• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
    • Facebook
    • Twitter
    • Googleplus
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Entertainment
  • Travel
  • Contact Us

footer logo

pieces of me

“Late at night, the rain is falling. It brings you along, with the wet memories in the end of my mind.” –Big Bang, Lies



Pada tanggal 16 Agustus 2007, grup asal Korea Selatan, Big Bang, merilis mini album pertama mereka yang bertajuk “Always”. Lead single dari album ini, “Lies” (dalam Bahasa Korea: “Geojitmal”), adalah lagu pertama mereka yang berhasil menduduki puncak jawara di berbagai tangga lagu di Korea Selatan. Lagu ini merupakan breakthrough dari Big Bang setelah debut mereka yang agak mengecewakan. As their first number 1 hits, “Lies” remarked as the group’s turning point. Lagu ini dikarang dan diaransemen sendiri oleh sang leader, G-Dragon. Meskipun merupakan lagu dance pop dengan tempo yang upbeat, “Lies” memiliki makna yang sanggup menggalaukan hati para pendengarnya.



Lagu ini bercerita tentang kebohongan. Kebohongan yang dibuat seseorang untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya. Ia membohongi dirinya sendiri, membohongi perasaanya, dan membohongi orang yang dicintainya. Berkata bahwa ia baik-baik saja sendiri tanpa orang yang dicintainya, berkata bahwa perpisahan adalah yang terbaik dan diinginkannya, berkata hal-hal kasar yang menyakiti perasaan orang yang dicintainya karena terbawa amarah. Pada akhirnya, kebohongan itu justru membunuh dirinya sendiri. Ia tidak dapat menyangkal fakta bahwa ia tidak sanggup melupakan dan masih sangat membutuhkan orang yang dicintainya. Ketika semuanya telah terlambat dan ia tak mampu kembali, yang tertinggal hanya luka akibat kebohongan yang ia rangkai sendiri.



Sebuah music video (MV) dibuat untuk lagu “Lies” dengan G-Dragon sebagai tokoh utama dalam jalan cerita di MV tersebut. MV ini sekaligus menandai ciri khas dari MV Big Bang seterusnya yang memiliki jalan cerita sehingga selain dapat dinikmati oleh penontonnya, juga meninggalkan kesan lebih dalam terhadap lagunya. Model perempuan dalam MV ini diperankan oleh aktris Cha Soo Yun. G-Dragon dalam MV ini diceritakan melindungi sang tokoh perempuan yang dicintainya. Ia rela dituduh sebagai pembunuh, bahkan sampai dipenjara, demi melindungi perempuan tersebut. Tidak heran lagu ini sangat sukses pada masanya, dengan angka penjualan menembus 100.000 kopi. Bahkan “Lies” mencatat rekor menempati posisi 1 selama tujuh minggu berturut-turut. Selain didukung dengan MV dengan jalan cerita yang sanggup membuat penontonnya tercekat, “Lies” juga merupakan lagu yang sukar lepas dari ingatan sekali mendengarnya.



“I still can’t forget you, no, till the end of my life or even after death. The wounds that I gave you, are they healed already? I’m sorry for not being able to do anything for you.” –Big Bang, Lies









* Ditulis sambil mendengarkan lagu “Lies” oleh Big Bang. Lirik lagu berupa romanisasi dari Bahasa Hangul Korea beserta dengan translasinya ke dalam Bahasa Inggris.

“Yeohbaeseyo... Yeohbaeseyo?
(Hello… Hello?)

Yeah, love is pain
Dedicated to all my broken-hearted people
One’s old a flame, just scream my name
And I’m so sick of love songs
Yeah, I hate damn love songs, moment of ours
Geojitmal
(Lies)

Neujeun bam biga naeryeowa neol deryeowa
(Late at night, rain is falling, it brings you)
Jeojeun gieok kkeute dwicheogyeo na
(I fidget at with the end of wet memories)
Neo eobsi jal sal su itdago
(I keep pledging that I can live well without you)
Dajim hae bwado eojjeol su eobdago
(That it can’t be helped, still)
Mothaneun suldo masigo
(Drinking even though I’m bad at it)
Sok taneun mam bamsae chaewo bwado
(And staying up all night with a burning heart, still)
Sirheo neo eomneun haruneun gireo bireo
(I don’t want to, a day without you is long)
Jebal itge haedallago (geojitmaliya)
(I beg, just let me forget (it’s a lie))

Neo eomneun naegen useumi boiji anha
(Me without you has no trace of a smile)
Nunmuljocha goiji anha
(I can’t even cry)
Deoneun salgo sipji anha
(I don’t want to continue living on)

Yeah
Yeotgatae yeol badge
(It’s shitty and enraging)
Ne saenggake dorabeoril geot gatae
(I think I’m going crazy at the thought of you)
Bogo sipeunde bol suga eobde
(I can’t see you, even though I want to)
Modu kkeutnatde
(Says everything has ended)
I’ll be right there

I’m so sorry but I love you da geojitmal
(I’m so sorry but I love you, those were all lies)
Iya mollasseo ijeya arasseo nega piryohae
(I didn’t know, I just realized that I need you)
I’m so sorry but I love you nalkaroun mal
(I’m so sorry but I love you, those were harsh words)
Hwatgime nado moreuge neol tteonabonaetjiman
(Without knowing it, I let you leave in my anger)
I’m so sorry but I love you da geojitmal
(I’m so sorry but I love you, those were all lies)
I’m so sorry (I’m sorry)
But I love you (I love you more, more)
I’m so sorry but I love you nareul tteona
(I’m so sorry but I love you, would you leave)
Cheoncheonhi ijeojullae
(And I will slowly forget it all)
Naega apahal su itge
(So that I can be hurt)

Geudael wihaeseo bulleowatdeon
(The song that I sang for you)
Nae modeun geol da bachin norae
(With everything I had)
Saramdeureun moreugetjyo
(People probably don’t know)
Nan honja geu amudo amudo mollae
(Alone, without anyone knows)
Geurae naega haetdeon mareun geojitmal
(Because all the lies that I made)
Hollo namgyeojin witori
(I’ve been left alone)
Geu soge hemaeneun nae kkori
(Keep roaming with the loneliness)
Jumeoni soge kkogitkkogit
(The note for separation)
Jeobeo dun ibyeoreul hyanghan jjokji
(Crumbled in my pocket)
Neon eoditnayo neol bureuneun seubgwando
(Where are you? My habit for calling you)
Nan dallajillae ijen da useo neomgilge
(I want to change, I’ll start just smiling through it)

Oh oh oh oh oh
Modeunge kkumigil
(Hope everything’s a dream)
Oh oh oh

Igeot bakke andoeneun naraseo
(This is all that I can do now)
Drop that beat

Ajikdo neoreul mot ijeo
(I still can’t forget you)
Ani pyeongsaengeul gado jugeoseokkajido yeah
(No, till the end of my life or even after death, yeah)
Naega jun sangcheo amureonneunji
(The wounds that I gave you, are they healed already?)
Mianhae amu geotdo haejun ge eomneun naraseo
(I’m sorry for not being able to do anything for you)

