilangan ingatannya.
Delapan tahun berlalu, Lee Hwon
dewasa (Kim Soo Hyun) telah menjadi seorang raja, menggantikan ayahnya yang
telah meninggal dunia. Ia menjadi seorang raja yang bijaksana dan kritis,
membuat para menteri yang korup menjadi kebakaran jenggot setiap kali ia
beraksi. Pangeran Yang Myung dewasa (Jung Il Woo) menjalani hidup sebagai
pengembara yang suka berkelana kesana-kemari. Ia masih sering mengunjungi
sahabatnya, Heo Yeom dewasa (Song Jae Hee) yang kini menjadi uibin (suami dari sang putri, adik raja
Lee Hwon). Sementara Woon dewasa (Song Jae Rim) masih dengan setia mendampingi
raja Lee Hwon, menjadi tangan kanan dan kirinya sekaligus. Raja Lee Hwon masih
belum memiliki keturunan karena selama menikah dengan permaisuri Bo Kyung
dewasa (Kim Min Seo) ia tak pernah menyentuh wanita itu, ia bahkan tidak
memiliki selir. Raja Lee Hwon masih teringat pada almarhumah putri mahkota Yeon
Woo.
Yeon Woo dewasa (Han Ga In)
tumbuh sebagai seorang cenayang, yang bahkan tidak memiliki kekuatan spiritual
apapun, karena ia memang tidak dilahirkan dengan kemampuan seperti itu. Itu
semua karena sang cenayang kerajaan yang menjaganya selama ini mengisi
ingatannya yang hilang dengan kisah lain, bahwa ia tidak memiliki keluarga dan
ia memiliki bakat spiritual. Yeon Woo yang kini dikenal dengan nama Wol, hanya
mengandalkan kecerdasannya untuk menganalisis orang dan kemudian mengatakan itu
sebagai kekuatan spiritual.
Bagaimana pun usaha manusia untuk
menentang atau mengubah takdir, apabila Tuhan telah berkehendak dan segalanya
telah digariskan, maka terjadilah, dan tidak ada yang sanggup menolaknya. Raja
Lee Hwon dan Heo Yeon Woo bertemu kembali. Ketika pada akhirnya Yeon Woo
kembali memasuki istana sebagai ahli spiritual kerajaan bagi raja Lee Hwon,
lalu apa yang akan terjadi? Akankah ingatan Yeon Woo pulih kembali? Akankah Lee
Hwon mengenali wajah Yeon Woo dewasa sebagai gadis yang dicintainya? Akankah Yeon
Woo pada akhirnya sanggup memenuhi takdirnya sebagai permaisuri dari raja Lee
Hwon?
“The Moon That Embraces the Sun”
adalah sebuah serial drama saeguk,
yaitu kisah drama klasik Korea Selatan yang mengambil setting waktu kerajaan Dinasti Joseon. Serial berjumlah 20 episode
ini ditayangkan di stasiun TV MBC pada awal tahun 2012. Serial ini diangkat
dari sebuah novel berjudul sama karya Jung Eun Gwol, yang juga terkenal dengan
novel “Sungkyunkwan Scandal” yang pernah diangkat ke dalam serial drama
berjudul sama. Istilah ‘moon’ dan ‘sun’ dalam kisah ini sendiri merupakan
lambang dari perempuan dan laki-laki. Dalam mitologi Korea kuno, ‘moon’ atau bulan
adalah ratu, perlambang dari wanita yang sanggup dan memiliki hak untuk menjadi
ratu. Sedangkan ‘sun’ atau matahari adalah raja, perlambang dari pria yang
sanggup dan memiliki hak untuk menjadi raja. Maka dari itu, apabila terdapat
lebih dari satu ‘bulan’ dan ‘matahari’ di kerajaan Dinasti Joseon, maka
kehidupan akan sulit untuk menjadi tenteram. Bulan yang memeluk matahari,
merupakan istilah yang berarti bahwa seorang ratu (wanita) merupakan sumber
kekuatan yang melindungi rajanya (pria). Kekuatan yang dimaksud dalam pepatah
tersebut adalah cinta dan kasih sayang. Dengan cinta dan kasih sayang yang
dimilikinya, seorang wanita dapat melindungi pria yang ia cintai dan kasihi.
Dengan memiliki ratu yang melindungi dan mengasihinya, maka raja dapat dengan
tenteram melindungi dan mengasihi rakyatnya.
Serial melodrama ini memiliki
makna yang sangat dalam. Salah satunya adalah sebuah istilah pamungkas, kalau
sudah jodoh tak akan kemana. Kalimat itu terbukti dalam kisah di serial ini. Selain
itu, manusia hanya dapat berusaha namun selebihnya Tuhan yang menentukan.
Apabila manusia bersikeras untuk menentang takdir, maka kekacauanlah yang akan
terjadi. Serial ini memiliki alur cerita dan karakterisasi yang sangat menarik.
Meskipun merupakan drama saeguk yang
serius, serial ini sama sekali tidak membosankan untuk ditonton. Masih terdapat
beberapa adegan yang sanggup membuat tertawa geli, meskipun banyak juga adegan
yang membuat air mata berderai. Para aktor dan
aktris dalam serial ini sanggup membawakan perannya dengan sangat baik. Bahkan
penampilan para pemeran karakter versi remaja pada episode-episode awal pun
brilian. Lagu dan scoring pengisi
serial ini pun sangat indah. Secara
keseluruhan, serial ini sangat patut untuk ditonton.
Untuk itu, wajar saja apabila
serial yang juga dikenal dengan judul “The Moon Embracing the Sun” dan “The Sun
and the Moon” ini mencatat rating yang
sangat bagus. Serial ini menempati peringkat teratas dalam rating acara televisi untuk slot waktu Rabu dan Kamis pukul 10
hingga 11 malam waktu setempat. “The Moon That Embraces the Sun” juga
memperoleh banyak penghargaan dalam gelaran “Paeksang Arts Awards” tahun ini,
termasuk sutradara terbaik, naskah terbaik, dan aktor terbaik yang diraih oleh
sang pemeran utama, Kim Soo Hyun. Serial ini penuh kejutan. Segala elemen mulai
dari setting lokasi, kostum, hingga
segala detail kecil sangat diperhatikan. This
is a masterpiece!
“It
is said that in the beginning, there were two suns and two moons. But day was
too hot and night too cold. All of creation was thrown into chaos, and the
people in misery. It was then that a hero appeared and shot one sun and one moon
out of the sky with arrows, and brought peace to the world.” (The Moon That Embraces
the Sun, 2012)
Tags:
han ga in
jung il woo
kdrama
kim min seo
kim soo hyun
the moon and the sun
the moon embracing the sun
the moon that embraces the sun
0 komentar