Don't Mess With the Time
“Virgil Fox: I have a chance to be somebody!
Charlie Tuttle: All right, but know this. What happened down there is
we became friends. That day we were tied to that stupid Rams statue. This day, this day that you hate so much
because you got a little embarrassed. This is my favorite day. Even though I'd
still be a nerd, it didn't really matter anymore. Because I had a real friend.
And that would always make everything okay. So much for always, I guess.” (Minutemen, 2008)
Beberapa waktu yang lalu di
televisi aku melihat sebuah film ber-genre fiksi ilmiah untuk keluarga dan
anak-anak. Film itu memang ditayangkan pada siang hari ketika hari libur. Waktu
itu adik-adikku yang menonton filmnya, aku sih ikutan saja karena tidak ada
kerjaan dan tontonan lain. Ternyata filmnya sangat menghibur. Judulnya
“Minutemen”.
Film yang diproduksi oleh Disney
Channel pada tahun 2008 lalu ini dibintangi oleh tiga, eh salah, empat lelaki cute dan ganteng. Tiga diantaranya tokoh
utama, dan satunya peran antagonis. Dan tiga diantara tokoh utama itu ternyata
ada Luke Benward! Waaah, aku sudah lama menggemari Luke sejak ia menyanyikan
lagu “Everyday Hero”. Senang rasanya bisa melihat dia berakting di film.
“Minutemen” menceritakan tiga
orang bocah lelaki yang termasuk golongan cupu dan kuper di sekolahnya. Karena
merasa kesal dan lelah atas keadaan yang selalu menjadikan mereka pihak
tertindas di sekolah, mereka memutuskan untuk membangun sebuah mesin waktu. Mesin
waktu yang dapat membawa mereka ke waktu sebelumnya untuk mencegah dan
memperbaiki hal-hal yang tidak mereka inginkan. Dengan mesin waktu itu, mereka
mencegah para gerombolan anak-anak populer yang mengerjai dan menindas
anak-anak cupu.
Satu hal yang menjadi fokus
perhatianku pada film ini adalah soal waktu. Time. Betapa waktu merupakan variabel yang sangat berarti yang
mampu mengubah segalanya. Ketika waktu berhasil diubah, maka segala sesuatunya
juga akan berubah. Namun manusia tidak mampu mempermainkan waktu, atau bahkan
bermain-main dengannya. Karena waktu telah digariskan oleh Yang Kuasa. Ketika
manusia mencoba untuk merecoki waktu, maka hasilnya akan fatal. Seperti di film
ini, akhirnya mesin waktu tersebut menimbulkan bencana besar.
Pada akhirnya, ketiga lelaki ini
menyadari bahwa mengubah masa lalu dengan memutar kembali waktu tidak akan
memperbaiki segalanya, justru malah merusak. Pada akhirnya mereka harus
menerima bahwa segala kejadian di masa lalu, baik itu yang baik maupun buruk,
berimbas pada kehidupan mereka sekarang. Yang ada, mereka harus mensyukurinya.
Karena jika dulu mereka tidak sama-sama ditindas, mereka tidak akan bersahabat
dan tidak akan menemukan apa arti ketulusan yang sebenarnya.
Aku selalu suka film-film
keluaran Disney Channel. Walaupun terlihat ringan, namun selalu ada pelajaran
yang dapat diambil dari film-filmnya. Film yang sarat akan makna namun
disajikan dalam kisah yang lucu, ringan dan menghibur, sungguh khas film untuk
keluarga dan anak-anak. Apalagi dalam film ini, kita juga bisa melihat empat
cowok cute, salah satunya Luke
Benward, he is very berry the cutest one!
:D
0 komentar