Bye bye...”
Wrote by Mashita Fandia
“We argue a lot recently. It was like that from the very beginning. He said I wasn’t a woman to him from the very first sight. He said that unexpectedly. After I heard it, I was so upset; I treated him roughly and fought against him. Now that I think about it, that’s when I began to love him.” –Kim Hang Ah (The King 2 Hearts, 2012)

“Do you remember when we looked at the shooting star together? That time, I wasn’t looking at the shooting star. You were shining more brightly than the stars. You’re still beautiful now.” –Eun Si Kyung (The King 2 Hearts, 2012)

“Those men need to have their eyes checked. In my eyes, you’re a woman. You’re charming and lovable.” –Lee Jae Ha (The King 2 Hearts, 2012)



Korea Selatan dan Korea Utara terkenal sebagai ‘saudara kandung yang berseteru’ selama berpuluh-puluh tahun. Bagaimana jadinya, apabila Korea Selatan adalah sebuah negara monarki yang dipimpin oleh seorang Raja, mencoba bersatu dengan Korea Utara yang merupakan negara komunis? Tentu saja kisah tersebut hanya ada dalam sebuah serial drama fiksi berjudul “The King 2 Hearts”. Dalam serial ini, Korea Selatan diceritakan sebagai sebuah negara monarki, dengan seorang Raja sebagai pemimpin negaranya. Lelah akan ‘perang saudara’ yang terjadi selama puluhan tahun dengan Korea Utara, Raja Korea Selatan memulai sebuah kerjasama untuk mendamaikan kedua saudara tersebut. Meskipun demikian, jalan yang ditempuh tentulah berat. Apalagi sebuah perusahaan multinasional yang menjual senjata perang mencoba menghalang-halangi usaha tersebut.
Raja Lee Jae Gang (Lee Sung Min), demi meneruskan mimpi ayahnya, Raja yang terdahulu, untuk menyatukan Korea Selatan dan Korea Utara, ia menjalin negosiasi kerjasama dalam upaya perdamaian dengan Korea Utara. Salah satu upaya tersebut adalah mengadakan latihan tim gabungan Korea Selatan dan Korea Utara untuk berpartisipasi bersama sebagai satu tim dalam ajang WOC (World Officers Competition). Sang Raja mengirim adik kandungnya sendiri yang baru saja menyelesaikan tugas wajib militernya, Pangeran Lee Jae Ha (Lee Seung Gi) untuk menjadi anggota tim. Berbeda dengan sang kakak yang tenang dan berwibawa layaknya seorang Raja, Pangeran Jae Ha adalah seorang pemuda yang cuek dan suka bertindak seenaknya sendiri. Meskipun sempat menolak habis-habisan, pada akhirnya Jae Ha menuruti kemauan kakaknya untuk bergabung dalam tim.
Dalam pelatihan tim gabungan WOC tersebut, tiga tentara Korea Selatan, yaitu Jae Ha, Eun Si Kyung (Jo Jung Suk) dan Yeom Dong Ha (Kwon Hyun Sang), bergabung dengan tiga pasukan dari Korea Utara, yaitu Kim Hang Ah (Ha Ji Won), Lee Kang Suk (Jung Man Sik) dan Kwon Young Bae (Choi Kwon). Kim Hang Ah, instruktur pasukan khusus Korea Utara yang sangat terlatih, terpilih sebagai ketua tim. Meskipun seorang wanita, ia sangat tangguh dan handal. Pada awalnya ia menolak bergabung dengan tim WOC karena ia takut imejnya sebagai wanita akan semakin ditakuti oleh para pria sehingga tidak ada pria yang berani menikahinya. Namun setelah dijanjikan akan dicarikan jodoh oleh atasannya, ia pun setuju. Bagaimana pun juga, Hang Ah tetaplah seorang wanita yang ingin menikah, apalagi seumur hidupnya ia belum pernah berpacaran karena selalu fokus pada latihan militernya.
Untuk memantapkan perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara, Raja Lee Jae Gang merencanakan sebuah hubungan pernikahan. Ia akan menjodohkan adiknya dengan wanita Korea Utara. Beberapa kejadian tak terduga terjadi sehingga pada akhirnya, Pangeran Lee Jae Ha dari Korea Selatan ditunangkan dengan instruktur pasukan khusus Korea Utara, Kim Hang Ah. Meskipun pada awalnya hubungan mereka tidak akur dan kerap terjadi salah paham diantara mereka, pada akhirnya Jae Ha dan Hang Ah saling jatuh cinta. Namun tak ada jalan yang mudah bagi mereka, hubungan cinta dua anak manusia dari dua negara saudara yang berbeda paham ini rentan berbagai cobaan dan halangan. Hingga pada suatu hari, Raja Lee Jae Gang dan istrinya, Sang Ratu, terbunuh. Sehingga secara otomatis, Pangeran Lee Jae Ha naik tahta menjadi Raja Korea Selatan yang baru.
Adalah John Mayer alias Kim Bong Goo (Yoon Je Moon), pemimpin M Society, sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang perdagangan senjata perang, dalang utama dibalik pembunuhan Raja Lee Jae Gang. Pada saat yang sama ketika Raja dan Ratu terbunuh, adik bungsu sang Raja, Putri Lee Jae Shin (Lee Yoon Ji) dibuat lumpuh dan hilang ingatan oleh komplotan pembunuh tersebut, sehingga ia tidak dapat bersaksi atas kematian kakak dan kakak iparnya. Maka sejak itu, dimulai lah perjalanan dan perjuangan Raja Lee Jae Ha untuk mengungkap misteri kematian sang kakak, dan memperjuangkan keadilan untuk keluarga dan negaranya. Pada saat yang bersamaan, ia juga harus mempertahankan perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara demi cintanya kepada Kim Hang Ah.
Dalam semalam, kehidupan Jae Ha berubah seratus delapan puluh derajat. Dari mulanya seorang Pangeran yang hanya tahu bersenang-senang, menjadi seorang Raja yang dituntut untuk bersikap bijaksana, dengan segala tumpuan negara berada di pundaknya. Sanggupkah Jae Ha meneruskan dan mewujudkan mimpi sang kakak atas kedamaian? “The King 2 Hearts” menyuguhkan sebuah kisah dengan perpektif yang benar-benar baru. Tidak hanya mengangkat isu konflik antara Korea Selatan dan Korea Utara, melainkan juga menggabungkannya dengan bentuk fiktif negara Korea Selatan sebagai sebuah negara monarki. Tidak hanya mengangkat kisah cinta terlarang antara dua orang dengan latar belakang yang sangat jauh berbeda, melainkan juga kisah tentang tanggung jawab, kepercayaan dan loyalitas.

“The King 2 Hearts” ditayangkan di stasiun televisi MBC Korea Selatan pada bulan Maret hingga Mei 2012 lalu, menggantikan serial sebelumnya, “The Moon that Embraces the Sun”. Serial ini memasang dua aktor dan aktris papan atas Korea sebagai pasangan tokoh utamanya, yaitu Lee Seung Gi dan Ha Ji Won. Mereka berhasil menampilkan karakter Lee Jae Ha dan Kim Hang Ah dengan sangat baik. Keseluruhan penampilan bintang pengisi serial ini brilian. Mereka mampu membangun atmosfer dan chemistry yang mendalam bagi para penonton. Jajaran aktor dan aktris dengan akting yang luar biasa, plot cerita yang tidak tertebak, setting yang matang dan detail, keseluruhan serial ini adalah sempurna. Each episode will bring you an intense feeling. This drama has a good start, good storyline, good climax, and great ending. “The King 2 Hearts” is highly recommended for those who like a serious and genius drama. Two words for “The King 2 Hearts”: brilliant and awesome!

“Identity? Are you asking about my identity? I am just a woman with one man deeply rooted in my heart.” –Kim Hang Ah (The King 2 Hearts, 2012)




Wrote by Mashita Fandia

“I’m afraid, and even hate myself who don’t know what to do. I’m alright, I’m still smiling just as if nothing happened. Is it too late to pretend like don’t know anything, just like the old time before?” –Yoo Hae In, The Way It Is Right Now (OST. Me Too Flower)


Pernahkah merasa lelah? Lelah atas apapun, sehingga membuat diri seolah ingin berlari, melarikan diri. Entah kemana arah tujuannya, hanya melarikan diri, dan menghilang untuk sejenak. Salah satu lagu pengisi soundtrack serial drama “Me Too Flower” yang berjudul “The Way It Is Right Now” ini menceritakan perasaan seseorang yang seolah ingin lari dari kenyataan bahwa ia telah berpisah dan tidak dapat bersama dengan orang yang dicintainya. Keadaan ini disebabkan oleh kondisi mereka yang memang tidak dapat bersama lagi, atau karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Yang manapun penyebabnya, rasa cinta yang ia miliki dan pendam sendiri membuatnya sakit dan ingin melarikan diri dari kenyataan yang ada.

Lagu ini menggambarkan perasaan yang dimiliki oleh karakter Cha Bong Sun (diperankan oleh Lee Ji Ah) dan Seo Jae Hee (diperankan oleh Yoon Si Yoon) dalam serial drama “Me Too Flower”. Dalam serial tersebut, berkali-kali tokoh Bong Sun dan Jae Hee yang saling mencintai itu terpaksa berpisah karena keadaan yang menuntut mereka untuk berbuat demikian. Lagu ini menggambarkan perasaan seseorang yang dipisahkan secara paksa dari orang yang dicintainya. Ia tidak tahu harus berbuat apa, bahkan merasa membenci dirinya sendiri yang tidak sanggup mengucapkan kata perpisahan, apalagi berhenti mencintai dan melupakan orang yang dicintainya itu. Untuk menutupi perasaan ia yang sesungguhnya yang sangat terluka, ia memaksa dirinya untuk tersenyum dan tertawa seperti tidak ada yang terjadi. Meskipun demikian, ia mati perlahan.


Ia tidak sanggup memutar balik waktu ke masa dulu sebelum ia mengenal dan memiliki perasaan untuk orang yang dicintainya itu. Semua sudah terlambat baginya untuk berpura-pura bahwa ia tidak memiliki perasaan untuk orang itu. Dia bahkan merasa sangat bodoh, karena ia dan orang yang dicintainya kini seperti dua orang asing yang tidak saling mengenal lagi. Dengan kondisi yang seperti, ia hanya menjalani hari-harinya apa adanya. Ia ingin membuang segala ingatan pahit. Ia ingin semuanya berjalan sesuai keinginan dan kehendaknya. Ia ingin melarikan diri dari kenyataan, walau hanya untuk sekali saja.

“The Way It Is Right Now” dibawakan oleh Yoo Hae In, penyanyi solo wanita. Selain menyanyi, Yoo Hae In juga seorang komposer dan penulis lagu. Lagu pop mellow dengan irama melodi yang ringan ini sangat menghibur dan menentramkan hati. Petikan gitar akustik berpadu apik dengan suara Yoo Hae In yang lembut dan merdu. Meskipun memiliki makna yang sendu, irama lagu ini membuat para pendengarnya ikut berdendang sambil tersenyum, namun dengan hati tersayat tentunya. Lagu ini termasuk dalam album OST. “Me Too Flower” Part 5 yang dirilis pada tanggal 20 Desember 2011. “The Way It Is Right Now” memberikan nafas tersendiri bagi serial drama “Me Too Flower”. This is a beautiful worth-hearing song. :’)



“I hate myself who didn’t know how to say good bye. I’m fine, I’m still laughing just like nothing happened. Am I being so stupid to pretend like don’t know each other, just like stranger people?” –Yoo Hae In, The Way It Is Right Now (OST. Me Too Flower)

* Ditulis sambil mendengarkan “The Way It Is Right Now” oleh Yoo Hae In. Thanks to the series “Me Too Flower” for this beautiful soundtrack.

* Lirik lagu “The Way It Is Right Now”. Lirik berupa romanisasi dari Bahasa Hangul Korea beserta dengan translasinya ke dalam Bahasa Inggris.

“Nan duryeowo eotteohkehaeyahalji moreuneun naega miwosseo
(I’m afraid, and even hate myself who don’t know what to do)
Nan gwaenchanha geujeo amuil eobneun geon cheoreom nan utgoisseo
(I’m alright, I’m still smiling just as if nothing happened)
Dashi yejeon cheoreom moreuncheokhagieneun neomu neujeobeorin geolkka nan
(Is it too late to pretend like don’t know anything, just like the old time before?)

Jigeum idaero heulleo ganeun daero geunyang
(The way it is right now, just let it flow away)
Jirohaetdeon giogeun modu teoreobeorigo
(Throw away all of the tire-some memories)
Wonhaneundaero hagosipeundaero geunyang
(Just like the way I want, just like the way I like to do)
Hanbeonmanirado tteona beorigo sipeun geol
(For once, I want to runaway)

Annyeongiran eotteohke haeyahalji mollatdeon naega sirheoseo
(I hate myself who didn’t know how to say good bye)
Nan gwaenchanha geujeo amuil eobneun geon cheoreom nan utgoisseo
(I’m fine, I’m still laughing just like nothing happened)
Dareun saramcheoreom moreuncheokhagieneun neomu babo gateun geolkka nan
(Am I being so stupid to pretend like don’t know each other, just like stranger people?)

Ije sijagingeoya
(Now it’s just the beginning)
Jigeum idaero yeah yeah~
(The way it is right now yeah yeah~)”
Wrote by Mashita Fandia
“I’m sorry for not having any common sense. But even if I may be easy, I can’t play around. Because I’ve never been tired before since I’m old fashioned and innocent.” –Jung Ha Na (Love Rain, 2012)

“It took me three seconds to love someone for the first time. But to stop loving someone, it was impossible in just three seconds.” –Seo In Ha (Love Rain, 2012)

“The scenery with love is always beautiful. But just because love is beautiful, does not mean that it’s always happy. Love always has two different faces of sadness and happiness.” –Kim Yoon Hee (Love Rain, 2012)


Kata orang, cinta pertama itu tidak terlupakan. Orang bilang, cinta pertama akan selalu berkesan di hati. Namun bagaimana apabila cinta pertama itu kemudian menghantui seseorang seumur hidupnya, bahkan ketika ia akhirnya telah berkeluarga dengan orang lain? Apakah sesungguhnya arti dari cinta pertama itu? Sebuah serial drama Korea berjudul “Love Rain” mengisahkan kasih tak sampai antara dua orang cinta pertama. Bahkan hingga akhirnya mereka berdua terpisahkan ketika muda, lalu masing-masing menikah dengan orang lain dan memiliki anak, hingga takdir mempertemukan mereka kembali ketika mereka tua, mereka masih memiliki rasa cinta yang mendalam untuk satu sama lain. Namun bagaimana jadinya, apabila di luar dugaan, ternyata kedua putra putri mereka juga saling jatuh cinta?


Serial drama “Love Rain” ini mengambil dua setting waktu yang berbeda, yaitu pada tahun 70-an dan tahun 2012. tahun 70-an dimulai ketika Seo In Ha muda (Jang Geun Suk), mahasiswa jurusan seni yang tampan dan berbakat dalam melukis dan bermain musik, jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Kim Yoon Hee muda (Im Yoona). Yoon Hee adalah mahasiswi yang cantik dan pemalu. Pada saat yang bersamaan, sahabat In Ha, Lee Dong Wook (Kim Shi Hoo) juga jatuh cinta kepada Yoon Hee. Lain halnya dengan In Ha yang memendam perasaannya dan mencintai Yoon Hee secara diam-diam, Dong Wook mendeklarasikan perasaannya kepada Yoon Hee secara terang-terangan sehingga seluruh teman mereka tahu. Adalah Baek Hye Jung (Son Eun Seo) dan Kim Chang Mo (Seo In Guk), dua sahabat In Ha dan Dong Wook. Hye Jung tergila-gila pada In Ha, sementara Chang Mo menyukai Hye Jung namun tak dapat menyatakannya. Lalu bagaimana sebenarnya dengan perasaan Yoon Hee sendiri? Rupanya cinta In Ha tidak bertepuk sebelah tangan. Yang dicintai oleh Yoon Hee bukanlah Dong Wook, melainkan In Ha. Meskipun demikian, ketika itu In Ha dan Yoon Hee tidak dapat bersatu. Mereka terpisahkan.

Puluhan tahun pun berlalu. Pada suatu hari di Hokkaido, Jepang, seorang pemuda fotografer nyentrik bernama Seo Joon (Jang Geun Suk) secara tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis ceria dan lincah bernama Jung Ha Na (Im Yoona). Rupanya Seo Joon adalah putra dari Seo In Ha tua (Jung Jin Young) dan Baek Hye Jung tua (Yoo Hye Ri), sementara Ha Na adalah putri dari Kim Yoon Hee tua (Lee Mi Suk). Tanpa mengetahui fakta tersebut, sekembalinya mereka ke Korea Selatan, Seo Joon dan Ha Na saling jatuh cinta. Sementara itu, In Ha yang telah berpisah dari Hye Jung karena tidak sanggup melupakan Yoon Hee, justru secara tidak sengaja bertemu kembali dengan cinta pertamanya itu. In Ha dan Yoon Hee mencoba merajut kembali cinta mereka yang dulu terputus dan sempat tidak kesampaian. Namun seperti dulu, kali ini pun Hye Jung siap menghalangi langkah mereka.

Kebahagiaan tak berlangsung lama bagi Seo Joon dan Ha Na. Segera setelah mengetahui fakta bahwa Ha Na adalah putri dari wanita yang menghancurkan hubungan rumah tangga ayah dan ibunya, Seo Joon memutuskan hubungannya dengan Ha Na. Namun keputusannya itu rupanya justru semakin menyakiti hatinya sendiri, serta hati Ha Na. Pada saat yang bersamaan, cinta pertama Ha Na, Han Tae Sung (Kim Young Kwang) datang kembali padanya. Lalu bagaimana kah kelanjutan dari hubungan mereka? Apakah mereka akan berkorban demi cinta kedua orang tua mereka? Ataukah mereka akan lebih mengutamakan perasaan mereka sendiri? “Love Rain” tayang di stasiun televisi KBS Korea Selatan pada bulan Maret hingga Mei 2012. Serial berjumlah 20 episode ini merupakan hasil reuni dari sutradara dan penulis naskah yang sama untuk dua serial drama fenomenal, “Endless Love” (terkenal juga dengan judul “Autumn in My Heart”) dan “Winter Sonata”.


Selain memasang jajaran pemain-pemain bintang sebagai kekuatan utamanya, serial drama “Love Rain” juga didukung dengan jalan cerita yang menyentuh dan lagu-lagu soundtrack yang indah. Yoona dan Jang Geun Suk benar-benar pasangan serasi, yang satu cantik nan manis, yang satu tampan nan keren. Baik sebagai Kim Yoon Hee dan Seo In Ha di tahun 70-an, maupun sebagai Jung Ha Na dan Seo Joon di tahun ini, mereka berdua tampil memukau dan terlihat sangat cocok satu sama lain. Dua pasangan dengan karakter yang jauh berbeda namun menimbulkan chemistry mendalam yang sama. Meskipun mungkin tidak berakhir fenomenal seperti kedua serial sebelumnya, “Love Rain” patut ditonton karena memiliki kekuatan yang sama, yaitu sanggup menghanyutkan perasaan penontonnya dengan kisah cinta dua generasi. This is a deep story about a deep first love.

“The start of being with one person, is the end of being with another person.” (Love Rain, 2012)




Wrote by Mashita Fandia
“To me, you were always so far away, but I want you.” –Taru, I Hope You Can Be (OST. Me Too Flower)



Serial drama berjudul “Me Too Flower”, ditayangkan di stasiun televisi MBC pada akhir tahun 2011. Serial berjumlah 15 episode ini memasang duet artis ternama, Lee Ji Ah dan Yoon Si Yoon sebagai pasangan tokoh utamanya. Tidak hanya deretan pemeran dan jalan ceritanya saja yang menarik, serial ini didukung dengan lagu-lagu soundtrack-nya yang ear-catchy dan enak didengar. Kumpulan lagu dalam album soundtrack serial ini tergolong lengkap. Ada yang bertempo ceria sehingga membuat hati ikut berjingkrak-jingkrak kegirangan, ada pula yang bertempo lambat nan sendu sehingga membuat perasaan turut terhanyut dalam perenungan kesedihan. Ada yang dibawakan oleh hallyu group seperti Beast, ada pula yang dibawakan oleh penyanyi indie seperti Taru. Lagu yang dibawakan oleh Taru, berjudul “I Hope You Can Be”, menjadi salah satu favorit saya.

Lagu “I Hope You Can Be” yang dinyanyikan oleh Taru ini mengisahkan perasaan yang dialami oleh para tokoh yang ada dalam serial drama “Me Too Flower”, terutama cinta segitiga antara tokoh yang diperankan oleh Lee Ji Ah, Yoon Si Yoon dan Han Go Eun. Park Hwa Young (diperankan oleh Han Go Eun) adalah seorang janda beranak satu yang ditinggal meninggal suaminya ketika ia masih mengandung. Suaminya mengalami kecelakaan lalu lintas, dan secara kebetulan yang menabraknya adalah Seo Jae Hee (diperankan oleh Yoon Si Yoon), seorang pemuda yang bekerja di pabrik keluarganya. Demi bertanggung jawab atas perbuatannya, Jae Hee merintis karir dan bekerja bersama Hwa Young hingga akhirnya mereka berdua berhasil memiliki sebuah butik ternama. Pada awalnya Hwa Young merasakan amarah dan dendam kepada Jae Hee karena ia menganggap pria itu telah ‘membunuh’ suaminya. Namun sikap dan sifat Jae Hee membuatnya tidak sanggup membenci pria itu. Justru sebaliknya, Hwa Young menumbuhkan perasaan lebih kepada Jae Hee. Namun ia selalu menyangkal perasaan tersebut karena merasa bersalah kepada almarhum suaminya apabila ia jatuh cinta kepada Jae Hee. Alhasil, Hwa Young tidak ingin memiliki Jae Hee, tetapi ia juga tidak ingin pria itu pergi dari sisinya dan hidup bahagia bersama wanita lain.

Semua berjalan lancar bagi Hwa Young hingga akhirnya dalam kehidupan Jae Hee hadirlah Cha Bong Sun (diperankan oleh Lee Ji Ah). Jae Hee jatuh cinta kepada Bong Sun, wanita pertama yang berhasil membuat Jae Hee begitu tergila-gila kepadanya. Meskipun pada awalnya Bong Sun sempat merasa pesimis dengan Jae Hee, karena perbedaan diantara mereka yang begitu besar, tetapi pada akhirnya ketulusan pria itu sanggup meluluhkan hati Bong Sun. Begitulah, Jae Hee dan Bong Sun saling jatuh cinta satu sama lain, namun keserakahan Hwa Young dan rasa tanggung jawab Jae Hee kepada Hwa Young menghalangi mereka untuk dapat bersatu. Lagu “I Hope You Can Be” ini menggambarkan perasaan yang dimiliki Hwa Young kepada Jae Hee, begitu juga dengan perasaan yang dimiliki Jae Hee kepada Bong Sun, dan sebaliknya juga, Bong Sun kepada Jae Hee, yaitu kasih yang tak sampai.

Cinta menimbulkan harapan, harapan memunculkan luka. Lagu mellow ini bercerita tentang perasaan seseorang mencintai dan terus berharap, meskipun harapan tersebut menimbulkan luka mendalam baginya. Sebuah kasih yang tak sampai. Setiap saat kita hanya ingin melihat orang itu, hanya ingin berada di sampingnya. Berharap orang itu akan selalu mendengarkan cerita kita, berharap orang itu akan tetap tinggal di sisi kita. Meskipun orang itu selalu terasa jauh dari jangkauan kita, tetapi hanya dialah yang kita inginkan. Kita mencintai orang itu hingga hati kita terasa sakit dan sesak, menghitam terbakar oleh air mata. Luka yang akan setimpal apabila cinta kita berbalas, luka yang akan sepadan jika orang itu yang menyembuhkannya. Setiap kali ia merasa ia tidak dapat terus hidup seperti itu, gambaran orang itu yang tak dapat ia raih selalu muncul. Maka dari itu ia hanya mampu berharap, supaya orang itu tetap tinggal dan tidak pergi. Supaya orang itu tetap berada di tempat yang sanggup ia lihat dan tidak pergi dari pandangannya, meskipun ia merasa tidak sanggup menjangkaunya karena terlalu jauh. Kita pun tahu, jalan terbaik adalah dengan mengatakan perasaan kita kepada orang itu, jujur dan apa adanya.



“I Hope You Can Be”, lagu pop ballad dengan petikan gitar yang indah nan sendu ini dibawakan oleh Taru, seorang penyanyi indie solo wanita. Wanita bernama asli Kim Min Young ini lahir pada tanggal 10 Juli 1982. Taru memulai debutnya sebagai vokalis band The Melody pada tahun 2006, sebelum akhirnya band beranggotakan tiga orang itu bubar dan Taru memilih untuk bersolo karir. Ia memulai debutnya sebagai seorang penyanyi solo pada tahun 2008. Sebelum “Me Too Flower”, Taru telah banyak menyanyikan lagu soundtrack, baik untuk film maupun serial. Lagu “I Hope You Can Be” dirilis pada tanggal 23 November 2011 sebagai bagian dari album OST. “Me Too Flower” Part 2. Sejak pertama kali mendengarnya, lagu ini sudah terasa ‘berbeda’. Lagu ini sangat indah, dengan suara Taru yang sweet dan melodi ala musik indie yang ringan, bebas, melayang, namun sanggup menggugah hati para pendengarnya. Lagu ini benar-benar sebuah suguhan segar di tengah maraknya lagu-lagu pop mainstream. Pop indie is always different, and different is good. Moreover, Taru is so good.

“Stay by me, don’t leave. Always be where I can see you, though to me, you were always far away.” –Taru, I Hope You Can Be (OST. Me Too Flower)


 
* Ditulis sambil mendengarkan “I Hope You Can Be” oleh Taru. Terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh kru, staf, cast dan seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan serial drama “Me Too Flower”, terutama kepada orang-orang yang berada dibalik pembuatan lagu soundtrack ini, sang penyanyi Taru dan music director serial ini. You guys are so great!

* Lirik lagu “I Hope You Can Be”. Lirik berupa romanisasi dari Bahasa Hangul Korea beserta dengan  translasinya ke dalam Bahasa Inggris.

“I love you (love you) I love you (love you)

Geudaero gamanhi yaegil deureojwo
(Just like that, be still and listen to my story)
Jigeumi animyeon motalgeottgata
(If it’s not now, I don’t think I can tell it)
Eonjena naegen meolgiman han neojiman
(To me, you were always so far away)
Nan neorwonhae
(But I want you)

Naegyeote isseojwo tteonajimalgo
(Stay by me, don’t leave)
Boineun goseseo hangsangisseojwo
(Always be where I can see you)
Eonjena naegen meoreotdeon neoyeotjiman
(Though to me, you were always far away)

Deo isang ireoke mulleonaji anheul geoya
(I won’t go back like this anymore)
Deo isang nareulsogiji anheul geoya ijen
(I won’t deceive myself anymore)

Geomgetabeorin gaseumgwa
(With my blackened and burnt heart)
Honja heullyeotdeon modeun nunmul
(All of the tears that I shed alone)
Naega apahan mankeumnal geumankeum saranghaejwo
(I hope you can love me as much as I hurt)
Naega apahan mankeumnal gaseumeul chiyuhaejwo
(I hope you heal my heart as much as I hurt)
Saranghae rago malhamyeo
(As you tell me that you love me)”
Wrote by Mashita Fandia

“Don’t cry, you will have good memories from now on.” –Crown Prince Lee Gak (Rooftop Prince, 2012)

“As long as you have the memories, you can be with that person forever.” –Park Ha (Rooftop Prince, 2012)

“Instead of being tormented by the thought of parting, I’ve decided to only think about the moments when I’m with you. I like this moment. Let’s spend as much time together.” –Crown Prince Lee Gak (Rooftop Prince, 2012)


Bagi seorang Raja, Ratu-nya adalah segalanya baginya. Ketika Sang Raja mencurahkan seluruh kehidupannya untuk rakyatnya, ketika dia bahkan tidak memiliki waktu untuk memperhatikan dirinya sendiri, maka Sang Ratu lah sosok yang mencurahkan seluruh kehidupannya untuk Sang Raja, supaya Sang Raja dapat memimpin negaranya dengan rasa aman, nyaman dan tenteram. Lalu ketika seorang Putra Mahkota yang bahkan belum menjadi raja, kehilangan Sang Putri Mahkota yang meninggal secara tiba-tiba, calon ratu yang kelak akan mendampinginya, apa yang akan terjadi? Di tengah kesedihannya yang sangat mendalam, Sang Putra Mahkota bersikukuh untuk mengungkap penyebab kematian Putri Mahkota. Namun mana yang lebih menyakitkan, fakta bahwa Putri Mahkota telah tiada, ataukah selubung pengkhianatan yang ada di balik kematian sang putri? Kisah ini terjadi dalam sebuah serial drama berjudul “Rooftop Prince”, yang ditayangkan pada bulan Maret hingga Mei 2012 lalu di stasiun televisi SBS Korea Selatan.
Pada suatu malam yang dingin di era Dinasti Joseon, Putra Mahkota Lee Gak (Park Yoochun) mendapati Putri Mahkota Hwa Yong (Jung Yoo Mi) meninggal dunia. Tidak percaya bahwa sang putri meninggal dunia karena kecelakaan atau bunuh diri, seperti yang dikatakan oleh banyak orang, Lee Gak mencurigai bahwa ini adalah sebuah pembunuhan yang disengaja. Karena sang ayah, Raja, menolak untuk menyelidiki kasus kematian sang putri lebih lanjut, Lee Gak diam-diam merekrut tim investigasi sendiri untuk menyelidiki siapa dalang di balik kematian sang putri. Mereka adalah si jenius Song Man Bo (Lee Min Ho), si jago bela diri Woo Young Sul (Jung Suk Won), dan si pencari informasi ulung Do Chi San (Choi Woo Sik).
Sementara itu, 300 tahun setelah masa Dinasti Joseon, Yong Tae Yong, yang tak lain tak bukan adalah reinkarnasi dari Lee Gak, tengah berada di Amerika Serikat. Ketika sedang berlayar di tengah lautan, ia terlibat sebuah insiden kecil dengan sepupunya, Yong Tae Moo (Lee Tae Sung), yang mengakibatkan Tae Yong jatuh ke lautan dan tenggelam. Karena takut dituduh sebagai pembunuh, Tae Moo sengaja menghilangkan semua bukti bahwa ia bertemu dengan Tae Yong di Amerika. Ini dilakukannya juga untuk kepentingan bisnis supaya ia dapat mewarisi seluruh perusahaan neneknya. Kembali ke masa Joseon, di tengah penyelidikan, Lee Gak dan ketiga pengawalnya tersebut dikejar oleh para bandit di tengah hutan. Namun sebuah keajaiban terjadi ketika mereka sedang terpojok, alih-alih masuk ke dalam jurang, mereka berempat tiba-tiba saja berada di tempat tinggal seorang gadis bernama Park Ha (Han Ji Min).

Tidak butuh waktu lama bagi Lee Gak untuk menyadari bahwa ia tidak lagi berada di Joseon, tetapi tidak butuh waktu sebentar bagi ia dan ketiga pengawalnya untuk menyesuaikan diri dengan kondisi masa sekarang. Berkat bantuan Park Ha, Lee Gak dan ketiga pengawalnya beradaptasi dengan modernitas. Lee Gak menyadari bahwa ada semacam ‘kekuatan’ yang mendorongnya untuk datang ke masa ini, salah satunya adalah untuk mengungkap tabir di balik misteri kematian Putri Mahkota. Pada suatu hari Lee Gak bertemu dengan Hong Se Na, yang rupanya adalah reinkarnasi dari Putri Mahkota Hwa Yong. Pada masa itu rupanya Se Na adalah sekretaris dari nenek Tae Yong. Akhirnya meskipun sempat mengelak, Lee Gak berpura-pura mengaku sebagai Tae Yong yang hilang ingatan supaya dapat mendekati Se Na dan menikahi gadis itu, sama seperti yang mereka lakukan di Joseon dulu. Lee Gak berharap dengan menikahi reinkarnasi dari Putri Mahkota, ia dapat mengetahui siapa pembunuh sang putri.

Namun Lee Gak sama sekali tidak mengetahui bahwa Se Na menyimpan banyak rahasia. Termasuk bahwa ia sebenarnya berpacaran dengan Tae Moo, yang berniat menguasai perusahaan nenek Tae Yong. Bahkan ia sangat yakin bahwa ia dulu telah membunuh Tae Yong, karena itu ia tidak percaya begitu saja ketika Lee Gak mengakui dirinya sebagai Tae Yong. Di tengah kerumitan tersebut, muncul fakta bahwa Lee Gak dan Park Ha saling jatuh cinta. Hanya saja Lee Gak tidak tahu, bahwa Park Ha sebenarnya adalah adik dari Se Na, karena Se Na selalu berusaha untuk menyembunyikannya. Sejak kecil ia tidak pernah mengakui Park Ha sebagai adiknya.

Pada akhirnya apa yang akan dilakukan Lee Gak kemudian? Apakah ia akan menyerah untuk mengungkapkan misteri kematian Putri Mahkota dan mengutamakan perasaannya kepada Park Ha? Lalu bagaimana ia dan ketiga pengawalnya kembali ke Joseon? Semua misteri mulai terungkap tabirnya satu persatu ketika Lee Gak menyadari bahwa Park Ha adalah reinkarnasi dari adik kandung Putri Mahkota, yaitu Boo Yong. Dan bahwa Boo Yong sebenarnya adalah Putri Mahkota yang sesungguhnya, sebelum akhirnya sang kakak, Hwa Yong, menggantikannya karena ia melukai wajah Boo Yong dengan besi panas. Lee Gak tidak dapat langsung menyadari bahwa Park Ha adalah reinkarnasi dari Boo Yong karena pada masa Joseon, Boo Yong mengenakan cadar untuk menutupi wajahnya yang luka.

Akankah cinta yang terpaut generasi 300 tahun ini akan berakhir bahagia? “Rooftop Prince” adalah serial drama komedi romantis yang terdiri dari 20 episode. Serial ini jauh dari kata mengecewakan. Pada episode pertama mungkin penonton akan sedikit dibingungkan dengan setting yang berpindah-pindah dari masa Joseon ke masa sekarang, namun uraian yang ditampilkan cukup jelas dan mudah dipahami, tanpa menghilangkan rasa penasaran penonton. Untuk episode-episode selanjutnya penonton akan disuguhi dengan adegan-adegan kocak yang mengocok perut, terutama ketika Lee Gak dan three musketeers-nya berusaha beradaptasi dengan zaman modern. Ketiga pengawal trio Joseon tersebut sungguh merupakan hiburan tersendiri, apalagi ketika tokoh antagonis Se Na dan Tae Moo terasa sangat menyebalkan.

Kisah cinta yang unik antara Lee Gak dan Park Ha yang (sebenarnya) terpaut usia 300 tahun juga sangat menarik. Kepolosan sifat dan sikap mereka, serta latar belakang masa kehidupan mereka yang berbeda semakin menambah keceriaan dalam serial ini. Meskipun demikian, bukan serial drama Korea namanya apabila tidak sanggup membuat penontonnya tertawa dan menangis sekaligus. Penonton tetap harus menyiapkan persediaan tisu, apalagi menjelang episode-episode akhir dari serial ini. “Rooftop Prince” ditutup dengan akhir yang sempurna, sebuah twisted ending yang mengungkap segala misteri dan pertanyaan yang bermunculan sepanjang serial ini. This series is highly recommended, and it’s hard not to fall in love with Lee Gak and Park Ha couple. They are so sweet, lovely and adorable. This is a great story about love that overlaps 300 years of time. :”)

“Even if 300 years pass by, I will still love you.” (Rooftop Prince, 2012)



Wrote by Mashita Fandia


“I think I have fallen in love, my heart pound every time I see you. It’s hardly to say from when, my heart is thrilled, but now it starts to gradually hurt. You never know my heart, so today I smile again as you coming up to me. But I can’t say anything to you so I just look at you.” –J.Y. Park, Falling (OST. Dream High 2)


Penyanyi solo sekaligus produser musik kawakan, Park Jin Young, menyanyikan sebuah lagu soundtrack untuk sekuel drama “Dream High 2”. Selain turut berakting dalam serial drama yang juga diproduseri olehnya itu, Park Jin Young yang kini memiliki nama panggung J.Y. Park ini juga menciptakan sebuah lagu berjudul “Falling” khusus untuk soundtrack serial drama tersebut. “Dream High 2” ditayangkan oleh stasiun televisi KBS pada awal tahun 2012, yaitu bulan Januari hingga Maret kemarin. Serial ini merupakan sekuel dari serial “Dream High” yang ditayangkan pada tahun 2011 lalu, namun tokoh-tokoh utama di dalamnya berbeda, meskipun memiliki latar belakang cerita yang sama. Lagu berjudul “Falling” ini diciptakan dan dinyanyikan langsung oleh J.Y. Park untuk melukiskan gambaran perasaan jatuh cinta yang dialami oleh anak-anak muda yang menjadi tokoh dalam serial “Dream High 2”.

Kisah utama dalam serial “Dream High 2” berkutat diantara empat tokoh, yaitu Shin Hye Sung (diperankan oleh Kang Sora), JB (diperankan oleh Im Jaebum), Jin Yoo Jin (diperankan oleh Jinwoon) dan Ri Ahn (diperankankan oleh Jiyeon). Mereka berempat terlibat dalam cinta segiempat yang cukup rumit. JB dan Ri Ahn adalah sepasang mantan kekasih yang sepertinya masih saling menyayangi. Namun rupanya perlahan JB mulai jatuh cinta kepada Hye Sung. Sementara itu Yoo Jin juga telah lama memendam perasaan cintanya kepada Hye Sung. Pada saat yang bersamaan, Ri Ahn masih berharap bahwa hubungannya dengan JB dapat kembali seperti dulu. Lalu bagaimana dengan Hye Sung? Meskipun memiliki Yoo Jin sebagai sahabat baik yang selama ini selalu ada disampingnya, di dalam hatinya hanya ada JB. Selain itu, dua tokoh utama lainnya dalam serial ini juga memiliki kisah yang tak jauh beda. Nana (diperankan oleh Hyorin) dan Si Woo (diperankan oleh Park Seo Joon), saling tertarik satu sama lain.


Yoo Jin jatuh cinta kepada Hye Sung, namun tidak berani mengungkapkan perasaannya, sehingga ia hanya memperlakukan gadis itu seperti teman dekat biasa. Hye Sung jatuh cinta kepada JB, namun ia tidak berani menunjukkannya, sehingga ia hanya memandangi sosok lelaki itu dari kejauhan dengan perasaan yang semakin membelitnya. JB jatuh cinta kepada Hye Sung, namun ia tidak berani mengatakannya, karena ia sendiri belum merasa yakin atas perasaannya kini kepada mantan kekasihnya. Ri Ahn jatuh cinta kepada JB, namun ia tidak berani menyampaikannya, karena ia tidak ingin merusak hubungan baik yang telah ia bina dengan mantan kekasihnya itu selama ini. Nana jatuh cinta kepada Si Woo, begitu juga dengan Si Woo jatuh cinta kepada Nana. Namun rasa gengsi Si Woo yang terlampau besar dengan sifat impulsif Nana membuat mereka sukar bersatu. Mereka semua merasa jatuh cinta, namun masing-masing menemui hambatan dalam mengungkapkannya. Inilah yang digambarkan oleh lagu “Falling”.
 


“Falling” menggambarkan perasaan manis seseorang yang sedang jatuh cinta, namun tidak berani untuk mengungkapkan perasaannya. Alih-alih mengatakan isi hatinya kepada orang yang dicintainya, ia hanya diam mengamati orang tersebut, menjadi teman dekatnya, dengan perasaan yang semakin membuncah tanpa tahu harus berbuat apa dengan perasaannya itu. Kisah seseorang yang sedang jatuh cinta yang kerap dialami oleh anak-anak muda yang tidak tahu harus berbuat apa dengan perasaannya. Ia tidak menyadari sejak kapan, namun hatinya mulai bergetar hebat setiap kali ia bertemu dengan orang itu. Bahkan hanya dengan melihat orang itu dari kejauhan saja sudah sanggup membuat jantungnya berdebar-debar tak karuan. Kondisi membuat hatinya sesak dan sakit karena ia tak sanggup mengungkapkan perasaannya kepada orang itu.
 















Ketika kita jatuh cinta, tidak akan semudah itu bagi kita untuk mengatakan perasaan kita yang sebenarnya. Berbagai rangkaian kata demi kata, kalimat demi kalimat, mungkin telah tersusun rapi dalam pikiran dan benaknya, namun ketika itu semua akan meluncur keluar, tiba-tiba mulut dan lidahnya terkunci rapat, membeku dan kaku. Ia sungguh buta akan apa yang harus ia lakukan. Ia hanya mampu memendamnya, seiring dengan bertambah dalamnya perasaan tersebut, dari hari ke hari. Ia tahu ia tidak dapat terus hidup seperti itu. Cepat atau lambat ia harus mengungkapkan perasaannya, ia sadar betul akan hal itu, karena hari demi hari semakin berat ia rasakan dengan menanggung beban perasaan rahasia tersebut. Ia hanya berharap bahwa apabila ia mengatakan perasaannya kepada orang itu, kondisi pertemanan diantara mereka tidak akan berubah. Itulah yang ia takutkan, bahwa pengungkapan perasaannya akan menodai pertemanan mereka selama ini. Namun kita tidak akan pernah tahu selama tidak mencoba.
 















“Falling” dibawakan oleh J.Y. Park, yang dulu merupakan mantan personel G.O.D. Lagu ini merupakan bagian dari album OST. “Dream High 2” Part 1 yang dirilis pada tanggal 31 Januari 2012. “Falling” menempati peringkat 10 besar dalam berbagai tangga lagu di Korea Selatan, menjadi jalan pembuka yang baik bagi serial drama “Dream High 2” dan para soundtrack-nya yang bermunculan kemudian. Lagu bernuansa R’n’B dengan tempo yang slow ini sangat ear-catchy, seperti kebanyakan lagu-lagu ciptaan JYP lainnya. Namun dalam lagu ini, nuansa manis dan sendu dari perasaan seseorang yang menyimpan rasa cintanya tersirat dengan sangat apik. Sungguh tidak ada bosannya mendengar lagu ini. Suara lembut JYP dalam lagu ini berpadu indah dengan harmoni melodi yang menyenangkan. Liriknya juga tidak sembarangan, sungguh khas lagu-lagu JYP. This song is such a sweet love song with a nice rhythm and beat. What a pretty song! ^^

“I cannot live the day like this, as days go by, it gets harder. So if I convey my feeling to you, your heart will change, looking at you.” –J.Y. Park, Falling (OST. Dream High 2)



* Ditulis sambil mendengarkan “Falling” oleh J.Y. Park. Terima kasih kepada seluruh kru dan pemain “Dream High 2”, karena berkat serial ini maka lagu indah ini pun tercipta. Nice work, JYP! ^^

* Lirik lagu “Falling”. Lirik berupa romanisasi dari Bahasa Hangul Korea beserta dengan translasinya ke dalam Bahasa Inggris.

“Na sarange ppajineun geot kata neoreul bol ttaemada gaseumi ttwiiyeo
(I think I have fallen in love, my heart pounds every time I see you)
Eonjenkabu-teo seolle-ideon gaseumi ijen jogeumsshik apeugi shijakhae
(It’s hardly to know since when my heart got a rush, but now slowly it starts to hurt)
Neon ireon nae maeumeul mollaseo oneuldo naege useumyeo dagawah
(You don’t know how I feel, so today you smile again as you coming up to me)
Keureon neoyege naneun amureon maldo hal su eopseoseo baraman bomyeonseo
(But I can’t say anything to you, so I just look at you)

I’m falling in love shigani galsurok
(I’m falling in love as time goes on)
I’m falling in love nae maeumi jarana
(I’m falling in love my feelings are growing)
Niga eopseodo haru jongil ni saenggangman haneun na
(Even without you, I am thinking about you all day long)
Yeogiseo naneun eotteohke hamyeon choheunji
(Right here, what should I do?)

Nal paraboneun neoye nun soge nae maeumkwah gateun mami eopseoseo
(In your eyes that are looking at me, there aren’t any feelings like mine)
Ollaoneun mal kkeuteobshi samgigo samkyeo
(I endlessly swallow and swallow the words that comes up)
Keureolsurong nae maeumeun deo keojyeo
(And the more I do that, the more my feelings get greater)

Ireohke chinaejil mothal keot gateunde nari kalsurok himdeureojyeo kaseo
(I don’t think I can live this way, as days go by it gets harder)
Hokshi nae mami jeonhaejimyeon neoye geu maeumdo tallajijin anheulji baraebomyeo
(So if my heart reaches out to you, I hope your heart won’t change as well)”
Wrote by Mashita Fandia
Newer Posts Older Posts Home

About Me

About Me
29 | music | movies | cultural studies

Featured post

Out of the Woods

Let’s analogizing a (romance) relationship as a tropical forest, with all of its maze of trees, wild animals, and dangerous gorges; t...


TSOGM - a fiction

TSOGM - a fiction
Click on the picture to read the stories. Enjoy! ;)
Powered by Blogger.

Blog Archive

  • ►  2020 (8)
    • ►  March (4)
    • ►  February (4)
  • ►  2019 (3)
    • ►  September (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2018 (199)
    • ►  November (21)
    • ►  October (18)
    • ►  September (19)
    • ►  August (18)
    • ►  July (17)
    • ►  June (17)
    • ►  May (20)
    • ►  April (17)
    • ►  March (19)
    • ►  February (15)
    • ►  January (18)
  • ►  2017 (223)
    • ►  December (18)
    • ►  November (23)
    • ►  October (18)
    • ►  September (18)
    • ►  August (23)
    • ►  July (17)
    • ►  June (17)
    • ►  May (17)
    • ►  April (23)
    • ►  March (17)
    • ►  February (15)
    • ►  January (17)
  • ►  2016 (38)
    • ►  December (16)
    • ►  November (6)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (5)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (5)
  • ►  2015 (189)
    • ►  November (14)
    • ►  October (20)
    • ►  September (17)
    • ►  August (17)
    • ►  July (18)
    • ►  June (18)
    • ►  May (17)
    • ►  April (17)
    • ►  March (19)
    • ►  February (16)
    • ►  January (16)
  • ►  2014 (199)
    • ►  December (16)
    • ►  November (18)
    • ►  October (18)
    • ►  September (16)
    • ►  August (16)
    • ►  July (17)
    • ►  June (16)
    • ►  May (17)
    • ►  April (16)
    • ►  March (17)
    • ►  February (15)
    • ►  January (17)
  • ►  2013 (195)
    • ►  December (16)
    • ►  November (15)
    • ►  October (17)
    • ►  September (15)
    • ►  August (16)
    • ►  July (17)
    • ►  June (18)
    • ►  May (16)
    • ►  April (16)
    • ►  March (16)
    • ►  February (17)
    • ►  January (16)
  • ▼  2012 (215)
    • ►  December (18)
    • ►  November (20)
    • ►  October (17)
    • ►  September (18)
    • ►  August (16)
    • ►  July (18)
    • ▼  June (18)
      • Lie
      • The King's Heart
      • Runaway Sometime
      • Love in the Rain
      • Love, Hope and Hurt
      • Rooftop Prince
      • Falling
      • The Attractive Korean Actor
      • Back In Time
      • The Man behind the Avatar
      • Painful
      • The Living Legend of Speed
      • Flowers Are Everywhere
      • Please Take Care of Us, Captain!
      • So Goodbye
      • The Moon That Embraces the Sun
      • Love Song
      • The Lady Castle
    • ►  May (19)
    • ►  April (17)
    • ►  March (20)
    • ►  February (18)
    • ►  January (16)
  • ►  2011 (18)
    • ►  December (13)
    • ►  November (5)

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Copyright © 2016 pieces of me. Designed by OddThemes & Blogger Templates